Cara Kerja dan Cara Pakai Koyo Untuk Mengatasi Pegal
Pegal linu serta serta nyeri di sekujur tubuh karena kelelahan tentunya jadi hal yang sangat menjengkelkan, sebab hal tersebut membuat Anda tidak bebas untuk melakukan beberapa aktivitas yang penting karena sedikit-sedikit harus memijat bagian tubuh yang nyeri. Sebagian orang lebih memilih menggunakan koyo untuk meredakan rasa pegal dan nyeri. Nah, tidak jarang hal ini membuat orang jadi ketergantungan memakai koyo. Seberapa umumkah pengobatan pakai koyo? Koyo atau istilah medisnya patch transdermal adalah jenis obat luar yang ditempelkan pada kulit pasien untuk menghilangkan pegal-pegal, nyeri otot, ataupun persendian pada tubuh. Koyo dibuat dari berbagai macam bahan kimia obat yang dirancang sedemikian rupa sehingga obat tersebut bisa meresap ke kulit. Berbagai macam bahan kimia yang terkandung di dalam koyo di antaranya adalah menthol, glycol salicylate, dan biofreeze yang terbukti efektif untuk meredakan gejala nyeri otot. Selain itu ada pula kandungan bengay dan aspercreme yang mengandung salisilat yang bermanfaat untuk mengurangi peradangan sendi. Terakhir, munculnya rasa panas saat memakai koyo dikarenakan adanya kandungan capsaicin yang beriteraksi dengan sensor neuron. Capsaicin juga bekerja dengan cara mengurangi zat alami tertentu dalam tubuh Anda (substansi P) yang membantu memberikan sinyal rasa sakit ke otak. Nah, ketika semua bahan ini dikombinasikan, maka akan memancarkan rasa panas serta mengirimkan sinyal ke tubuh untuk mengurangi rasa nyeri. Itulah sebabnya sampai saat ini koyo menjadi obat yang banyak digunakan masyarakat untuk menyembuhkan rasa nyeri ataupun pegal-pegal di badan, dibandingkan harus mengonsumsi obat oral yang nantinya memberikan efek samping. Bagaimana cara kerja koyo? Kulit manusia memiliki tiga lapisan, yaitu; epidermis, dermis dan hipodermis. Lapisan pertama disebut epidermis atau biasa disebut kulit ari. Lapisan epidermis merupakan lapisan kulit bagian teratas pada kulit manusia. Nah di lapisan pertama inilah koyo ditempelkan. Lapisan kedua kulit disebut dermis, yang terdiri dari dari pembuluh darah, kelenjar minyak, folikel rambut, ujung-ujung saraf indra, dan kelenjar keringat. Di lapisan kulit ini koyo mengirimkan obat ke lapisan terdalam. Sedangkan lapisan kulit ketiga adalah jaringan subkutan yang merupakan lapisan kulit lemak atau jaringan ikat yang terletak di bawah lapisan dermis yang mana merupakan tempat penyimpanan lemak dalam tubuh. Di dalam lapisan ini kandungan obat yang terkandung pada koyo diserap melalui pembuluh darah ke dalam aliran darah. Dari situ, darah membawa obat melalui sistem peredaran darah dan menyebarkan ke tubuh Anda. Apa saja efek samping koyo? Meskipun ampuh mengurangi rasa nyeri, nyatanya koyo memiliki beberapa efek samping. Efek samping koyo yang mungkin muncul adalah terjadinya iritasi kulit karena adanya alergi. Terlebih jika Anda memang memiliki jenis kulit yang sensitif. Jika reaksi alergi ini semakin parah, umumnya seseorang selain mengalami kemerahan di area kulit, akan merasakan rasa gatal, sensasi panas dan terbakar, bahkan sampai melepuh di area kulit yang di tempelkan koyo. Itu sebabnya, koyo tidak disarankan digunakan untuk bayi atau anak balita yang kulitnya masih sensitif. Selain itu orang yang menggunakan koyo bisa memungkinkan mengalami overdosis jika tambalannya atau koyo yang digunakan dalam keadaan rusak. Jika ini terjadi, segera hentikan pemakaian dan lepaskan koyo dari daerah yang mengalami iritasi dengan hati-hati. Cara pakai koyo yang benar Berikut ini beberapa hal yang bisa Anda perhatikan sebelum menggunakan koyo:
-
Sebelum menempelkan koyo ke kulit, pastikan jika kulit bersih dan kering.
-
Hindari menempelkan koyo di kulit yang rusak atau sedang iritasi.
-
Pastikan Anda menempelkan koyo dengan benar. Mungkin dibutuhkan waktu 20 atau 30 detik untuk membuat semua perekat menempel kuat pada tempatnya.
-
Cuci tangan Anda setelah menempelkan koyo.
-
Koyo digunakan hanya untuk sekali pakai kecuali jika ada instruksi yang memang mengatakan sebaliknya.
-
Jika Anda mengalami iritasi kulit dari perekat, tempelkan koyo berikutnya di area lain. Namun Anda harus berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu untuk perawatan lebih lanjut.
-
Bila Anda ingin membuang koyo, lipatlah koyo sehingga ujung perekatnya saling menempel. Lalu cuci area bekas tempelan dengan sabun dan air.
Baca Juga :
Tagged With :
Koyo, Tradisional, Herbal, Cara Pakai
Keyword: