KOMPAS.com - Traveling saat puasa bukanlah tidak mungkin. Anda bisa memilih destinasi-destinasi yang tidak menguras tenaga, juga memberi arti lebih untuk puasa Anda. Traveling saat puasa juga bisa membuat Anda merasakan tantangan atau kemudahan berpuasa di tempat-tempat lain. KompasTravel merangkum beberapa tips memilih destinasi yang cocok bagi traveler saat berpuasa. 1. Pilih Negara/Destinasi Muslim atau Mayoritas Muslim Anda bisa merasakan budaya negara atau destinasi setempat saat Ramadhan. Terutama budaya berbuka puasa, dan hidangan-hidangan unik yang hanya muncul saat Ramadhan. Di Indonesia sendiri banyak destinasi yang menyuguhkan tradisi khusus selama bulan Ramadhan, terutama saat berbuka puasa. Mulai dari Aceh, Padang, dan kampung-kampung arab bustaman yang ada di berbagai kota. Koki sedang memasak kanji rumbi di halaman Masjid Agung Islamic Center, Lhokseumawe, Aceh, Kamis (9/6/2016). Koki sedang memasak kanji rumbi di halaman Masjid Agung Islamic Center, Lhokseumawe, Aceh, Kamis (9/6/2016). (KOMPAS.COM/MASRIADI) Untuk tujuan negara, Anda bisa mengunjungi Malaysia, Turki, Saudi Arabia, China bagian selatan, dan masih banyak lagi. 2. Pilih Negara dengan Jam Puasa Pendek Anda bisa mencoba berpuasa di Australia, atau Selandia Baru yang memiliki waktu puasa lebih pendek dari Indonesia. Selain memberikan pengalaman baru, tentunya traveling ke negara ini tidak akan membuatmu lebih lelah dari traveling di Indonesia. Dibandingkan dengan umat muslim di belahan bumi utara, warga Australia dan Selandia Baru mengalami durasi puasa lebih pendek yaitu sekitar 11 jam per hari. Mulai pukul 5.58 pagi sampai 18.31 saat berbuka puasa. Jalan Charoenprated1, Chiangmai, jadi pusat komunitas muslim terbesar di Chiangmai. Beragam resto dan toko kebutuhan muslim tersaji di sini. Jalan Charoenprated1, Chiangmai, jadi pusat komunitas muslim terbesar di Chiangmai. Beragam resto dan toko kebutuhan muslim tersaji di sini.(KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA) 3. Negara Non-muslim yang Memiliki Komunitas Muslim Mungkin Anda penasaran bagaimana rasanya berpuasa sebagai minoritas. Tentunya Anda akan merasakan tantangan tersendiri. Bukan tidak mungkin kekeluargaan di dalam komunitas sangat erat, sehingga bisa memberikan arti mendalam saat berpuasa di sana. 4. Destinasi Wisata yang Menawarkan "Volunturism" Menjadi sukarelawan saat berpuasa tentunya akan menambah pahala. Agenda traveling Anda pun akan bernilai lebih saat berkunjung ke destinasi tersebut. Di Indonesia sudah banyak konsep liburan sembari menjadi relawan. Mulai dari mengajar di desa wisata, membantu warga bercocok tanam, hingga wisata sembari jadi relawan konservasi hewan langka. Seorang warga menunjukkan lokasi Kawah Sileri di kompleks Dieng Plateau, Banjarnegara, Jawa Tengah pasca-semburan lumpur dan efupsi freatik, Senin (3/7/2017) lalu. Seorang warga menunjukkan lokasi Kawah Sileri di kompleks Dieng Plateau, Banjarnegara, Jawa Tengah pasca-semburan lumpur dan efupsi freatik, Senin (3/7/2017) lalu.(KOMPAS.com/Iqbal Fahmi) 5. Destinasi Wisata yang Sejuk Cuaca terik baiknya dihindari saat traveling pada bulan Ramadhan, agar tidak menguras energi Anda. Banyak tempat sejuk di Indonesia yang menawarkan lanskap menakjubkan, seperti Dieng Plateau, Ranu Pani, Puncak Bogor, Ijen, dan lain-lain. Makkah Royal Clock Tower Makkah Royal Clock Tower(skyscrapercenter) 6. Berkunjung ke Negara yang Memiliki Arti Khusus Saat Ramadhan Ada aktivitas yang memiliki arti khusus jika Anda lakukan di bulan Suci Ramadhan. Anda tentu bisa melakukannya sembari ke negara atau daerah tertentu. Seperti umrah ke Mekah. Selain itu Anda juga bisa silaturahmi ke kota-kota tempat tinggal sanak saudara.
Artikel ini telah tayang di
Kompas.com dengan judul "Destinasi "Traveling" Seperti Apa yang Cocok saat Puasa?",
https://travel.kompas.com/read/2018/05/21/184000327/destinasi-traveling-seperti-apa-yang-cocok-saat-puasa.
