Menikmati Suasana Abad ke 17 di Rumah Oei

Kawasan Pecinaan selalu menjadi tempat favorit untuk didatangi selama berkunjung ke Jawa Tengah. Selain mencari spot foto yang cocok untuk di post di media sosial, juga menjadi rekomendasi jika makanan yang disajikan terasa enak. Kali ini, Lasem memiliki tempat wisata pecinaan kuno yang tidak kalah menarik, yaitu Rumah Oei, yang berlokasi di Jalan Jatirogo no. 10, Pandeyan, Karangturi, Kecamatan Lasem. 

Rumah Oei ini identik dengan gerbang kuno berwarna cokelat tua dengan berukir huruf Cina keemasan yang bertuliskan Rumah Oei. Bangunan ini terletak di salah satu kompleks pecinaan, dan berusia lebih dari 200 tahun. 

Konon, Rumah Oei ini milik Oei Am, yang merupakan pria kelahiran Tiongkok yang lahir pada tahun 1798. Pada usia 15 tahun, ia mendarat di Lasem dan menikah dengan penduduk asli Lasem bernama Tjioe Nio pada usia 17 tahun. Pada tahun 1818, Ia mulai mendirikan rumah di Jalan Jatirogo no. 10, dan menjadi generasi pertama marga Oei yang tinggal di Lasem sampai pada akhirnya ditempati tujuh generasi marga Oei di Lasem. 

Rumah Oei sebelumnya sempat vakum selama 70 tahun, dan sempat kehilangan identitas sebagai bangunan Cina. Akhirnya, pada tahun 2016, Rumah Oei resmi dibuka untuk umum. 

Saat berjalan memasuki Rumah Oei, dapat terlihat meja dan kursi yang ditata berhadapan, dengan toko – toko makanan di dalamnya yang ikut menempati Rumah Oei. Selain itu, foto – foto keturunan keluarga Oei, foto bangunan pada masa lampau, serta aksara Cina ini juga turut menghiasi interior Rumah Oei. Syair Joyo Boyo yang terkenal, yaitu ramalan tentang nusantara, juga dipasang di sudut bangunan Rumah Oei, dengan terjemahan ke bahasa Mandarin dan Inggris. 

Konon, Rumah Oei ini menyediakan makanan kecil, hingga kuliner khas Lasem, mulai dari pisang coklat, singkong goreng, hingga kelo mrico, kopi lelet dan es kawista dengan harga yang terjangkau. Selain itu, Rumah Oei juga menyediakan Guest House bernama Wisma Pamilie, yang berlokasi di bagian belakang kafe. 

Berjalan ke dalam Rumah Oei membawa kembali ke pada masa lampau, dimana Rumah Oei baru saja berdiri pada abad ke 17, dimana sejarah baru saja terjadi. 

Baca Juga :

Keyword:
Google+