Mengapa Imlek Identik Dengan Hujan? Berikut Penjelasannya
Selasa, 1 Februari 2022 masyarakat keturunan Tionghoa hampir di seluruh belahan Bumi akan merayakan Tahun Baru Imlek. Perayaan Imlek selalu jatuh di Akhir Januari atau awal Februari.
Pada perayaan Imlek tahun 2022 ini, shio Macan Air yang akan menjadi andalan. Shio Macan Air ini dipercaya akan mendatangkan kekuatan, keberanian, dan ketangguhan dalam menghadapi kesulitan.
Sejarah Imlek
Imlek atau tahun baru China adalah hari musim semi yang dirayakan oleh leluhur Tionhoa di China setelah berbulan-bulan mereka diselimuti musim dingin dan tidak bisa bercocok tanam 3.500 tahun silam.
Perayaan datangnya musim ini dilakukan dengan menggelar festival yang berlangsung dari hari pertama hingga ke-15 bulan pertama. Perayaan ini juga kerap disebut sebagai Cap Go Meh.
Sejarah lain menyebutkan sebelum Dinasti Qin di China, tanggal perayaan Imlek belum pasti. Lalu pada Dinasti Xia, tanggalnya ditentukan pada bulan ke-1. Sementara Dinasti Shang menentukan pada bulan ke-12. Kemudian pada akhir masa Dinasti Han, ditentukan perayaannya pada bulan ke-1 perhitungan kalender China dan berlaku hingga saat ini.
Perayaan Tahun Baru Imlek berkembang dalam jangka waktu lama dan adat istiadatnya telah mengalami proses perkembangan yang panjang. Penamaan Imlek sendiri berasal dari frasa atau kata "Yin-li," yang dalam bahasa Mandarin secara harfiah berarti Kalender Bulan atau Candrakala atau Lunar atau Kamariah. Namun, pada kenyataannya, kalender Imlek merupakan kalender Lunisolar (Surya - Candrakala, Syamsi - Kamariah) karena harus menyesuaikan hari Imlek dengan jatuhnya musim.
Makna Hujan Saat Imlek
Menjelang dan sesudah Imlek sudah pasti hujan akan selalu turun. Menurut masyarakat Tionghoa meyakini kepercayaan bahwa hujan merupakan simbol keberuntungan. Ahli Feng Shui juga menuturkan bahwa turunnya hujan ketika Imlek menandakan Dewi Kwan Im sedang menyiram bunga Mei Hwa yang diartikan sebagai turun berkah dari langit.
Orang-orang Tionghoa percaya bahwa bunga Mei Hwa adalah bunga yang ditanam oleh Dewi Kwan Im menjelang hari raya Imlek. Selain itu, hujan yang identik sebagai simbol keberuntungan juga tidak terlepas dari sejarah etnis Tiongkok.
Masyarakat Tionghoa, yang pada zaman dahulu kebanyakan bermata pencaharian sebagai petani, menggantungkan hidupnya pada hasil ladang atau kebun. Karena itu, bagi mereka, turun hujan merupakan suatu keberkahan.
Menurut Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, selama ini Hari Raya Imlek selalu jatuh pada Januari-Februari. Bersamaan dengan itu, ucap Guswanto, merupakan bulan-bulan musim hujan.
"Demikian pada 2022, Hari Raya Imlek 2573 Kongzili jatuh pada 1 Februari 2022, yang notabene merupakan musim hujan," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (28/1/2022).
Perkiraan dari BMKG menunjukkan bahwa puncak musim hujan terjadi pada awal 2022. "Berdasarkan perkiraan BMKG bahwa bulan Januari-Februari 2022 merupakan puncak musim hujan 2021/2022," jelas Guswanto.
Baca Juga :