Tribun Jateng 9 Anniversary, Doing Better Growing Stronger
Tepuk tangan menggema di ruang kontrol studio 1 Tribun Jateng Senin 25 April 2022. Perasaan haru, bangga campur bahagia menyeruak di hati kru Tribun Jateng. Mungkin bagi orang lain hari itu tidak istimewa, namun bagi kami sangat berarti ketika acara Tribun Jateng Live Mudik 2022 berakhir dengan lancar.
Sangat istimewa, karena itu adalah kali pertama kami melakukan pantauan arus mudik yang disiarkan langsung lewat channel YouTube dan Facebook Tribun Jateng dari 12 titik oleh 12 reporter selama satu jam. Tepuk tangan kami sore itu seolah mensyukuri capaian kinerja usaha keras dan cerdas yang kami lakukan sejak Tribun Jateng lahir 29 April 2013 lalu.
Sejarah Tribun Jateng
Koran Tribun Jateng adalah koran lokal yang berada di bawah naungan PT Indopersda, Kelompok Pers Daerah (Persda) atau Group of Regional Newspaper, salah satu unit bisnis Kelompok Kompas Gramedia (KKG). Koran yang terbit pertama kali di tanggal 29 April 2013 di Kota Semarang ini mengusung isu berita lokal sebagai daya tarik dalam memenangkan persaiangan antar koran di Semarang, Jawa Tengah.
Tribun Jateng pertama kali diterbitkan ini terbit 7 kali dalam seminggu (setiap hari) dengan harga jual Rp. 1.000,00 (seribu rupiah) tiap ekslempar. Sebelum menerbitkan Tribun Jateng, Kelompok Kompas Gramedia pernah menerbitkan koran Warta Jateng di Kota Semarang, Jawa tengah yang terbit sejak 17 Januari 2011 hingga April 2013 di Kota Semarang. Serupa dengan konsep Tribun Jateng, Warta Jateng merupakan salah satu koran daerah terbitan KKG.
Pergantian Warta Jateng menjadi Tribun Jateng disebabkan oleh adanya regrouping yang dilakukan KKG pada tahun 2011. Regrouping ini juga berdampak pada penggabungan Warta Kota, Berita Kota (Sekarang menjadi SuperBall dan sudah tidak terbit lagi sejak 2014) dan Surya ke dalam unit bisnis Kelompok Pers Daerah atau Group of Regional Newspaper. Tribun Jateng hadir sebagai sebuah koran baru yang berbeda dengan Warta Jateng.
Tribun Jateng mendeklarasikan dirinya sebagai ‘Spirit baru Jawa Tengah’. Nama ‘Tribun’ berasal dari kata ‘tribun’ yang berarti tempat yang agak tinggi untuk duduk sehingga dapat memandang dari atas secara lebih luas. Filosofi kata Tribun Jateng adalah memandang Jawa Tengah dari atas secara luas, menyeluruh dan merata. Filosofi kata ini sekaligus dijadikan sebagai visi dan misi koran lokal ini.
Koran Tribun jateng pertama kali terbit dalam 24 halaman dan memiliki12 halaman berwarna dan 12 halaman hitam Putih dan dijual dengan harga Rp 1.000 / eksemplar. Dengan seiringanya waktu koran Tribun jateng berubah menjadi 8 halaman dengan harga Rp 2.000/eksemplar.
9th Anniversary , #DoingBetterGrowingStronger
Saat ini Tribun Jateng telah bertransformasi dari sebuah koran cetak, menjadi media multi platform dan multi channel terbesar di Jateng. Tak hanya edisi cetak yang masih eksis di tengah disrupsi media, Tribun Jateng kini menjadi kekuatan media digital yang layak diperhitungkan.
Di ulang tahun ke-9, Tribun Jateng makin kuat dengan YouTube Subscribers 1,18 juta, 1,4 juta pengikut Facebook, 258 ribu pengikut Instagram dan yang mengejutkan adalah 3,2 juta orang mengikuti akun TikTok Tribun Jateng. Semua pencapaian itu tak akan terwujud tanpa kerja keras seluruh awak Tribun Jateng, dukungan semua rekanan dan tentu saja pembaca, penonton dan penikmat Tribun Jateng. Sebagai media yang baru berusia 9 tahun, masih banyak kekurangan yang kami miliki. Dukungan dan support masih terus kami butuhkan untuk melayani lebih baik lagi.
Bertepatan dengan Ultah ke 9 hari ini, Tribun Jateng mengucapkan Terima kasih tak terhingga atas dukungannya selama ini.
Dengan tagline ultah kali ini Doing Better Growing Stronger, kami ingin terus menyajikan yang terbaik untuk semua pihak yang berbaik hati bersedia kami layani. Bantu kami agar kami bisa Doing Better Growing Stronger.
Baca Juga :