Solo Terbuka Untuk Wisatawan, Tapi Untuk Pemudik Diberlakukan Lockdown
Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan melakukan pemantauan dan pemeriksaan kesehatan. Jika diperlukan, mungkin juga akan melakukan tes rapid atau swab. Langkah ini dilakukan untuk mencegah penularan pandemi Covid-19 yang cenderung tinggi di Solo.
Ia menegaskan, orang-orang dari luar Solo yang datang ke sana hanya untuk berwisata, bekerja, atau sekadar melintas masih diperbolehkan dan tidak diharuskan melalui karantina di tempat yang sudah disediakan pemkot. Karantina yang dipersiapkan Pemerintah Kota Solo hanya berlaku untuk para pemudik yang nekat pulang ke Solo saat libur akhir tahun.
Karantina untuk pemudik di Kota Solo
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan, rumah karantina untuk pemudik tidak lagi terletak di Benteng Vastenburg. Rumah karantina dipersiapkan di Solo Technopark Kawasan Mojosongo. Di sana telah disediakan sekitar 60 tempat tidur untuk karantina selama 14 hari. Bagi para pemudik walaupun sudah mengantongi surat hasil rapid test dan test swab tetap saja tidak akan berlaku dan harus melalui karantina.
Nantinya, Pemkot Solo akan melakukan penjagaan ketat di seluruh pintu masuk ke Solo. Termasuk di Bandara Adi Soemarmo, Terminal Tirtonadi, dan stasiun untuk mendata para pemudik. Semua kendaraan luar kota yang akan masuk ke Solo juga akan dicek identitasnya. Hingga kini, belum ada regulasi pasti terkait karantina pemudik tersebut. Pemkot Solo masih akan terus merumuskan regulasi tersebut dan menyosialisasikannya sebelum libur akhir tahun dimulai.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wisatawan Boleh Liburan di Kota Solo, Hanya Pemudik yang Dikarantina"
Baca Juga :