Fobia; Arti, Jenis dan Treatmen
Pasti kita pernah melihat orang disekitar kita yang mempunyai ketakutan yang berlebihan terhadap sesuatu atau yang sering disebut 'fobia'.
Dikutip dari NHS UK, Fobia adalah ketakutan yang luar biasa dan melemahkan terhadap suatu objek, tempat, situasi, perasaan, atau binatang. Fobia lebih menonjol daripada ketakutan. Mereka berkembang ketika seseorang memiliki rasa bahaya yang berlebihan atau tidak realistis tentang suatu situasi atau objek.
Dampak fobia dapat berkisar dari mengganggu hingga sangat melumpuhkan. Orang dengan fobia sering menyadari ketakutan mereka tidak rasional, tetapi mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Ketakutan semacam itu dapat mengganggu pekerjaan, sekolah, dan hubungan pribadi.
Penyebab Fobia
Penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik dan lingkungan berkontribusi pada awal fobia. Fobia tertentu telah dikaitkan dengan pertemuan pertama yang sangat buruk dengan objek atau situasi yang ditakuti. Pakar kesehatan mental tidak tahu apakah pertemuan pertama ini diperlukan atau apakah fobia dapat terjadi begitu saja pada orang yang cenderung memilikinya.
Orang dengan kondisi medis atau masalah kesehatan yang sedang berlangsung sering kali mengalami fobia. Ada banyak orang yang mengembangkan fobia setelah cedera otak traumatis. Penyalahgunaan zat dan depresi juga terkait dengan fobia.
Fobia memiliki gejala yang berbeda dari penyakit mental yang serius seperti skizofrenia. Pada skizofrenia, orang mengalami halusinasi visual dan pendengaran, delusi, paranoia, gejala negatif seperti anhedonia, dan gejala tidak teratur. Fobia mungkin tidak rasional, tetapi orang dengan fobia tidak gagal dalam pengujian realitas.
Jenis Fobia
Fobia secara umum dibagi menjadi 3 golongan, yaitu :
1. Agorafobia
Agoraphobia adalah ketakutan akan tempat atau situasi yang tidak dapat Anda hindari. Kata itu sendiri mengacu pada "takut akan ruang terbuka". Orang dengan agorafobia takut berada dalam kerumunan besar atau terjebak di luar rumah. Mereka sering menghindari situasi sosial sama sekali dan tinggal di dalam rumah mereka.
Kecemasan agorafobia begitu parah sehingga serangan panik tidak biasa. Orang dengan agorafobia sering mencoba menghindari lokasi atau penyebab ketakutan mereka. Agoraphobia melibatkan ketakutan akan situasi seperti berikut:
- Sendirian di luar rumahnya
- Berada di rumah sendirian
- Berada di keramaian
- Bepergian dengan kendaraan
- Berada di lift atau di jembatan
Orang dengan agorafobia biasanya menghindari tempat ramai seperti jalan, toko ramai, gereja, dan teater.
2. Fobia Sosial
Fobia sosial adalah gangguan kecemasan di mana seseorang memiliki kecemasan dan ketidaknyamanan yang signifikan terkait dengan rasa takut dipermalukan, dihina, atau dicemooh oleh orang lain dalam situasi sosial atau kinerja. Bahkan ketika mereka berhasil menghadapi ketakutan ini, orang dengan fobia sosial biasanya:
Merasa sangat cemas sebelum acara atau jalan-jalan
Merasa sangat tidak nyaman selama acara atau jalan-jalan
Memiliki perasaan tidak menyenangkan yang tersisa setelah acara atau jalan-jalan
Fobia sosial sering terjadi dengan hal-hal berikut:
- Berbicara di depan umum
- Bertemu orang-orang
- Berurusan dengan figur otoritas
- Makan di depan umum
- Menggunakan toilet umum
3. Fobia Spesifik
Fobia spesifik adalah ketakutan yang ekstrim terhadap objek atau situasi yang biasanya tidak berbahaya.
Orang dengan fobia spesifik tahu bahwa ketakutan mereka sangat ekstrim. Tapi mereka tidak bisa mengatasinya. Masalahnya didiagnosis hanya ketika ketakutan spesifik mengganggu aktivitas sehari-hari di sekolah, pekerjaan, atau kehidupan rumah tangga.
Contohnya mungkin termasuk ketakutan akan:
- Terbang (takut pesawat jatuh)
- Anjing (takut anjing akan menggigit atau menyerang)
- Tempat tertutup (takut terjebak)
- Terowongan (takut runtuh)
- Ketinggian (takut jatuh)
Adanya fobia tentunya sangat mengganggu bagi penderitanya dalam kehidupan sehari-hari. Namun, hal ini dapat diatasi dengan beberapa pilihan pengobatan, meliputi:
1. Terapi Pemaparan
Jenis terapi ini dilakukan secara bertahap dengan cara memaparkan pasien pada objek atau situasi yang selama ini ditakuti.
Ini dilakukan dengan menciptakan lingkungan yang aman saat mengekspos objek yang ditakuti pada pasien.
Tindakan ini dapat membuat pasien menjadi terbiasa terhadap situasi atau objek yang menajdi penyebab rasa takutnya.
2. Terapi Kognitif Perilaku
Terapi kognitif perilaku atau cognitive behavioral therapy (CBT), merupakan terapi yang membantu pasien untuk mengolah pikiran atau perasaan negatif terhadap sesuatu.
Setelah dapat mengolahnya dengan baik, kemudian terapi ini akan membantu pasien untuk menggantikan pikiran-pikiran negatif tersebut dengan pikiran-pikiran yang lebih positif dan bermanfaat.
3. Mengonsumsi Obat-obatan
Mengonsumsi obat-obatan yang telah diresepkan oleh dokter dapat membantu mengelola sejumlah gejala fobia yang dimiliki.
Baca Juga :