Warga Geger Munculnya bangkai Gajah Mina Di Laut Natuna Utara
Warga Natuna dihebohkan dengan penemuan bangkai binatang di Laut Natuna Utara yang diduga adalah hewan legenda bernama Gajah Mina. Kini, bangkai tersebut diserahkan pihak terkait untuk diselediki lebih lanjut.
Dalam kepercayaan Hindu, Gaja Mina merupakan simbol istimewa. Hewan legenda ini merupakan perpaduan antara gajah dan ikan. Bagian kepalanya adalah gajah dan bagian bawahnya berupa ekor ikan.
Terkait sosok hewan Gajah Mina dijelaskan lebih lanjut dalam Lontar Yama Tattwa oleh Wangsa Wesia yakni salah satu naskah tradisional Bali yang berisikan tentang upacara agama Hindu dalam hal ini adalah ngaben.
Palinggih Gajah Mina adalah simbol kekuatan yang luar biasa dan mahadahsyat dari Raja Lautan yakni Dewa Baruna. Makhluk ini dikatikan dengan cerita penyelamatan dunia oleh Matsya atau Avatara Wisnu dengan wujud ikan berkepala gajah.
Gajah mina merupakan salah satu dari 7 mahluk mitologi dalam kepercayaan Hindu yang juga disebut makara. Hewan ini disebut memiliki ukuran yang cukup besar hingga seukuran paus dewasa. Ia memiliki belalai layaknya gajah, sedikit bulu di tubuhnya sepasang gading dan telinga yang lebar pada beberapa jenisnya.
Gajah Mina menjadi simbol dari kekuatan dari Raja Lautan, yakni Dewa Baruna. Gajah Mina juga dikaitkan dengan kisah penyelamatan dunia oleh Matsya, yang merupakan Avatara Wisnu yang berwujud Ikan Berkepala Gajah.
Sebagian masyarakat di Indonesia memiliki beberapa mitos gajah yang dapat berenang di laut, atau disebut gajah mina. Hal ini menurutnya bentuk ketidaktahuan masyarakat akan biota laut di Indonesia.
Peneliti mamalia laut di Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia (LIPI), Sekar Mira merespons kehebohan warga soal penemuan monster laut mirip gajah sepanjang 12 meter yang ditemukan terapung di perairan Laut Natuna Utara, Riau. Warga setempat menduga monster laut itu mirip hewan legenda, Gajah Mina.
Menurut LIPI, yang disebut warga monster laut itu merupakan seekor paus berjenis baleen (mysticety) yang tidak memiliki gigi pada bagian rahang bawahnya yang terpisah dan berbentuk dua bagian menyerupai gading pada gajah.
Selain itu, paus baleen juga memiliki saringan pada mulutnya menyerupai sapu ijuk yang berfungsi menyaring plankton di air yang menjadi sasaran makanan bagi paus tersebut. Lebih lanjut ia menjelaskan paus baleen merupakan jenis paus yang tidak memiliki gigi pada bagian rahang bawahnya. Namun paus tersebut memiliki saringan pada mulutnya yang menyerupai sapu ijuk.
Mira menjelaskan paus tersebut kerap ditemui di Indonesia, karena paus baleen hidup di habitat laut dalam. Terlebih paus baleen ditemukan itu berada di perairan Natuna yang berseberangan dengan laut dalam.
Baca Juga :