KENALI TOXIC RELATIONSHIP DALAM PERCINTAAN
Toxic dalam bahasa inggris berarti racun sedangkan Relationship dalam bahasa inggris berarti hubungan. yang dimaksud dalam topik ini yaitu sebuah hubungan yang ditandai dengan perilaku-perilaku "beracun" yang merusak fisik dan mental diri sendiri maupun pasangan.
Tentu saja dalam sebuah hubungan pasti terkadang ada sisi positif dan sisi negatif. Namun jika dalam hubungan tersebut dominan negatif maka hal ini perlu dipertimbangkan. Karena perilaku toxic berpotensi merusak fisik dan mental diri sendiri maupun pasangan. Jika hubungan sehat didominasi oleh kasih sayang dan saling menerima, dalam hubungan yang toxic adalah sebaliknya.
Orang yang sedang berada didalam hubungan yang toxic biasanya tidak sadar jika hubunganya tersebut tidak berjalan bahagia. Ini juga menjadi salah satu faktor mereka sulit keluar dari hubungan yang toxic.
Menurut laporan dari Psychcentral, ada tiga faktor yang membuat seseorang sulit keluar dari lingkaran toxic relationship.
Faktor pertama karena banyaknya waktu yang diinvestasikan dalam hubungan, sehingga seseorang merasa sayang untuk menyerah dalam hubungan tersebut. Faktor ini lebih banyak menyerang orang-orang yang memiliki masa hubungan yang panjang, seperti berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
Faktor kedua adalah keinginan untuk menjadi 'pahlawan' di dalam hubungan tersebut. Hal ini termasuk rasa bersalah untuk meninggalkan pasangan. Beberapa orang merasa bahwa pasangan akan mengalami hal yang berat jika mereka meninggalkannya. Ironisnya, orang-orang dengan rasa bersalah ini justru sekarat dalam hubungan tersebut.
Faktor ketiga, yakni adanya paksaan pada diri sendiri untuk percaya bahwa hubungan tersebut merupakan hubungan yang diinginkan. Kondisi ini disebut sebagai bias konfrimatori atau kecenderungan seseorang dalam mempercayai informasi berdasarkan dugaan terlepas apakah informasi itu benar atau salah.
Pada tingkatan yang sudah sangat parah, hubungan toxic bisa saja memicu stress, depresi, kejahatan fisik, hingga menyakiti diri sendiri. Untuk itu sebaiknya kita kenali tanda-tanda Toxic Relationship.
1. Selalu dikendalikan
Sebuah hubungan percintaan umumnya antara dua orang saling mencintai. Namun terkadang salah satu dari mereka ada yang lebih mendominasi. Mendominasi dalam Toxic Relationship yaitu seperti salah satu dari pasangan sangat mengendalikan atau mengatur. Kalian akan merasa tidak bisa lagi leluasa bergaul dengan teman, keluarga dan orang-orang yang ditemui selain pasangan. Bahkan parahnya pasangan membuat daftar hal apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
Orang yang sudah terjebak dalam hubungan dengan perilaku tersebut sayannya banyak yang tidak sadar bahwa dirinya dikendalikan dan masuk dala jerat toxic.
2. Sulit menerima diri sendiri
Orang yang berada dalam Toxic Relationship tidak bisa menjadi diri sendiri. Sulit menjadi dan menerima diri sendiri karena terus-menerus mendapat kritikan dari pasangan yang merusak kepercayaan dan harga diri.
kalian akan merasakan banyak perubahan dalam diri kalian. Jika dahulu kalian bahagia, ceria dan penuh energi sekarang justru lebih banyak diam dan cepat pasrah.
3. Susah berkembang
Setiap orang pasti ingin tumbuh berkembang dan belajar setiap hari. Dalam hubungan yang sehat, mereka akan saling mendukung dan mendorong untuk menunjukan sisi terbaik dalam diri. Pasangan yang baik adalah yang menyemangati dan mendukung selama hal itu baik untuk masa depan. Namun dalam hubungan yang toxic keinginan kalian untuk belajar justru dipandang sebagai ancaman. Mereka akan merendahkan usaha kalian dan memberi kata-kata yang tidak meyakinkan.
4. Mendorong rasa bersalah
Pasangan jenis ini mendorong kalian untuk selalu merasa bersalah dalam setiap persoalan yang muncul dalam hubungan. Dia mungkin tidak “menyalahkan” kalian secara langsung, tetapi cenderung menggunakan cara yang lebih halus. Dengan begitu, tanpa terasa kalian tampak menjadi pihak yang bersalah. Pasangan seperti ini berbahaya. Dampaknya dapat membuat Anda tidak bisa memberikan keputusan-keputusan alternatif dalam hubungan karena selalu terkurung rasa bersalah.
5. Deflektor
Orang yang memiliki sifat seperti ini biasanya tidak peduli betapa sedih, kecewa dan marahnya kalian terhadap kesalahan yang mereka buat. Mereka hanya akan mencari celah untuk balik menyalahkan. Meskipun masalah yang mereka buat tidak berkaitan dengan kemarahan kalian, mereka akan terus berupaya menunjukan bahwa bukan dirinya yang bersalah.
Disadari atau tidak, ternyata Toxic Relationship memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Hubungan yang tidak sehat sangat mungkin membuat seseorang tidak bahagia dan terus berhadapan dengan stres yang tidak berujung. Akibatnya, bukan hanya kesehatan mental saja yang memburuk, fisik pun juga menjadi sasaran.
Jika kalian sedang dalam hubungan toxic maka cobalah untuk menjalin komunikasi yang lebih sehat dan tegas. Jika dirasa memang sulit maka jangan sungkan untuk meminta bantuan dari para sahabat, orang tua, atau pesikolog. Berikan keputusan ingin terus berada dihubungan tersebut atau keluar dari hubungan tersebut.
Baca Juga :