Apa itu Proning dan Bagaimana Melakukannya?
Kasus Covid-19 kembali meningkat di Indonesia. Terbatasnya rumah sakit dan fasilitas kesehatan membuat banyak orang melakukan isolasi mandiri di rumah. Hal yang harus diperhatikan saat isolasi mandiri di rumah adalah saturasi oksigen, atau kadar oksigen di dalam tubuh.
Di saat kadar oksigen turun maka kamu bisa melakukan teknik proning. Teknik ini sangat populer dan sederhana, namun proning atau prone position dikatakan mampu meningkatkan kadar oksigen dengan efektif. Bahkan teknik proning juga biasa digunakan untuk membantu pasien yang mendapatkan bantuan ventilator di rumah sakit.
Apa itu proning?
Proning position atau dikenal dengan proning adalah teknik meningkatkan kadar oksigen dengan cara mengatur posisi tidur tengkurap pada pasien yang mengalami gangguan pernapasan.
Melansir Penn Medicine, pada 1970 silam, sejumlah dokter di AS mulai memanfaatkan proning untuk membantu mengatasi sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS). ARDS adalah gangguan pernapasan berat karena penumpukan cairan di alveoli atau kantong udara kecil di paru-paru.
Masalah kesehatan ini ditandai dengan gejala sesak napas berat. Penyebab ARDS dapat berasal dari sepsis, pneumonia berat, dan infeksi virus corona SARS-CoV-2 (Covid-19). Dalam kasus Covid-19, ARDS merupakan penyebab kematian pada pasien Covid-19.
Manfaat Proning
Oleh tenaga medis, teknik proning jamak diberikan kepada pasien gangguan pernapasan berat yang menggunakan ventilator. Teknik proning dapat membantu melawan tekanan gravitasi ketika paru-paru sedang minim pasokan oksigen.
Selain itu, teknik ini juga membantu distribusi volume dan tekanan ventilator, sehingga kerusakan paru-paru bisa dicegah. Belakangan, sejumlah penelitian menyebut manfaat proning dapat diterapkan untuk penderita gangguan pernapasan yang tidak menggunakan ventilator, termasuk pasien Covid-19.
Teknik proning untuk membantu meningkatkan saturasi oksigen telah diujicobakan di AS, China, Prancis, Italia, dan India. Selain untuk membantu mengatasi gangguan pernapasan akut terkait Covid-19, manfaat proning juga potensial digunakan untuk mencegah intubasi atau penggunaan alat bantu pernapasan seperti ventilator.
Teknik proning untuk meningkatkan saturasi oksigen
Para pakar di Kementerian Kesehatan India juga beberapa waktu lalu mengeluarkan panduan melakukan proning bagi pasien isolasi mandiri, yang mengalami saturasi oksigen di bawah 94 persen.
Sebelum melakukan proning, kamu memerlukan bantal sebanyak satu di bawah leher, satu atau dua di bawah dada hingga melalui paha atas, serta dua di bawah tulang kering.
Lalu, lakukan setiap posisi yang direkomendasikan ini, masing-masing sekitar 30 menit dan disarankan tidak lebih:
- Mulailah dengan berbaring tengkurap.
- Berbaring miring ke kanan.
- Duduk dengan kaki terentang di depan.
- Berbaring di sisi kiri.
- Lalu kembalilah berbaring tengkurap.
Ada juga beberapa anjuran dan larangan dalam melakukan proning:
-
Hindari tengkurap selama satu jam setelah makanpertahankan proning hanya sebanyak yang bisa ditoleransi dengan mudahseseorang mungkin bisa tengkurap hingga 16 jam sehari.
-
Dalam beberapa siklus, selama merasa nyamanbantal dapat disesuaikan sedikit untuk mengubah area tekanan dan untuk kenyamananpantau setiap luka tekan atau cedera terutama di sekitar tonjolang tulang.
Selain itu, menurut Kementerian Kesehatan India, proning juga harus dihindari pada mereka yang berada dalam kondisi:
- Hamil.
- Trombosis vena dalam (ditangani dalam waktu kurang dari 48 jam).
- Kondisi jantung mayor.
- Fraktur tulang belakang, tulang paha, atau panggul yang tidak stabil.
Baca Juga :