Peningkatan Suhu Drastis di Kemarau Berkepanjangan yang Memicu Penyakit, Berikut tips menghadapi Cuaca Panas
Kemarau panjang tahun ini merupakan kemarau dengan peningkatan suhu yang sangat ekstrim, Cuaca panas di sebagian Kota di Indonesia mencapat 38-40 Derajat Celcius yang memicu pada kesehatan. dilansir dari Badan Mereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hal ni salah satunya disebabkan oleh femnoena EL Nino dan IOD Positif. Oleh karena itu Masyarakat dihimbau untuk selalu waspada dan selalu menjaga kesehatan, karena menurut Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI, ada sejumlah penyakit yang harus diwaspadai ketika musim panas.
Nah berikut ini merupakan Penyakit yang disebabkan oleh musim panas dan bagaiman acara mengatasinya ?. Simak artikel ini sampai habis yaa
1. Dehidrasi
dilansir dari Halodoc.com Dehidrasi merupakan kondisi saat cairan tubuh yang masuk lebih sedikit dibandingkan dengan cairan tubuh yang keluar. Hal ini bisa mengakibatkan tubuh tidak mampu berfungsi dengan baik. Sekitar 55 sampai 80 persen dari total berat tubuh terdiri dari air. Tentunya, air di dalam tubuh punya peran yang sangat penting, yaitu membantu kerja dari sistem pencernaan, membuang racun dan kotoran ke luar, membantu menstabilkan suhu tubuh, dan menjadi pelumas alami bagi sendi. Sayangnya, dehidrasi kerap dianggap sebagai rasa haus yang normal. Padahal, apabila tidak ditangani dengan tepat, dehidrasi dapat berkembang menjadi masalah kesehatan yang lebih serius
Dehidrasi terjadi saat asupan cairan tubuh tidak terpenuhi atau cairan yang keluar tubuh lebih banyak dibandingkan dengan cairan yang masuk. Cairan tubuh dapat terbuang saat muntah, buang air kecil, berkeringat, dan diare. Selain itu, aktivitas fisik, cuaca, dan makanan bisa memengaruhi seberapa parah dehidrasi yang terjadi. Nah
Guna mencegah dehidrasi, langkah pencegahan paling utama yang bisa dilakukan adalah memenuhi asupan cairan harian tubuh. Selain air mineral, kamu juga bisa memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan mengonsumsi infused water atau sparkling water. Upaya pencegahan lainnya yang dapat dilakukan yaitu:
- Minum air putih setidaknya 8 gelas atau 2 liter setiap harinya untuk orang dewasa.
- Mengonsumsi makanan dengan kandungan air yang tinggi, seperti sayuran dan buah.
- Pastikan cukup minum saat sedang berolahraga, terlebih saat cuaca sedang panas.
- Penuhi asupan cairan pada anak atau orang dewasa yang sedang sakit, terlebih saat mengalami demam, muntah, dan diare.
- Batasi konsumsi minuman beralkohol dan mengandung kafeina.
2. Heatstroke (Peningkatan Suhu Tubuh Secara Drastis)
Dilansir dari alodokter.com Heatstroke adalah kondisi ketika tubuh mengalami peningkatan suhu secara drastis hingga mencapai 400 C atau bahkan lebih. Heatstroke ditandai dengan berbagai macam gejala dan perlu diatasi dengan cepat agar penderitanya tidak hilang kesadaran atau koma. Heatstroke dapat terjadi ketika seseorang terkena paparan suhu panas dari lingkungan sekitar di luar batas toleransi tubuhnya, misalnya saat cuaca sangat panas. Kondisi ini dapat dialami siapa saja, tetapi risiko bayi dan lansia mengalami heatstroke cenderung lebih tinggi. Yng manan kondisi Heatstroke ini rentan terjadi pada atlet, tentara dan pekerja yang banyak menghabiskan waktunya di bawah terik matahari.
Tentu saja jika kalian menememukan seseorang dengan gejala Heatstroke handa harus menanganinya dengan penolongan pertama. Ini penting dilakukan karena heatstroke dapat menyebabkan penderitanya mengalami koma, bahkan komplikasi serius seperti gagal ginjal, kerusakan saraf, dan pembengkakan otak.
Berikut ini adalah pertolongan pertama yang dapat diberikan ketika melihat seseorang terkena heatstroke:
Pindahkan ke tempat yang lebih teduh
Saat terkena heatstroke, langkah awal yang bisa Anda lakukan adalah memindahkan penderita ke tempat yang lebih teduh, misalnya di bawah pepohonan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi paparan sinar matahari langsung yang dapat meningkatkan suhu tubuh.
