Viral di media Sosial Video Cara Membedakan Oximeter Palsu dan Asli, Berikut Penjelasan Dari Ahlinya
Saat ini oximeter sedang banyak dicari di masa pandemi Covid-19 ini. terutama mereka yang sedang melakukan isolasi mandiri. Seorang pasien Covid-19 dikatakan tidak bergejala jika frekuensi napas terhitung 12-20 per menit dengan tingkat saturasi oksigen lebih dari 95 persen. Imbauan untuk menyiapkan oximeter di rumah juga pernah dianjurkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), beberapa waktu lalu.
Lantas, apa itu oximeter?
Oximeter adalah sebuah alat kecil seperti klip yang berfungsi untuk mengukur saturasi oksigen.
Dikutip dari healthline.com, oximeter adalah tes non-invasif dan tanpa rasa sakit yang dapat mengukur tingkat saturasi oksigen atau kadar oksigen dalam darah. Oximeter dapat secara cepat mendeteksi perubahan kecil dalam seberapa efisien oksigen dibawa ke ekstremitas terjauh dari jantung, termasuk kaki dan lengan.
Namun akhir - akhir ini ramai di media sosial sebuah video tentang cara membedakan oximeter asli dan palsu. Dalam video itu, terlihat dua buah pensil dimasukkan ke dalam dua oximeter berbeda. Hasilnya, salah satu oximeter (berwarna biru) tetap mendeteksi pensil itu seperti jari, dengan menampilkan tingkat saturasi oksigen dan denyut jantung. Sementara oximeter lainnya tidak bisa membaca hasil apa pun.
"Jadi jangan salah beli. Masukkan pensil ke dalamnya, kebaca enggak tulisannya. Kalau terbaca, berarti Anda sudah tertipu," kata pria dalam video itu. Video serupa juga beredar di media sosial Twitter. Salah satu akun yang mengunggahnya adalah @9itmr.
"Padahal oximeter biru itu masih akurat untuk pemeriksaan kadar oksigen paru. Mungkin saja oximeter biru sangat sensitif sensor nya, sehingga pensil pun bisa terdeteksi saturasi oksigen," ujarnya.
Kendati demikian, ia tak bisa menyimpulkan oximeter biru dalam video itu rusak. Sebab, video tersebut tidak menampilkan percobaan dengan jari sebagai bentuk perbandingan.
Dokter spesialis paru Konsultan Onkologi di RSUD dr. Pirngadi Medan Dr. Moh Ramadhani Soeroso, M.Ked(Paru), Sp.P-K.Onk, menekankan, perbedaan kedua oximeter tersebut hanyalah pada akurasinya, dan bukan palsu atau tidaknya.
"Oximeter tujuannya untuk deteksi kadar saturasi oksigen di paru dan denyut jantung. Jadi kalau jari dimasukkan, otomatis kan ada sistem syaraf di jari. oximeter akan membaca saturasi oksigen dan denyut jantung," kata Ramadhani, saat dihubungi Kompas.com, Senin (12/7/2021).
Saat dimasukkan benda mati, oximeter tidak akan bekerja.
“Bisa dibilang itu tidak bagus oximeter-nya bukan palsu,” ujar dia.
Ramadhani mengatakan, ia pernah membandingkan antara salah satu merk oximeter dengan oximeter warna biru seperti terlihat pada video. Hasilnya juga hampir sama dan hanya memiliki selisih 1 digit.
Oleh karena itu, kata Ramadhani, tidak tepat jika menyebut oximeter berwarna biru itu palsu. Ia menyebutkan, perbedaan di antara semua oximeter hanya pada akurasi terkait sensitivitas sensor.
"Padahal oximeter biru itu masih akurat untuk pemeriksaan kadar oksigen paru. Mungkin saja oximeter biru sangat sensitif sensornya, sehingga pensil pun bisa terdeteksi saturasi oksigen," ujar Ramadhani.
Baca Juga :