Ternyata di Bawah Es Arktik Ada Daratan Berusia Puluhan Ribu Tahun
JATENGLIVE.COM - Perubahan iklim yang terjadi membawa banyak dampak bagi Bumi, teman-teman, salah satunya adalah mencairnya es di Arktika. Wilayah Arktik adalah kutub bagian selatan dari Bumi, yang berupa lautan yang dikelilingi oleh daratan. Sedangkan lautan Arktik ini tertutup oleh lapisan es yang juga dikelilingi oleh permafrost atau lapisan tanah tebal yang beku. Tapi sebuah penelitian terbaru menunjukkan kalau mencairnya es yang terjadi di wilayah Arktik ini menyebabkan munculnya daratan tersembunyi, lo. Padahal, daratan ini duperkirakan sudah tersembunyi selama sekitar 40.000 tahun lamanya, lo, teman-teman.
Perubahan iklim menyebabkan gletser mencair
Ditemukannya daratan yang sudah tersembunyi selama puluhan ribu tahun ini disebabkan oleh lapisan es yang menutupinya mencair, teman-teman. Suhu Arktika yang meningkat dalam waktu yang singkat menyebabkan gletser atau bongkahan es berukuran besar juga mencair dengan cepat. Bahkan kecepatan peningkatan suhu di Arktik saat ini menghangat dua hingga tiga kali lebih cepat dibandingkan wilayah lain di dunia, lo!
Penemuan tanaman dari tepi gletser
Penelitian mengenai daratan yang kembali terlihat ini dilakukan berdasarkan tanaman yang dikumpulkan dari tepi gletser di Pulau Baffin. Pulau Baffin adalah pulau terbesar kelima di dunia yang terletak di Kanada, teman-teman. Bentang alam Pulau Baffin didominasi oleh dataran tinggi yang luas dan fjord atau teluk yang berasal dari lelehan gletser yang biasanya sangat dalam dan sangat panjang. Selama ribuan tahun, wilayah Pulau Baffin melestarikan tumbuhan berupa lumut yang tumbuh berkat es di sekitarnya. Hasil dari pengamatan yang dilakukan sebelumnya, menunjukkan kalau tanaman di tepi gletser Pulau Baffin akan segera hilang karena tidak ada lagi palisan es yang melindunginya. Nah, pada penelitian yang baru dilakukan, ilmuwan yakin kalau lumut ini memang berasal dari ribuan tahun yang lalu, teman-teman.
Gletser melindungi tumbuhan lumut
Selain itu, peneliti juga menganggap kalau lumut ini memang sudah tertutup es sejak masa awal tumbuhnya. Ini artinya gletser yang melindungi lumut benar-benar sudah berkurang, nih, hingga menyebabkan dataran tempat lumut tumbuh menjadi terlihat. Untuk mengetahui kapan es mulai menghilang, peneliti melakukan penelitian pada tepi es, sampel tanaman yang baru terlihat dan melakukan penanggalan karbon.
Totalnya, ada 48 sampel tanaman yang dikumpulkan para peneliti dari 30 tepi es di Pulau Baffin, juga sampel quartz yang digunakan untuk membantuk menentukan umur dan sejarah es di wilayah tersebut. Quartz adalah mineral yang terdiri dari silikon dan oksigen atom. Mineral ini merupakan jenis mineral paling banyak kedua di kerak benua Bumi.
Dari analisis yang dilakukan pada tanaman tersebut, diketahui kalau tanaman lumut itu sudah terkubur dalam lapisan es selama 40.000 tahun atau lebih, lo. Hasil ini kemudian dibandingkan dengan data temperatur yang menyatakan kalau wilayah tersebut saat ini mengalami suhu terhangatnya selama 100 tahun terakhir. Gletser sangat rentan pada perubahan iklim karena gletser tidak mempunyai strategi untuk bertahan hidup, teman-teman. Lapisan es ini akan merespons perubahan suhu, sehingga kalau suhu sekitarnya menghangat, maka gletser akan mencair.
Baca Juga :