Berikan kompres ke seluruh tubuhnya
Jika suhu tubuh penderita tidak juga menurun setelah dipindahkan ke tempat dingin, Anda bisa melakukan ice bath jika memungkinkan atau memberikan kompres dingin ke tubuhnya.
Berikan kompres menggunakan handuk yang telah direndam air dingin, terutama di bagian leher, ketiak, dan selangkangannya. Area tubuh ini memiliki banyak pembuluh darah sehingga dapat membantu menurunkan suhu tubuh.
Jika heatstroke terjadi pada lansia, anak-anak, penderita penyakit kronis, atau orang yang melakukan olahraga berat, hindari memberikan kompres es.
Berikan air putih yang banyak
Bila penderita heatstroke sadar, Anda juga perlu memberikannya minum air putih yang banyak. Ini karena saat heatstroke terjadi, tubuh akan memproduksi panas yang menyebabkan jumlah cairan tubuh berkurang. Bila kondisi ini dibiarkan, dikhawatirkan akan terjadi dehidrasi akut.
Namun, pastikan Anda tidak memberikan minuman yang terlalu dingin dan mengandung kafein atau alkohol, karena jenis minuman tersebut justru memberikan efek negatif pada tubuh.
Nah cara untuk megatasi agar tidak terkena Heatstroke ini adalah dengan :
- Gunakan pakaian yang longgar, berwarna terang, dan berbahan ringan saat ingin keluar rumah.
- Pakailah topi dengan tepi yang lebar.
- Oleskan tabir surya ke kulit dengan SPF minimal 30.
- Cukupi asupan cairan untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi
- Hindari aktivitas berat di luar ruangan saat cuaca sedang panas terik.
Heatstroke perlu segera ditangani. Jadi, jika Anda atau orang di sekitar ada yang mengalami heatstroke, segera lakukan pertolongan pertama untuk menurunkan suhu tubuh.
3. Kulit Kering
Tidak dapat dipungkiri bahwa kulit yang sehat dan terlihat cerah menjadi sumber kepercayaan diri terutama bagi kaum perempuan. Akan tetapi, sering kali kita mengeluhkan kondisi kulit yang kasar dan mengusam. Hal ini dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti kurangnya cairan dalam tubuh serta asupan nutrisi untuk kulit, paparan sinar matahari dan polusi udara saat beraktivitas di luar ruangan, hingga perawatan kulit yang kurang konsisten karena padatnya keseharian. Nah ebrikut ini merupakan cara untuk merawat kulit agar tetap sehat
- memenuhi cairan pada tubuh dengan minum air putih yang cukup
- beralih ke pola konsumsi makanan yang sehat
- bersihkan pori pori kulit dengan eksfoliasi
- jaga kelembapan kulit dengan boyd lotion
4. Migrain (Sakit kepala Sebelah)
Dilansir dari Alodokter.com Migrain adalah sakit kepala yang terasa berdenyut dengan intensitas sedang hingga berat dan dapat disertai gejala mual, muntah, atau sensitif terhadap cahaya dan suara. Migrain sering dirasakan pada satu sisi kepala, tetapi bisa juga menyerang kedua sisi kepala. Beberapa penderita migrain dapat mengalami aura yang merupakan gejala gangguan saraf, seperti melihat kilatan cahaya atau mencium bau tertentu. Cara mengatasi migrain tanpa obat dapat diterapkan sebagai pertolongan pertama ketika migrain menyerang.
Migrain dapat diredakan dengan mengonsumsi obat pereda nyeri seperti paracetamol, ibuprofen, aspirin, dan naproxen. Kombinasi obat yang mengandung aspirin, paracetamol, dan kafein juga dinilai efektif dalam meringankan keluhan migrain ringan. Perlu Anda ketahui bahwa selain minum obat, migrain juga bisa diatasi dengan beberapa cara berikut ini:
a. Relaksasi dan tidur
Ketika mengalami serangan migrain, penderitanya menjadi lebih sensitif terhadap suara dan cahaya. Menghentikan aktivitas dan beristirahat di dalam ruangan yang hening dan gelap dapat menjadi cara mengatasi migrain tanpa obat.
Bila memungkinkan, cobalah untuk tidur. Senyawa kimia yang dihasilkan oleh otak saat tidur dapat meringankan rasa sakit. Selain itu, tidur yang cukup dan teratur pada jam yang sama setiap harinya dapat membantu mencegah migrain.
b. Kompres dingin atau hangat
Cara mengatasi migrain tanpa obat selanjutnya adalah dengan kompres dingin atau hangat. Sebagian orang lebih suka menempelkan kantung berisi es di dahi atau di belakang leher untuk mengurangi rasa nyeri saat migrain.
