Open Relationship? Apakah Fenomana Baru di kalangan Masyarakat Saat Ini?!

— Konsep open relationship atau hubungan terbuka semakin banyak diperbincangkan dalam masyarakat modern. Dalam hubungan ini, pasangan sepakat untuk menjalin hubungan romantis atau seksual dengan orang lain di luar komitmen utama mereka. Artikel ini akan membahas asal muasal, kelebihan, dan kekurangan open relationship, serta pandangan dari penelitian psikologi yang relevan.

Open relationship bukanlah fenomena baru. Konsep ini telah ada dalam berbagai budaya sepanjang sejarah, meskipun istilah tersebut mungkin baru muncul dalam beberapa dekade terakhir. Di masyarakat adat dan beberapa budaya kuno, hubungan poliamori—yang mengizinkan banyak pasangan—telah diterima secara luas. Seiring dengan perubahan norma sosial dan kemajuan dalam diskusi tentang seksualitas, open relationship semakin dikenal di kalangan orang dewasa modern.

 Kelebihan Open Relationship

1. Kemandirian Emosional: Open relationship dapat memberikan ruang bagi individu untuk mengeksplorasi diri mereka sendiri dan kebutuhan emosional. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Social and Personal Relationships, hubungan terbuka dapat meningkatkan kepercayaan diri dan otonomi individu (Mitchell et al., 2014).

2. Komunikasi yang Lebih Baik: Dalam open relationship, komunikasi yang jujur dan terbuka sangat penting. Hal ini mendorong pasangan untuk berbicara lebih banyak tentang perasaan dan harapan mereka, yang dapat memperkuat hubungan.

3. Pengalaman Baru: Hubungan terbuka memungkinkan individu untuk mengalami berbagai jenis hubungan dan meningkatkan kepuasan seksual. Penelitian menunjukkan bahwa variasi dalam hubungan dapat meningkatkan kepuasan secara keseluruhan (Conley et al., 2013).

Kekurangan Open Relationship

1. Kecemburuan dan Ketidakamanan: Salah satu tantangan terbesar dalam open relationship adalah mengelola perasaan cemburu dan ketidakamanan. Menurut Journal of Sex Research, banyak individu mengalami kesulitan dengan kecemburuan dalam konteks hubungan terbuka (Hahlweg et al., 2013).

2. Risiko Penyakit Menular Seksual (PMS): Terlibat dalam hubungan seksual dengan beberapa pasangan dapat meningkatkan risiko PMS. Oleh karena itu, penting bagi pasangan untuk menerapkan praktik seks yang aman dan terbuka tentang kesehatan seksual mereka.

3. Kompleksitas Emosional: Mengelola banyak hubungan sekaligus bisa sangat rumit secara emosional. Penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan dalam beberapa hubungan dapat menyebabkan stres dan tekanan emosional yang lebih tinggi (Klesse, 2011).

Open relationship menawarkan peluang untuk eksplorasi dan pengembangan pribadi, tetapi juga membawa tantangan yang perlu dikelola dengan hati-hati. Penting bagi pasangan untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur mengenai harapan dan batasan mereka. Dengan pendekatan yang tepat, open relationship bisa menjadi pilihan yang memuaskan bagi mereka yang mencari alternatif dari hubungan monogami tradisional.

Referensi:
1. Mitchell, J. et al. (2014). Journal of Social and Personal Relationships.
2. Conley, T. et al. (2013). Journal of Sex Research.
3. Hahlweg, K. et al. (2013). Journal of Sex Research.
4. Klesse, C. (2011). *The Journal of Sex Research*.

Baca Juga :

Google+