Tragis! Kisah Dibalik Lomba 17 Agustus
17 Agustus telah berlalu beberapa hari yang lalu. Namun semangatnya masih berkibar hingga hari ini. Banyak sekali pesta - pesta yang selenggarakan hanya untuk merayakan hari kemerdekaan Indonesia ini. Banyak perlombaan – perlombaan yang diadakan dan hadiah – hadiah yang disediakan untuk para pemenangnya. Lomba makan kerupuk, lomba balap karung serta lomba panjat pinang masih saja menjadi idola untuk diperlombakan. Namun siapa sangka, ternyata dibalik kemeriahan perlombaan tersebut memiliki beberapa kisah tragis. Nah untuk itu yuk kita ulas dalam artikel berikut.
1. Lomba panjat pinang.
Yang pertama adalah lomba panjat pinang. Kalian mungkin tidak asing dengan lomba yang satu ini karna lomba ini memperebutkan hadiah yang cukup mewah dan banyak. Jika mendengar lomba panjat pinang pasti sebagian leki – laki akan berbondong – bondong untuk mendaftarkan diri mereka. Namun siapa sangka jika ternyata ada cerita yang cukup mengejutkan tentang lomba panjat pinang ini. Nama lomba panjat pinang sendiri memiliki arti dari bahasa Belanda yaitu 'De Klimmast'. Meski perlombaan ini akan mendapatkan banyak hadiah namun siapa sangka ternyata tak ada satupun orang – orang Belanda yang mau mengikuti perlombaan ini.
Perlombaan ini dibuat oleh orang – orang Belanda untuk bangsa Indonesia sebagai bahan hiburan yang dapat ditontonan dan tertawaan oleh mereka para bangsawan dan jendral - jendral. Tidak sedikit masyarakat Indonesia yang rela, bahkan dengan senang hati untuk mengikuti dalam perlombaan ini. Semua itu mereka lakukan hanya untuk mendapatkan sedikit beras sebagai bahan makanan.
2. Lomba makan kerupuk.
Wow lomba makan kerupuk tetaplah menjadi lomba favorite yang terkadang wajib diadakan pada saat 17 Agustusan berlangsung. Cerita dan asal muasal lomba makan kerupuk ini juga tak jauh berbeda dengan kisah lomba panjat pinang. Pada zaman dahulu kerupuk adalah sebuah lambang dari keterpurukan bangsa Indonesia pada saat dijajah oleh bangsa Belanda. Sulitnya mendapatkan makanan dan bahan – bahan pokok membuat orang - orang Indonesia terkadang hanya bisa menikmati makan hanya dengan nasi serta kerupuk. Oleh dasar tersebut bangsawan – bangsawan Belandapun memanfaatkannya untuk menjadikan sebuah pertunjukan yang ditertawakan maka dibuatlah lomba makan kerupuk. Hingga hari ini lomba makan kerupuk tetap menjadi favorite.
3. Lomba Balap Karung.
Terciptanya lomba balap karung ini tak jauh dari sejarah bangsa Indonesia yang pernah dipaksa kerja berat oleh bangsa Belanda. Kurangnya hiburan yang tersedia dimasa perang membuat para pekerja dan para pribumi menggunakan karung goni yang pada masa itu digunakan sebagai bahan pakaian untuk menjadi sebuah permainan. Hal tersebut kemudian menjadi permainan yang hingga kini terus lestari dan berkembang.
.
.
Yup itu tadilah beberapa lomba – lomba yang menjadi trend pada saat 17 Agustusan namun menyimpan banyak kisah tragis didalamnya. Dari perlombaan – perlombaan itu dapat disimpulkan bahwa ternyata pada masa penjajahan nenek moyang dan para pahawan kita berkorban sedemikian rupa untuk mendapatkan sesuap nasi.
Baca Juga :