X Berbayar Mulai Oktober 2023 Untuk Menulis, membalas, meretweet dan menyukai
Kebijakan Elon Musk kali ini membuat Kontroversial pagi pengguna X di seluruh Dunia, Pasalnya aplikasi yang sebelumnya bernama Twitter ini mewajibkan penggunanya untuk lebih leluasa dengan membayar. untuk menikmati dan bisa menggunakan Aplikasi X ini secara leluasa Elon Musk membebankan sebesar 1 Dollar AS atau sekitar 15.800 ribu per tahunnya. Ketika pengguna tidak berlangganan maka tidak bisa menikmati fitur menulis, membalas, me-retweet, dan menyukai. dan hanya bisa menggunakan fitur melihat unggahan, menonton video, dan mengikuti akun lain. Yang mana ia juga pernah membuat kebijakan kontroversial ketika menjadikan centang biru yang awalnya digunakan untuk verifikasi akun terpercaya sebagai langganan
Dimulai dari Filipina Dan Selandia Baru
X berbayar sebagaimana diputuskan oleh Musk dimulai di Filipina dan Selandia Baru Oktober ini. Diberitakan oleh The Guardian, akun baru yang dibuat di dua negara tersebut akan dimintai verifikasi nomor telepon. Setelah itu, mereka diwajibkan membayar biaya tahunan sebesar Rp 15.800 per tahun. Syarat dan ketentuan mengatakan bahwa biaya baru tersebut adalah program beta. Pengguna yang mendaftar harus menyetujui pembayaran langganan secara berkala. Musk pertama kali memberi kode bahwa ia akan membebankan biaya untuk pengguna pada September 2023.
Ingin perangi bot
Menurut Musk, dengan sistem X berbayar, dapat membuat operator perangkat lunak tidak berminat. Sebab, bot membutuhkan biaya sepersekian dollar untuk dibuat. "Ditambah lagi, setiap kali pembuat bot ingin membuat bot lain, mereka akan membutuhkan metode pembayaran baru," kata Musk. Langkah untuk menagih pengguna baru muncul ketika Musk mencari alternatif untuk mendapatkan pendapatan selain dari iklan. Ia juga ingin X menjadi aplikasi serba bisa, termasuk menyediakan layanan pembayaran. Musk mengatakan, boikot pengiklan sejak pengambilalihannya dan kekhawatiran tentang pengelolaan konten yang tidak pantas atau penuh kebencian telah menyebabkan pendapatan iklan menurun hingga 60 persen.
Baca Juga :