Nepal Van Java Yang Viral Dari Jawa Tengah

Salah satu bagian Kabupaten Magelang, Jawa Tengah saat ini memiliki tempat wisata yang tengah naik daun, yakni Dusun Butuh yang mendapat julukan Nepal van Java. Sesuai dengan julukannya, Dusun Butuh menawarkan keunikan pemandangan berupa rumah penduduk di lereng bukit yang seolah bertumpuk, seperti di Negara Nepal. Keunikan itu pun telah tersebar luas di media sosial, sehingga menarik rasa penasaran banyak orang yang ingin menyaksikannya secara langsung.

Nepal van Java ini berada di Dusun Butuh, Desa Temanggung, Kaliangkrik, Magelang, Jawa Tengah. Jarak tempuh dari pusat Kota Magelang adalah sekitar 22 kilometer (km) dengan waktu tempuh kurang-lebih satu jam.

Jika Nepal memiliki latar belakang pemandangan berupa Gunung Everest, Nepal van Java di Dusun Butuh ini berlatar belakang Gunung Sumbing. Saat cuaca cerah, gunung setinggi 3.371 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu akan menjadi latar belakang Dusun Butuh. Pemandangan berupa perumahan yang seolah bertumpuk dan latar belakang Gunung Sumbing pun menjadi kombinasi foto yang pas.

Karena letaknya yang berada di kaki gunung, ada 7 tips yang harus diketahui sebelum mengunjungi Nepal van Java.

1. Datang pagi hari

Waktu yang tepat mengunjungi Nepal van Java adalah pagi hari. Karena saat pagi cuaca cerah dan pemandangan gunung tidak tertutup kabut. Selain itu, juga untuk menghindari hujan yang kerap turun sore hari.
Pemandangan Gunung Sumbing dari Dusun Butuh, Desa Temanggung, Kaliangkrik, Magelang.
Pemandangan Gunung Sumbing dari Dusun Butuh, Desa Temanggung, Kaliangkrik, Magelang. (Tribun Jogja/Rendika Ferri Kurniawan)
 
2. Pastikan kendaraan kuat menanjak

Letaknya yang berada di lereng gunung membuat perjalanan ke Nepal van Java cukup menantang.  Oleh karena itu, pengunjung akan cukup akrab dengan tanjakan saat menuju ke sana. Kondisi jalan seperti itu tentu saja membutuhkan kendaraan yang kuat untuk menanjak, baik mobil atau sepeda motor.

Namun jika kendaraan tidak kuat menanjak, sebaiknya parkirkan kendaraan di bawah. Dari sana sudah ada jasa ojek menuju Nepal van Java dengan tarif Rp 40 ribu PP. Nantinya ojek akan menjemput sesuai waktu yang telah ditetapkan.

3. Siapkan kamera

Berkunjung ke Nepal van Java belum lengkap jika tidak berfoto. Pastikan membawa kamera dari rumah dengan baterai penuh. Jika punya kamera drone, ada baiknya dibawa karena dengan memotret menggunakan kamera drone akan terlihat nuansa 'Nepal' yang dimaksud.

Dusun Butuh di Magelang yang mendapat julukan Nepal van Java. (KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA)
Dusun Butuh di Magelang yang mendapat julukan Nepal van Java. (KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA)

4. Tidak perlu bawa bekal

Liburan ke Nepal van Java tidak harus membawa bekal. Di Dusun Butuh banyak penjual yang menjajakan beragam makanan.  Harganya pun tergolong ramah di kantong untuk ukuran tempat wisata baru. Misal untuk soto ayam dan mi rebus tanpa telur masing-masing dibanderol dengan harga Rp 7 ribu dan Rp 5 ribu.

5. Siapkan uang untuk tiket masuk

Sebelumnya Nepal van Java tidak menerapkan tarif untuk masuk. Wisatawan hanta perlu membayar uang parkir untuk sepeda motor Rp 2 ribu dan mobil Rp 5 ribu. Bahkan jika parkir di bawah, wisatawan tidak harus membayar uang parkir.

Namun setelah dibuka kali ini wisatawan harus membayar tiket masuk sebesar Rp 8 ribu. Sementara untuk parkir sepeda motor Rp 3 ribu dan mobil Rp 10 ribu.

6. Berfoto di Patung Naga dan gardu pandang

Setelah Dipercantik, Wisata Nepal Van Java Magelang Kembali Dibuka
(foto: dokumen pengelola Wisata Nepal Van Java)

Saat ini, Nepal van Java memiliki Patung Naga yang menjadi ikon desa tersebut. Patung Naga menjadi spot selfie yang wajib dikunjungi wisatawan. Untuk berfoto di Patung Naga tidak dikenakan biaya alias gratis.

Selain itu, ada juga spot foto gardu pandang di bawah dan di atas Dusun ButuhWisatawan harus menyiapkan Rp 3 ribu untuk masuk ke gardu pandang atas dan Rp 5 ribu untuk gardu pandang atas.

7. Menginap di Nepal van Java

Wisatawan juga bisa menginap di Nepal van JavaNamun bukan seperti penginapan biasanya, penginapan yang dimaksud adalah rumah penduduk yang disulap menjadi homestay. Tarif per malam cukup beragam mulai Rp 100 ribu, tergantung fasilitas yang didapatkan.

8. Patuhi protokol kesehatan

Saat pandemi seperti ini, semua pengunjung Dusun Butuh wajib mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker, rajin cuci tangan, dan jaga jarak.  Tentu saja sudah jadi kewajiban semua orang untuk mencegah agar virus Covid-19 tidak menyebar ke orang lain.

 

Baca Juga :

Keyword:
Google+