Penulis : Muhammad Irzal Adiakurnia
Editor : Sri Anindiati Nursastri
KOMPAS.com - Traveling saat puasa bukanlah tidak mungkin. Anda bisa memilih destinasi-destinasi yang tidak menguras tenaga, juga memberi arti lebih untuk puasa Anda. Traveling saat puasa juga bisa membuat Anda merasakan tantangan atau kemudahan berpuasa di tempat-tempat lain. KompasTravel merangkum beberapa tips memilih destinasi yang cocok bagi traveler saat berpuasa. 1. Pilih Negara/Destinasi Muslim atau Mayoritas Muslim Anda bisa merasakan budaya negara atau destinasi setempat saat Ramadhan. Terutama budaya berbuka puasa, dan hidangan-hidangan unik yang hanya muncul saat Ramadhan. Di Indonesia sendiri banyak destinasi yang menyuguhkan tradisi khusus selama bulan Ramadhan, terutama saat berbuka puasa. Mulai dari Aceh, Padang, dan kampung-kampung arab bustaman yang ada di berbagai kota. Koki sedang memasak kanji rumbi di halaman Masjid Agung Islamic Center, Lhokseumawe, Aceh, Kamis (9/6/2016). Koki sedang memasak kanji rumbi di halaman Masjid Agung Islamic Center, Lhokseumawe, Aceh, Kamis (9/6/2016). (KOMPAS.COM/MASRIADI) Untuk tujuan negara, Anda bisa mengunjungi Malaysia, Turki, Saudi Arabia, China bagian selatan, dan masih banyak lagi. 2. Pilih Negara dengan Jam Puasa Pendek Anda bisa mencoba berpuasa di Australia, atau Selandia Baru yang memiliki waktu puasa lebih pendek dari Indonesia. Selain memberikan pengalaman baru, tentunya traveling ke negara ini tidak akan membuatmu lebih lelah dari traveling di Indonesia. Dibandingkan dengan umat muslim di belahan bumi utara, warga Australia dan Selandia Baru mengalami durasi puasa lebih pendek yaitu sekitar 11 jam per hari. Mulai pukul 5.58 pagi sampai 18.31 saat berbuka puasa. Jalan Charoenprated1, Chiangmai, jadi pusat komunitas muslim terbesar di Chiangmai. Beragam resto dan toko kebutuhan muslim tersaji di sini. Jalan Charoenprated1, Chiangmai, jadi pusat komunitas muslim terbesar di Chiangmai. Beragam resto dan toko kebutuhan muslim tersaji di sini.(KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA) 3. Negara Non-muslim yang Memiliki Komunitas Muslim Mungkin Anda penasaran bagaimana rasanya berpuasa sebagai minoritas. Tentunya Anda akan merasakan tantangan tersendiri. Bukan tidak mungkin kekeluargaan di dalam komunitas sangat erat, sehingga bisa memberikan arti mendalam saat berpuasa di sana. 4. Destinasi Wisata yang Menawarkan "Volunturism" Menjadi sukarelawan saat berpuasa tentunya akan menambah pahala. Agenda traveling Anda pun akan bernilai lebih saat berkunjung ke destinasi tersebut. Di Indonesia sudah banyak konsep liburan sembari menjadi relawan. Mulai dari mengajar di desa wisata, membantu warga bercocok tanam, hingga wisata sembari jadi relawan konservasi hewan langka. Seorang warga menunjukkan lokasi Kawah Sileri di kompleks Dieng Plateau, Banjarnegara, Jawa Tengah pasca-semburan lumpur dan efupsi freatik, Senin (3/7/2017) lalu. Seorang warga menunjukkan lokasi Kawah Sileri di kompleks Dieng Plateau, Banjarnegara, Jawa Tengah pasca-semburan lumpur dan efupsi freatik, Senin (3/7/2017) lalu.(KOMPAS.com/Iqbal Fahmi) 5. Destinasi Wisata yang Sejuk Cuaca terik baiknya dihindari saat traveling pada bulan Ramadhan, agar tidak menguras energi Anda. Banyak tempat sejuk di Indonesia yang menawarkan lanskap menakjubkan, seperti Dieng Plateau, Ranu Pani, Puncak Bogor, Ijen, dan lain-lain. Makkah Royal Clock Tower Makkah Royal Clock Tower(skyscrapercenter) 6. Berkunjung ke Negara yang Memiliki Arti Khusus Saat Ramadhan Ada aktivitas yang memiliki arti khusus jika Anda lakukan di bulan Suci Ramadhan. Anda tentu bisa melakukannya sembari ke negara atau daerah tertentu. Seperti umrah ke Mekah. Selain itu Anda juga bisa silaturahmi ke kota-kota tempat tinggal sanak saudara.
Artikel ini telah tayang di
Kompas.com dengan judul "Destinasi "Traveling" Seperti Apa yang Cocok saat Puasa?",
https://travel.kompas.com/read/2018/05/21/184000327/destinasi-traveling-seperti-apa-yang-cocok-saat-puasa.
Penulis : Muhammad Irzal Adiakurnia
Editor : Sri Anindiati Nursastri
JATENGLIVE.COM - Dua pengeluaran terbesar merencanakan anggaran liburan adalah tiket pesawat dan akomodasi. Salah satu menghemat pengeluaran liburan adalah dengan mencari penginapan gratis. Modal Anda hanya biaya keanggotaan untuk situs-situs yang menawarkan kesempatan mendapat penginapan gratis. Cocok untuk Anda yang ingin backpacker ke luar negeri.
