Tahukah Kamu Ternyata Makan Pedas Banyak Manfaatnya
Sebagian besa orang di Indonesia menyukai makanan pedas, rasanya kurang nikmat jika memakan makanan yang tidak pedas. Selain menambah cita rasa dan nafsu makan, makanan pedas sering kali disebut bisa membuat tubuh Anda sehat. Rasa pedas dan sensasi panas yang dihasilkan cabai sebenarnya disebabkan oleh senyawa kimia aktif dalam cabai yang disebut capsaicin.
Tapi tahukah kamu, terdapat banyak manfaat yang didapatkan dari konsumsi makanan pedas untuk kesehatan. Faktanya, cabai sebagai bumbu masak sudah digunakan sejak jaman dulu untuk mengobati radang dan melancarkan sirkulasi darah.
Ketika kamu mengonsumsi makanan pedas, maka darah dalam tubuh akan mengalir lebih cepat dari biasanya. Sehingga, racun-racun yang berada dalam tubuh dapat dikeluarkan melalui keringat. Selain itu, masih banyak manfaat kesehatan lainnya yang bisa kamu dapatkan dari mengonsumsi makanan pedas, seperti:
Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa sensasi panas dari capsaicin mendorong kinerja metabolisme tubuh melonjak hingga lima persen. Selain itu cabai dan paprika juga terkenal akan kandungan vitamin C dan A-nya yang sangat tinggi. Kedua jenis vitamin tersebut merupakan zat antioksidan yang bermanfaat untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit. Dengan demikian, seseorang yang gemar mengonsumsi cabai tidak mudah terserang penyakit.
Menurunkan Berat Badan
Manfaat makanan pedas lainnya untuk kesehatan adalah dapat menurunkan berat badan. Sensasi panas dari capsaicin mendorong kinerja metabolisme tubuh melonjak hingga lima persen. Peningkatan kerja metabolisme tubuh akan menghasilkan pembakaran lemak hingga 16 persen.
Penelitian lain juga menunjukkan bahwa capsaicin memiliki efek termogenik yang dapat membuat tubuh membakar ekstra kalori selama dua puluh menit setelah makan.
Mencegah Kanker
Menurut American Association for Cancer Research, senyawa capsaicin disinyalir memiliki kemampuan untuk memperlambat beberapa jenis kanker. Peneliti juga menemukan bahwa capsaicin mampu membunuh 80 persen kanker prostat. Capsaicin juga disebut bermanfaat dalam membantu pengobatan kanker payudara, pankreas, dan kandung kemih.
Menyehatkan Jantung
Tahukah kamu, makanan pedas dapat memberi manfaat terhadap kesehatan jantung? Pasalnya, capsaicin dalam cabai efektif menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dalam tubuh.
Sebuah studi dari University of Vermont menemukan bahwa orang yang rutin makan cabai memiliki kemungkinan kematian 13 persen lebih rendah. Para peneliti menemukan bahwa pemakan api kuliner ini cenderung meninggal karena penyebab kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke.
Meningkatkan bakteri baik
Beberapa orang mungkin merasa sakit perut ketika mengonsumsi makanan pedas. Oadahal, capsaicin dalam cabai sebenarnya membantu pertumbuhan mikrobiomadi pencernaan. Mikrobioma adalah bakteri dan mikroba lain yang penting untuk kesehatan dan kekebalan tubuh.
Mengurangi peradangan
Makanan pedas juga bisa mengurangi peradangan. Banyak riset membuktikan bahwa capsaicin dapat membantu memerangi peradangan tingkat rendah di usus, sejenis peradangan yang dikaitkan dengan obesitas. Beberapa obatan-obatan yang mengandung capsaicin juga dijual bebas di apotik untuk mengatasi rasa sakit mulai dari radang sendi dan fibromyalgia.
Meringankan sinusitis
Pasti Anda pernah menyadari bagaimana hidung jadi tiba-tiba berair saat sedang kepedasan. Capsaicin yang terkandung dalam cabai mirip dengan senyawa yang ditemukan dalam banyak ramuan obat dekongestan, sehingga semakin pedas sambal Anda, semakin berair pula hidung Anda.
Jika Anda sedang pilek, ada baiknya untuk menambahkan sejumput bubuk cabai kering ke dalam secangkir teh hangat. Minum perlahan sambil hirup uap hangatnya akan membantu merangsang membran mukus yang melapisi saluran hidung anda untuk bisa menguras lendir, sehingga Anda dapat bernapas lebih baik. Selain itu, capsaicin juga kaya akan vitamin A, yang membantu penguatan membran mukus. Membran mukus berfungsi sebagai pelindung untuk mencegah bakteri masuk ke dalam tubuh melalui hidung.
Baca Juga :