Bye - Bye Cheetos, lays Dan Doritos
Bagi kamu pecinta snack Lays, Cheetos, dan Doritos siap - siap bersedih, karena kabarnya mulai hari ini snack tersebut udah tidak dipasarkan lagi di Indonesia.
Produk makanan ringan Lays, Cheetos, dan Doritos sudah berhenti diproduksinya cemilan itu dampak dari aksi pembelian saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) terhadap saham PT Indofood Fritolay Makmur (IFL) yang awalnya dimiliki Fritolay Netherland Holding BV afiliasi dari PepsiCo Inc pada 17 Februari lalu.
Dengan adanya transaksi tersebut, maka IFL akan mengakhiri perjanjian lisensi dengan PepsiCo yang harus selesai 6 bulan sejak transaksi.
Jika dihitung dari tanggal transaksi, maka berakhirnya penjanjian lisensi jatuh pada Agustus 2021. Dengan demikian, makanan ringan produksi PepsiCo seperti Lays, Doritos hingga Cheetos mesti setop produksi.
Pertama kali masuk ke Indonesia
Dari website resmi Indofood dijelaskan bahwa Cheetos pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1993. Selama 28 tahun berada di Indonesia, Cheetos telah menyuguhkan dua varian Cheetos Puffs, yaitu Cheetos varian rasa ayam panggang dan jagung bakar serta Cheetos Net rasa BBQ.
Cheetos ditemukan pertama kali oleh tentara AS
Pada masa Perang Dunia II tentara Amerika Serikat melakukan penelitian tentang bahan-bahan makanan yang bisa dikonsumsi selama perang. Dengan syarat, bahan makanan tersebut harus memiliki masa kedaluwarsa yang panjang dan mudah dikemas. Pada masa itu, salah satu yang menjadi bahan penelitian yaitu keju. Meskipun hanya memiliki masa konsumsi yang pendek.
Mereka mencoba untuk mengemulsikan garam, suatu proses yang bisa membuat keju tahan dari cuaca panas. Tak puas sampai di situ, tentara AS mencari cara baru untuk membuat keju agar bisa bertahan lama. Salah satunya dengan membuat cheese powder atau bubuk keju.
Penemuan yang diketuai oleh Quartermaster Corps 'Subsistence Research Laboratory di sebuah laboratorium USDA itu diikuti oleh berbagai universitas, dan perusahaan manufaktur khususnya Kraft.
Setelah Perang Dunia II usai, maka banyak bubuk keju yang tersisa di gudang militer. Agar tak terbuang sia-sia, tentara AS kemudian menjualnya ke perusahaan makanan Frito. Kemudian mereka berhasil mengolah keju tersebut menjadi sebuah camilan Cheetos.
Makanan ini dibuat dengan melalui beberapa tahap. Mulai dari mengekstrak tepung jagung dan air, menggoreng, dan melapisi dengan bubuk keju. Jadi, varian Cheetos pertama yang beredar yaitu rasa keju. Kemudian berkembang dengan pilihan varian lainnya, seperti rasa jagung bakar yang menjadi favorit.
Doritos awalnya keripik tortilla biasa
Di perusahaan yang sama yaitu Frito berhasil mengembangkan produk camilan ringan lainnya yaitu Doritos. Produk makanan ini dijual secara komersil oleh Frito-Lay pada tahun 1964. Camilan ini digambarkan sebagai "irisan tortilla panggang tipis dan renyah dengan rasa mentega yang sedikit asin." Dalam bahasa Spanyol 'tortilla' memiliki arti "benda emas kecil."
Mengutip dari Huffpost, Doritos mendapatkan popularitas di pasar California Selatan dengan cepat. Sehingga pada tahun 1966 mereka tersedia secara nasional. Varian rasa Doritos pun kian berkembang, hingga pada 1972 dinyatakan varian keju sebagai yang paling populer sepanjang masa.
Namun, di balik kisah tersebut, ada desas-desus bahwa resep keripik tortilla ala Doritos ini diluncurkan di Disneyland pada 1960-an. Konon, penemuan resep tersebut dilakukan di salah satu restoran dalam taman hiburan tersebut, yang bernama Casa de Fritos. Perusahaan Frito-Lay memiliki tempat itu, namun makanan aslinya berasal dari pemasok dari Meksiko.
Resep menggoreng tortilla dalam potongan kecil ini ditemukan oleh pekerja pemasok lokal. Camilan ini pun disukai oleh mereka dan menjadi favorit. Doritos berhasil bertahan selama 56 tahun lamanya.
Awal sejarah keripik kentang Lays
Keripik kentang Lays pertama kali dipasarkan pada tahun 1932 oleh Herman W.Lay. Pada saat itu, Lay yang masih bekerja sebagai salesman, berkeliling menjual camilan tersebut di bagasi mobil miliknya.
Makanan ringan yang satu ini memiliki ciri, keripik kentang tipis, renyah, dan gurih. Lay memulai perusahaan keripiknya sendiri. Pada saat itu, keripik buatannya bersaing dengan Fritos selama kurang lebih 30 tahun.
Namun pada tahun 1961, Lays dan Fritos bergabung menjadi mitra. Empat tahun kemudian, perusahaan bergabung lagi dengan Pepsi-Cola untuk membuat PepsiCo.
Akhirnya Lays semakin berkembang sebagai makanan ringan favorit. Jody Denton merupakan kepala koki Frito-Lay yang berhasil menciptakan varian rasa untuk keripik kentang tersebut.
Hingga saat ini, Lays tercatat memiliki lebih dari 200 varian rasa. Mulai dari yang asin (original), hingga rasa-rasa unik seperti Cappuccino, sup sayuran, hingga Beer 'n Brats.
Bahkan, Lays juga menciptakan rasa keripiknya sesuai dengan makanan khas negara tempat camilan itu dijual. Seperti di India, dahulu ada rasa magic masala. Sementara di Thailand, ada rasa chicken basil dan kari kepiting.
Kepopuleran Lays ini juga didapat melalui berbagai strategi pemasarannya. Seperti pada tahun 1944, Lays merupakan salah satu merek makanan ringan pertama yang mengiklankan produknya di televisi.
Baca Juga :