Annae Avantie : Depresi tuh rasanya beban tapi tidak bersolusi. Enggak bisa berbuat apa-apa
Pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak Maret lalu membuat banyak orang kelimpungan, tak terkecuali desainer busana Anne Avantie. Anne Avantie yang mempunyai total 600 karyawan harus menutup toko busananya selama delapan bulan dikarenakan pandemi ini.
Desainer busana Anne Avantie pun sempat mengalami stress dan depresi. Namun menurut desainer berusia 54 tahun itu, apapun emosi yang dirasakan harus dihadapi.
"Kalau kita merasakan suatu rasa, itu jangan dihindari. Itu enggak apa-apa. Ungkapkan, luapkan," tutur Anne Avantie, dikutip dari kanal YouTube Daniel Mananta Network, Selasa (22/12/2020).
Masa sulit itu dirasakan Anne Avantie sekitar bulan Mei lalu. Situasi pandemi yang membuat banyak karyawannya dirumahkan menjadi sesuatu yang tak biasa bagi Anne Avantie. Anne Avantie mengakui dengan apa adanya bila ia merasa stres dan depresi dengan kondisi tersebut, karena menurutnya stres adalah hal yang manusiawi di tengah pandemi Covid-19.
"Aku memilih yang pertama, aku apa-apa. Aku stres. Karena apa? Begitu banyak jiwa bergantung di bawah Yayasan Anne Avantie dan aku enggak bisa berbuat apa-apa, aku enggak bisa nolong kamu," kata Anne Avantie.
Ibu dari Intan, Arnez dan Dio ini juga tak segan membeberkan perasaannya kala merasa stress dan depresi. Meski ada harapan, Anne Avantie mengaku kebingungan karena tak tahu harus berbuat apa. "Depresi tuh rasanya beban tapi tidak bersolusi. Enggak bisa berbuat apa-apa," ungkap Anne Avantie.
Dalam semua perasaan yang bekecamuk tersebut, Anne Avantie juga sempat menepi ke Goa Maria. "Saya dua minggu ada di lereng Gunung Lawu, hidup bukan dalam kemewahan. Sehari-hari saya cuma berdialog dengan alam dan cerita pada Bunda Maria," kata Anne Avantie.
Sebab, ia mengaku sudah terbiasa berkumpul dengan banyak karyawan setiap harinya. "Karena aku masih manusiawi aku enggak kuat ngelihat sesuatu yang tiba-tiba di tempat kerjaku tuh enggak ada orang," ujar Anne Avantie. Di tambah ia harus bertanggung jawab terhadap kehidupan sekitar 600 karyawannya. Anne Avantie akhirnya memilih menguatkan diri dan iman terlebih dahulu dengan mengunjungi Goa Maria.
Baca Juga :