Oh, Ini Kenapa Indomaret dan Alfamart Selalu Berdekatan
Mungkin hanya ada di Indonesia dimana 2 minimarket dibangun berdekatan bahkan terkadang ada yang bersebelahan. Indomaret dan Alfamart adalah minimarket yang mudah dijumpai dengan mudah di setiap sisi jalan di Indonesia. Diamana ada Indomaret disitu ada Alfamart.
Pasti banyak yang bertanya - tanya dan heran melihat competitor berada di tempat yang berdekatan. Bahkan tidak sedikit yang berpikir jika kedua minimarket tersebut milik orang yang sama.
Melansir dari berbagai sumber, Indomaret berdiri pertama kali pada 1988, yang berarti lebih dulu daripada Alfamart yang berdiri 27 Juni 1999. Indomaret atau PT Indomarco (Indomaret Group) adakah anak perusahaan dari Salim Group yang juga jadi pioneer bisnis gerai waralaba atau franchise terbesar di Indonesia. Per januari 2020, gerai Indomaret sudah mencapai 27.681 dan tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Alfamart muncul dipelopori Djoko Susanto, seorang pengusaha rokok asal Jakarta. Djoko mendirikan jaringan minimarket yang diberi nama Alfa Minimart atau PT Sumber Alfa Trijaya Tbk. setelah 11 tahun bergerak di industri rokok, ia akhirnya mendirikan jaringan minimarket. Per kuartal III 2020, gerai Alfamart berjumlah 15.102 unit.
Ada 5 alasan mengapa Alfamart dan Indomaret selalu berdekatan :
1. Strategi Marketing
Strategi marketing adalah alasan Utama kenapa Indomaret dan Alfamart berdekatan dengan tujuan supaya masing masing gerai akan mendapatkan pasar yang lebih luas. Mereka memilih lokasi dengan konsep teori lokasi industri, yakni Hotelling Theory. Dengan begitu tentu bisa menarik konsumen sebanyak - Banyaknya.
2. Membangun Persepsi Konsumen
Ketika konsumen datang ke salah satu minimarket, maka para karyawan akan bertugas akan berusaha membangun kesan positif kepada pelanggannya bukan? agar datang mereka akan kembali lagi. Masing-masing gerai Indomaret atau Alfamart akan menunjukkan keunggulannya tersendiri untuk memikat hati pelanggan.
3. Mengusung Keunggulan yang Berbeda
Banyak orang berpikir jika Indomaret dan Alfamart mungkin terlihat seperti saudara kandung yang memiliki banyak persamaan. Namun, keduanya mengakui bahwa mereka memiliki keunggulannya masing-masing. Ada yang mengusung keunggulan dari segi harga lebih murah, kapasitas toko lebih luas, pelayanan lebih ramah atau kenyamanan suasana.
4. Menghemat Budget Riset
Alasan lain adalah untuk menghemat budget riset. Apabila salah satu gerai telah ada di lokasi tertentu, maka dapat dipastikan potensi pasarnya bagus dan lolos uji kelayakan bisnis. Inimerupakan salah satu rumus membangun gerai baru di kalangan peritel mini market
5. Strategi Five Forces
Kedua gerai ini juga dapat dilihat menggunakan strategi yang sama, yaitu strategi five forces atau pendekatan porter’s five forces. Yaitu metode untuk menganalisis dan mengidentifikasikan kekuatan yang membentuk pola bisnis.
Terdapat 3 poin yang merujuk pada 3 faktor eksternal dan 2 faktor Internal, yaitu :
Persaingan yang kompetitif/Competitive Rivalry,
lingkungan bisnis yang mempunyai tingkat kompetisi sangat tinggi antar perusahaan dan kompetitor. Ketika sudah terjadi persaingan, perusahaan akan menciptakan inovasi baru agar produknya tidak kalah saing dari lawan bisnis.
Kekuatan Pembeli/Buyer Power,
kemampuan konsumen dalam tawar menawar harga produk agar lebih murah. Jadi, konsumen akan menimbang sendiri harga barang di Indomaret dan Alfamart lalu memutuskannya sendiri akan membeli di mana.
Kekuatan Pemasok/Supplier Power,
dipengaruhi oleh produk yang dihasilkan dari supplier. Semajin dikit suppliersebuah produk, maka semakin tinggi ketergantungan perusahaan terhadap supplier tersebut untuk memasok barang pada mereka.
Ancaman Bisnis Baru/ Threat of New Entry.
akan sulit bagi pendatang baru untuk memasuki pasar atau industri tersebut. Karena kekuatan perusahaan dipengaruhi oleh hambatan seperti biaya masuk, regulasi, kondisi ekonomi dan hak paten. Hal ini akan memengaruhi siapa yang lebih berkuasa dan lebih besar di lokasi tersebut.
Ancaman Substitusi/Threat of Substitution,
kekuatan yang datang dari produk atau barang pengganti dari barang yang akan dijual di perusahaan. Produk pengganti ini dapat disebut sebagai produk substitusi yang memiliki fungsi serupa dengan produk perusahaan.
Baca Juga :