Sering Dianggap Smaa , Ternya Maag dan GED Itu Berbeda
Sebagian orang kerap menyamakan sakit maag dengan GERD atau gastroesophageal reflux disease. Padahal keduanya adalah kondisi yang berbeda. Ini perbedaan GERD dan maag yang belum banyak diketahui.
Maag atau secara medis dikenal dengan istilah gastritis merupakan peradangan, iritasi, atau erosi yang terjadi pada lapisan lambung. Kondisi ini dapat terjadi tiba-tiba (akut) atau kronis. Sedangkan, GERD merupakan penyakit saluran cerna bagian atas yang terjadi karena asam lambung dengan derajat keasaman yang tinggi naik ke kerongkongan.
Gejala GERD dan sakit maag memang hampir mirip, yaitu menyebabkan nyeri pada ulu hati, mual, dan muntah.
Penyebab maag dan GERD
Penyebab maag yang dilansir dalam Mayo Clinic, maag atau peradangan pada lapisan lambung ini disebabkan karena cairan pencernaan Anda merusak dan mengorbankan lapisan perut Anda. Penyebab lain dari maag adalah infeksi bakteri gastrointestinal seperti bakteri Helicobacter pylori. Infeksi ini biasanya ditularkan dari orang ke orang, namun penularannya dapat juga terjadi melalui makanan atau air yang sudah terkontaminasi.
Sedangkan penyebab GERD disebabkan saat seseorang memiliki hiatus hernia yaitu adanya bagian lambung yang menonjol masuk ke esofagus. Selain itu ada juga beberapa faktor pemicu lainnya seperti konsumsi minuman seperti kopi, soda hingga makanan pedas.
3 PENYEBAB UTAMA MAAG DAN GERD
-
Sering makan sembarangan (e.g gorengan, manis-manis, micin, junk food) dan pola makan berantakan sehingga meningkatkan produksi asam lambung dan reaksi radang yang akan memperparah pengikisan dinding lambung
-
Stress berlebihan dan berkepanjangan dapat menyebabkan reaksi radang di lambung meningkat dan ikut meningkatkan produksi asam lambung
-
Kurang makan sayur buah karena bakteri baik dalam tubuh perlu nutrisi yang cukup biar asam lambung gak naik terus menerus dan memicu Maag & GERD
Gejala maag
- Ada sensasi rasa terbakar di usus atau area antara pusar dan tulang dada saat makan dan malam hari
- Kembung dan bersendawa
- Terasa mual dan muntah
- Perut terasa nyeri dan tidak nyaman, umumnya dirasakan dua hingga tiga jam setelahnya
Gejala asam lambung
- Perut terasa kembung dan sering bersendawa
- Cegukan terus menerus
- Sesak napas atau mengi, terutama saat tidur
- Mulas yang meningkat sebagai respon terhadap makanan pemicu
- Rasa asam di belakang mulut dan bau napas tidak sedap
- Gejala memburuk saat berbaring atau membungkuk
Tapi saat Maag kamu biarin gitu aja, gak menutup kemungkinan Maag akan berubah jadi ke GERD. Berikut adalah tanda Maag kamu udah naik tingkat ke GERD:
-
Sendawa 10x sehari setelah habis makan
-
Sesak nafas
-
Muncul rasa mual tiap maag kambuh
-
Rasa panas di dada/ rasa pedas dan asam di lidah
-
Muncul diare saat maag kambuh
-
Maag susah hilang meskipun sudah makan
Bagaimana Cara Mengatasi GERD dan Maag?
Cara mengatasi GERD dan maag sebetulnya hampir sama, yaitu dengan memberikan obat antasida, H2 blocker, atau golongan proton pump inhibitor.
Selain obat-obatan, diperlukan juga pengaturan pola makan bagi penderita sakit maag dan GERD. Ada beberapa jenis makanan dan minuman yang perlu untuk dihindari bagi penderita kedua penyakit tersebut.
Asupan tertentu seperti makanan pedas, makanan berlemak, makanan yang terlalu asam, minuman beralkohol, minuman bersoda, atau minuman yang mengandung kafein dapat memicu terjadinya gejala sakit maag dan GERD sehingga perlu dihindari.
Baca Juga :