Cobalah 7 hal ini untuk mendapatkan penginapan gratis di negara tujuan liburan Anda.
Couchsurf
Sudah sejak lama, pelancong terutama tipe backpacker memanfaatkan penginapan gratis melalui komunitas Couchsurfing.com. Ini seperti Airbnb, tetapi gratis. Situs ini berdasarkan ulasan baik dari penyedia penginapan dan juga pelancong. Tidak berarti Anda akan tidur di sofa jika menggunakan Couchsurfing. Beberapa anggota, terutama para mantan backpacker dan orang-orang yang pernah hidup nomaden, menyediakan tempat tidur terpisah. Mereka senang berbagi tempat untuk tidur demi mendapatkan teman-teman baru. Untuk alasan keamanan, tidak ada salahnya Anda membayar untuk verifikasi resmi agar profil Anda terpercaya. Selain itu, sebagai tindakan sopan santun, jangan lupa membawa oleh-oleh untuk tuan rumah yang akan dijumpai nanti. Ada banyak pilihan tempat penginapan. Ada berbagai berita terkait keamanan para pengguna Couchsurfing. Jadi pastikan Anda mengecek ulasannya dan percaya pada insting Anda saat sudah sampai di lokasi.
Pesan jadwal malam hari
Bermalam di bus atau kereta bisa bertindak sebagai penginapan gratis. Ini adalah taktik klasik para backpacker yang akan bepergian dari satu kota ke kota lainnya. Pilih jadwal keberangkatan pada malam hari sehingga Anda bisa tidur sepanjang perjalanan. Ada baiknya gunakan taktik ini untuk modal transportasi yang nyaman, seperti bus coach atau kereta dengan kelas bisnis.
Gunakan kartu kredit
Jika Anda pengguna kartu kredit, maka point reward kartu kredit bisa Anda manfaatkan untuk penginapan gratis. Beberapa perusahaan penerbit kartu kredit bekerja sama dengan hotel-hotel tertentu dengan memberikan promo pada pengguna kartu kredit. Promonya beragam, salah satunya adalah membayar hotel dengan poin reward.
Tukar rumah
Seperti dalam sebuah film, bertukar rumah dengan orang asing mungkin terdengar aneh. Namun hal ini nyata dan Anda bisa gunakan situs HomeExchange.com untuk melakukannya. Situs ini menyediakan daftar rumah di seluruh dunia, mulai dari rumah perahu hingga apartemen. Hanya saja kelemahan situs ini, Anda baru bisa mendapatkan penginapan gratis jika memang ada yang tertarik untuk bertukaran rumah. Selain itu, dikenakan biaya keanggotaan per tahun.
Penginapan di tempat ibadah
Jika Anda tipikal yang memerlukan akomodasi sekadar tempat tidur dan kamar mandi bersama pun tak masalah, bisa pertimbangkan menginap di rumah-rumah religius seperti biara. Tempat-tempat seperti ini biasanya berada di negara-negara dengan mayoritas penduduknya tergolong religius, misalnya di Spanyol atau Italia. Beberapa penginapan ini bisa disewa dengan tarif normal. Namun banyak yang hanya meminta sekadar donasi. Cara terbaik untuk mengetahuinyaa adalah dengan menelepon atua email terlebih dahulu. Ada beberapa situs yang bisa membantu Anda untuk mengetahui daftar biara yang bisa diinapi, misalnya MonasteryStays.com.
Menjaga hewan peliharaan
Jika Anda penyayang hewan dan terbiasa merawat hewan peliharaan, bisa coba melakukan hal ini. Salah satu cara yang belakangan populer untuk mendapatkan penginapan gratis adalah melalui kesempatan menjaga hewan peliharaan. Salah satu situs yang menawarkan hal itu adalah TrustedHousesitters.com. Memang ada biaya keanggotaan yang perlu Anda keluarkan, yaitu sebesar 10 dollar AS per bulan. Namun dengan menjadi anggota, Anda bisa mendapatkan akses untuk semua daftar rumah yang memerlukan penjaga hewan peliharaan sementara. Anggotanya tersebar dari Perancis hingga Australia. Jadi jika Anda sering melancong ke luar negeri, situs ini bisa menghemat biaya akomodasi Anda.
Menjaga rumah
Jika Anda bukan tipikal suka memelihara hewan atau sekadar ingin menjalankan tugas sederhana seperti menyiram tanaman atau menjaga rumah kosong, ini bisa jadi pilihan Anda. Misalnya situs MindMyHouse dan Nomador yang memiliki ratusan daftar rumah. Biaya keanggotaan tahunan adalah 20 dollar Amerika Serikat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "7 Trik Mendapatkan Penginapan Gratis", https://travel.kompas.com/read/2018/05/16/110000227/7-trik-mendapatkan-penginapan-gratis..
Penulis : Ni Luh Made Pertiwi
Editor : Wahyu Adityo Prodjo
Sumber : Smarter Travel