Setelah Menghilang Selama 3 Bulan, Akhirnya Jack ma Muncul Dalam Video 50 Detik
Teka-teki keberadaan Jack Ma, miliarder asal China sekaligus pendiri e-commerce Alibaba, yang sempat dikabarkan menghilang selama tiga bulan, akhirnya terkuak. Mengutip Kompas.com, Rabu (20/1/2021) , Jack Ma terlihat menyapa 100 guru di daerah pelosok China melalui konferensi video pada Rabu pagi. Ini merupakan kemunculan pertama Jack Ma setelah dikabarkan hilang sejak bulan Oktober 2020 lalu.
Ma muncul dalam sebuah cuplikan video telekonferensi berdurasi sekitar 50 detik. Video ini pertama kali diunggah oleh Tianmu News, salah satu anak perusahaan dari media cetak yang dimiliki oleh pemerintah provinsi Zhejiang, China. Video tersebut lantas disebar ulang oleh sejumlah media internasional, seperti Global Times, India Today, hingga BNO News di akun resmi media sosial masing-masing.
Dalam video, Ma tampak tenang dan serius. Dia terlihat tengah duduk di depan sebuah tembok bergambar lukisan. Ma dikabarkan tengah menghadiri acara online bertajuk "Rural Teacher Initiative" dengan para guru yang tinggal di pedalaman. Namun, tidak diketahui dari mana dia berbicara.
Acara tersebut sebenarnya diadakan tiap tahun sejak 2015 oleh Jack Ma Foundation, bertepatan dengan liburan nasional Laba Holiday. Namun, kali ini, pada Rabu (20/1/2021), untuk pertama kalinya acara digelar secara online karena pandemi Covid-19.
Menghilangnya Jack Ma sempat menjadi trending topic di media sosial Twitter Indonesia pada Senin (4/1/2021). Tagar Jack Ma menduduki posisi teratas dengan lebih dari 17 ribu twit. Isu yang berkembang, Jack Ma mulai tidak terlihat di hadapan publik setelah dirinya melontarkan kritik kepada Pemerintah China yang dipimpin Presiden Xi Jinping.
Dia menuding bahwa bank-bank di China beroperasi dengan mentalitas "rumah gadai" menyangkut jaminan untuk kredit, sementara regulasi perbankan yang berlaku dinilainya menghambat inovasi dan harus direformasi guna mendorong pertumbuhan ekonomi.
Pernyataan Ma agaknya membuat panas telinga pemerintah China yang kemudian memperketat regulasi bisnis fintech sehingga perusahaan Ant Group milik Ma gagal melantai di bursa. Pemerintah China pun membentuk satuan tugas untuk menyelidiki dugaan praktik monopoli yang dilakukan oleh Alibaba.
Baca Juga :