Stasiun Kereta Api Di Kota Ini Sudah Bisa Layani Pemeriksaan GeNose

PT Kereta Api Indonesia (KAI) secara resmi meluncurkan layanan pemeriksaan GeNose C19 di stasiun. Ada empat stasiun kereta api yaitu : Pasar Senen, Stasiun Gambir, Yogyakarta  dan Solo Balapan.

"Penyediaan layanan ini merupakan komitmen Kereta Api Indonesia dalam mendukung program pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19 di transportasi kereta api dan sebagai perwujudan dari dukungan Bangga buatan Indonesia," ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus.

Joni menambahkan layanan itu merupakan hasil sinergi antara KAI dan Rajawali Nusantara Indonesia melalui anak usahanya Rajawali Nusindo serta Universitas Gadjah Mada.

Sesuai SE Satgas COVID-19 No 5 Tahun 2021 dan SE Kemenhub No 11 Tahun 2021, pelanggan kereta api jarak jauh diharuskan menunjukkan surat bebas Covid-19 dari hasil pemeriksaan GeNose C19 atau Rapid Test Antigen atau RT-PCR.

Untuk dapat melakukan pemeriksaan GeNose C19 di stasiun, calon penumpang harus memiliki tiket atau kode booking kereta api jarak jauh yang sudah lunas dan menyiapkan biaya sebesar Rp 20.000.Pemeriksaan GeNose 19 di stasiun kereta api Foto: dok. PT KAI

Selama 30 menit sebelum melaksanakan pemeriksaan, calon penumpang dilarang merokok, makan, dan minum (kecuali air putih) untuk meningkatkan akurasi hasil pemeriksaan GeNose C19. Pada saat pelaksanaan calon penumpang diminta untuk meniup kantong hingga penuh dan mengikuti arahan dari petugas atau petunjuk yang ada di lokasi pemeriksaan.

Hasil pemeriksaan yang menunjukkan negatif berlaku 3 x 24 jam sejak dikeluarkan dan dapat digunakan di seluruh stasiun keberangkatan KA Jarak Jauh. Adapun jika hasilnya positif, calon penumpang tidak diperbolehkan naik kereta api dan bea tiket akan dikembalikan penuh.

Joni menjelaskan penyediaan pemeriksaan GeNose C19 di stasiun ini merupakan bentuk peningkatan pelayanan yang KAI berikan bagi pelanggan setelah sebelumnya menghadirkan layanan Rapid Test Antigen di 46 stasiun.

KAI terus berkomunikasi dengan Universitas Gadjah Mada dan Rajawali Nusindo untuk mengevaluasi pelayanan pemeriksaan GeNose C19 dari berbagai aspek, termasuk penambahan stasiun yang melayani secara bertahap.

"Layanan pemeriksaan GeNose C19 di stasiun akan semakin memperkuat deteksi dini penularan COVID-19 dan menjadikan kereta api semakin nyaman, aman, sehat," kata Joni.

GeNose C19 adalah alat screening Covid-19 yang dibuat oleh Universitas Gadjah Mada (UGM), yang meniru cara kerja hidung manusia dengan memanfaatkan sistem penginderaan (larik sensor gas) dan kecerdasan buatan (artificial intelligence) untuk membedakan pola senyawa yang dideteksi.

GeNose C19 melakukan screening melalui embusan napas seseorang untuk mendeteksi keberadaan Covid-19. Perangkat GeNose yang dikombinasikan dengan software AI terlatih untuk membedakan sampel napas yang diduga positif Covid-19 atau negatif Covid-19.

GeNose C19telah mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan Nomor Kemenkes RI AKD 20401022883. Alat tersebut juga telah ditetapkan sebagai syarat kesehatan bagi individu yang melakukan perjalanan melalui Surat Edaran Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 5 Tahun 2021 dan Surat Edaran Kementerian Perhubungan Nomor 11 Tahun 2021.


 

Baca Juga :

Keyword:
Google+