Suhu Bumi Memanas, Berapakah Yang Bisa Ditoleransi Oleh Tubuh?
Saat ini dunia sedang dilanda panas yang luar biasa, termasuk Indonesia. Iis Widya Harmoko selaku Koordinator Bidang Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jateng menyampaikan jika kondisi seperti ini akan berlangsung hinggak akhir Oktober 2023, dan kemungkinan puncaknya akan terjadi pada tanggal 20 - an dan akan mulai turun perlahan di bulan November.
Kondisi panas seperti ini bisa mencapai 37 - 38 derajat celcius, bahkan di Surabaya sudah mencapai 42 derajat celcius di awal Oktober ini. Perubahan iklim yang sedang terjadi di seluruh dunia amat berpengaruh kesehatan manusia. Seberapa panas suhu paling panas yang dapat ditahan oleh manusia?
Suhu yang bisa ditoleransi tubuh manusia
Sebuah studi yang dilakukan tahun 2020 dalam Jurnal Science Advance dan pernah dilansir dari Live Science mengatakan jika tubuh manusia bisa mentoleransi suhu bola basah atau wet-bulb temperature (TW) di 35 derajat Celsius.
Suhu bola basah atau wet-bulb temperatur (TW) tidak sama dengan suhu udara yang biasa kita lihat dari aplikasi ramalan cuaca. Suhu bola basah diukur dengan termometer yang dilapisi kain yang dibasahi air, dengan memperhitungkan panas dan kelembapan.
Perhitungan kelembapan penting karena semakin banyak air di udara, keringat akan lebih sulit menguap sehingga tubuh sulit untuk didinginkan. Apabila kelembapan rendah tapi suhu tinggi atau sebaliknya, suhu bola basah mungkin tidak akan mendekati titik kritis tubuh manusia. Namun, ketika kelembapan dan suhunya sangat tinggi, suhu bola basah dapat merambat ke tingkat yang berbahaya.
Apa yang terjadi pada tubuh jika suhu terlalu tinggi?
Dengan gelombang panas menyapu beberapa belahan di dunia, masalah kesehatan yang berhubungan dengan suhu panas pun meningkat. Apa yang terjadi dalam cuaca panas ekstrem adalah tubuh "mencoba untuk memberikan kompensasi," kata Dr. Tochi Iroku-Malize, dokter keluarga dan presiden American Academy of Family Physicians.
Tubuh mulai menjadi lebih hangat, menjadi terlalu panas, dan ketika mencoba mengatur dirinya sendiri, hal ini dapat menyebabkan berbagai hal – hal pertama yang kita semua kenal: keringat. Namun seiring dengan bertambahnya suhu panas, gejala lain mungkin muncul, seperti demam, kram atau kelemahan otot, kulit pucat atau dingin, detak jantung meningkat, dan mual.
Ini adalah tanda-tanda tubuh mengalami kelelahan akibat panas, yang dengan cepat dapat menjadi serangan panas yang lebih berbahaya saat demam meningkat. Dan pada titik ini sistem tubuh akan mulai mati sehingga tubuh tidak berkeringat, diikuti dengan kesulitan bernapas sampai dengan pingsan, dan mungkin mengalami kejang.
Dengan penyakit yang berhubungan dengan panas ini, hampir setiap sistem tubuh terkena dampaknya, jelasnya, sambil mendesak masyarakat untuk menganggap serius suhu tinggi.Bahkan dapat memengaruhi otak dan perilaku. Menjaga suhu tubuh tetap teratur adalah hal yang menjaga organ-organ berfungsi dengan baik, jadi ketika panas ekstrim mengganggunya, otak adalah orang pertama yang terkena dampaknya.
Baca Juga :