Jika Anda merasa kurang nyaman dengan kompres dingin, Anda bisa menggantinya dengan kompres hangat untuk membantu mengendurkan otot yang tegang. Selain itu, mandi dengan air hangat juga dapat memberikan khasiat yang serupa.
c. Konsumsi kafein
Dalam jumlah sedikit, kafein dapat mengurangi nyeri secara alami, termasuk nyeri akibat migrain. Namun, berhati-hatilah untuk tidak mengonsumsi terlalu banyak kafein. Cara mengatasi migrain tanpa obat dengan mengonsumsi kafein berlebihan justru dapat menimbulkan sakit kepala setelah efeknya menghilang.
d. Meditasi atau yoga
Meditasi dengan cara duduk di suatu tempat yang tenang dan memusatkan pikiran pada pernapasan dapat meringankan nyeri. Selain meditasi, Anda juga dapat melakukan yoga sebagai cara mengatasi migrain tanpa obat untuk mengurangi keparahan migrain dan menurunkan risiko kambuhnya migrain.
Namun, hindari gerakan membungkuk ketika melakukan meditasi atau yoga karena gerakan ini justru dapat memperparah keluhan.
e. Aromaterapi
Menghirup aromaterapi, seperti lavender, dapat digunakan sebagai cara mengatasi migrain tanpa obat. Suatu riset menunjukkan bahwa orang yang menghirup aroma minyak lavender selama 15 menit mengalami penurunan gejala nyeri kepala saat mengalami migrain.
Selain lavender, aroma lain yang bisa memberi efek relaksasi maupun mengurangi migrain adalah peppermint, buah citrus seperti lemon dan jeruk, rosemary, chamomile, dan eucalyptus.
f. Pijat
Memberikan pijatan lembut pada area dahi dapat melancarkan aliran darah dan membantu relaksasi. Namun, karena serangan migrain dapat menyebabkan penderitanya menjadi sangat sensitif terhadap sentuhan, cara ini mungkin dirasakan kurang cocok oleh sebagian orang.
5. Panas Dalam
Orang awam sudah tidak asing lagi dengan istilah panas dalam. Panas dalam dikaitkan dengan rasa tidak nyaman pada tenggorokan. Anda akan merasa tidak nyaman atau nyeri saat menelan. Dilansir dari Ciputrahospital.com berikut ini cara efektif mengatasi panas dalam :
- minum air putih yang cukup
- istirahat yang cukup
- kumur dengan air garam
- hindari makanan tertentu, seperti makanan yang alot dan lebih memilih makanan bertekstur lembut guna meminimalisir iritasi tambahan pada tenggorokan
- gaya hidup sehat
6. Demam Tinggi
Dilansir dari Halodoc.com Demam, yang dikenal sebagai hipertermia atau pireksia menggambarkan suhu tubuh yang lebih tinggi dari biasanya, yaitu lebih dari 38 derajat Celsius. Umumnya, demam terjadi sebagai reaksi dari imunitas dalam melawan infeksi karena virus, bakteri, jamur, atau parasit yang menjadi penyebab penyakit. Meski begitu, ada pula kondisi yang dapat mengakibatkan demam, seperti suhu panas berlebihan, menstruasi, reaksi setelah imunisasi, dan efek samping dari obat-obat tertentu. Meski terasa mengkhawatirkan, sebagian besar demam yang terjadi karena virus bisa membaik dengan sendirinya.
Nah agar tidak tepapar oleh Demam tinggi lagi Membatasi paparan adalah salah satu cara terbaik untuk mencegah demam. Agen penyebab infeksi sering menyebabkan suhu tubuh meningkat. Berikut ini beberapa cara yang mungkin bisa kamu lakukan untuk mencegah demam:
- Sering-seringlah mencuci tangan, terutama sebelum makan, setelah menggunakan toilet, dan setelah berada di sekitar banyak orang.
- Bawalah pembersih tangan atau tisu antibakteri jika kamu beraktivitas di luar.
- Hindari menyentuh hidung, mulut, atau mata. Melakukannya akan memudahkan virus dan bakteri masuk ke tubuh dan menyebabkan infeksi.
- Tutupi mulut saat batuk dan hidung saat bersin dengan masker.
- Hindari berbagi cangkir, gelas, dan peralatan makan dengan orang lain
Kamu tidak perlu khawatir selama suhu tubuh kamu ketika demam tidak lebih dari 39 derajat Celsius. Segera lakukan penanganan dan jangan lupa perbanyak istirahat, ya!
Baca Juga :