Nyeri Leher? Begini Penjelasannya
Sepanjang hidup kita, boleh dikatakan bahwa leher menopang beban berat setara dengan sebuah bola bowling. Tidak mengherankan jika sekali-kali leher bisa menjadi kaku dan sakit. Jika otot leher menjadi kaku dan ketika ditekan terasa sakit, maka secara otomatis otot akan cenderung membatasi gerakan. Ketegangan otot leher lantas dapat menimbulkan spasme yang terasa nyeri, membuat ligamen cedera dan menimbulkan rasa nyeri yang menyebar.
Penyebab
Ada kalanya menegangnya otot leher bisa mengiritasi atau memengaruhi saraf kulit kepala (oksipital) yang dekat dengan otot. Hal inilah yang menyebabkan rasa nyeri menyebar hingga ke bagian belakang kepala, di belakang salah satu telinga dan sisi samping kulit kepala. Keadaan seperti ini disebut neuralgia oksipital.
Selain itu, faktor lainnya adalah: Postur tubuh yang buruk Bekerja di meja terlalu lama tanpa mengubah posisi t Posisi tidur yang salah Menyentak leher saat berolahraga.
Penanganan
Anda bisa mencoba beberapa hal dibawah ini:
Obat-obatan
Asetofamin (Tylenol dll) atau obat antiradang nosteroid (NSAID) seperti aspirin, ibuprofen (Advil, Motrin dll) atau naproksen (Aleve, Anaprox dll) dapat diminum mengurangi rasa nyeri. Namun, obat-obatan ini tidak mengobati penyebab nyeri sehingga kenyamanan hanya bersifat sementara.
Istirahat
Berbaringlah pada siang hari agar leher terasa nyaman. Namun, jangan beristirahat terlalu lama karena bisa menjadi kaku.
Dingin dan Panas
Kompres dingin dapat mengurangi rasa sakit pada hari-hari pertama. Anda bisa melakukan kompres dingin beberapa kali pada bagian belakang leher selama kurang lebih 20 menit. Setelah itu, gunakan kompres panas atau dingin untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada leher. Namun, jangan menggunakan kompres panas dan dingin jika Anda mempunyai masalah jantung berat atau masalah sirkulasi.
Latihan
Beberapa latihan tertentu bisa membantu Anda menjaga postur yang benar dan juga mengurangi rasa sakit dan kaku pada leher. Latihan juga dapat memperbaiki kebugaran secara menyeluruh, yang bisa membantu mencegah terjadinya sakit leher kembali.
Artikel asli :
Baca Juga :