Fakta Kasus George Floyd dan Isu Rasisme
Kasus rasisme yang baru-baru ini menjadi marak dan menimbulkan banyak kerusuhan di hampir seluruh wilayah di Amerika Serikat, bermula dari adanya tindak sewenang-wenang yang dilakukan oleh Polisi berkulit putih dari Amerika Serikat yang menyebabkan terbunuhnya seorang sipil berkulit hitam. Berikut fakta yang terjadi:
1. George Floyd
George Floyd merupakan seorang sipil berkulit hitam, yang dikabarkan melakukan kejahatan dengan belanja menggunakan uang palsu. Beberapa diantaranya mengatakan bahwa George Floyd melakukan kejahatan, dengan berbelanja menggunakan voucher yang telah kadaluwarsa.
2. Tidak Melakukan Perlawanan
George Floyd tidak melakukan perlawanan apapun, saat polisi mendatanginya setelah mendapat laporan atas kejahatan yang dia lakukan. Bahkan, George menurut saat diminta polisi menyerahkan diri.
3. Tindak Sewenang-wenang
Polisi Minneapolis menindak tindak kejahatan yang dilakukan George Floyd, dengan tindakan yang sangat bertentangan dengan peraturan yang ada. Polisi bernama Derek Chauvin secara kasar menginjak kepala kemudian menyekap leher George Floyd menggunakan lutut yang menyebabkan George Floyd kehabisan nafas, dan membuatnya meninggal dunia.
4. "Tidak Bisa Bernafas"
Tindakan yang dilakukan oleh Derek Chauvin kemudian viral, setelah orang-orang disekitarnya mengunggah video amatir yang menampilkan kekerasan yang dilakukan terhadap George karena polisi tersebut melarang siapapun untuk mendekat dan memberikan pertolongan terhadap George Floyd bahkan saat ambulance datang. George sempat mengatakan dirinya tidak bisa bernafas dan meminta tolong agar penyekapan yang dilakukan terhadapnya dihentikan. Namun bukannya melepaskan lututnya diatas leher George, Derek justru menahan lututnya hingga kurang lebih 7 menit hingga menyebabkan meninggalnya George.
5. Pecahnya Kerusuhan
Kerusuhan terjadi hampir di seluruh wilayah di Amerika Serikat, bahkan beberapa daerah lain seperti di Inggris. Kerusuhan ini terjadi karena rasa kepedulian masyarakat, terhadap adanya kasus rasisme yang harus dihapuskan. Tindak sewenang-wenang yang dilakukan Derek Chauvin sebagai seorang polisi kulit putih atas George Floyd seorang sipil berkulit hitam.
6. Walikota dan Kepala Kepolisian Minneapolis
Tindakan sewenang-wenang yang dilakukan oleh Derek Chauvin mendapat banyak kecaman, tidak hanya berasal dari kerusuhan-kerusuhan yang terjadi. Bahkan, Walikota Minneapolis Amerika Serikat Jacob Frey mengatakan dirinya memberi dukungan penuh terhadap keputusan Kepala Kepolisian Minneapolis Medaria Arradondo. Para pelaku melakukan tindakan dengan teknik yang sangat bertentangan dengan hukum dan peraturan yang ada, tidak hanya itu kejadian ini menimbulkan ancaman keamanan di wilayah Amerika Serikat sendiri sehingga perlu ditindak tegas oleh Kepala Kepolisian Minneapolis Amerika Serikat. Frey mengatakan, “keputusan Kepala Kepolisian Minneapolis sangat tepat untuk kota Minneapolis. Keputusan untuk komunitas, merupakan keputusan yang sangat tepat untuk Kepolisian Menneapolis.”
7. Pengacara Keluarga George Floyd
Pengacara hak-hak sipil yang mewakili keluarga George Floyd Benjamin Crump, akan memperjuangkan keadilan atas kasus kekerasan yang menyebabkan meninggalkan George Floyd.
8. Aksi Solidaritas
Beberapa wilayah yang mengadakan aksi demo atas meninggalnya George Floyd sebagai aksi solidaritas “Black Lives Matter” dan “I Can’t Breathe”. Aksi ini digelar di jalanan seperti di Milan, Krakow, Vancouver, Mexico, London, Idlib Syria, Wellington, Paris dan Los Angeles.
9. Kericuhan yang Berujung Anarki
Aksi anarki yang dilakukan para demonstran didasari atas kemarahan dan kekesalannya terhadap tindakan rasisme yang meresahkan dan berlangsung sudah sangat lama. Banyak korban yang ditimbulkan atas adanya rasisme di Amerika Serikat, khususnya ras kulit hitam. Menanggapi aksi demonstransi yang terjadi Bernice King putri bungsu dari Martin Luther King memohon kepada seluruh demonstran untuk membubarkan diri dan tidak melakukan kericuhan. Para demonstran memblokade jalan dan melakukan penjarahan terhadap toko-toko yang menjual barang branded Internasional. Salah satu kantor media juga turut menjadi sasaran amukan massa, satu mobil polisi dibakar dan pelemparan botol terhadap petugas kepolisian yang mencoba membubarkan massa demonstrasi. Tidak hanya itu, massa melanggar jam malam pandemi virus covid – 19 yakni 20.00 dengan berkumpul di sekitaran kantor yang telah dibakar pada malam sebelumnya. Massa meneriakkan “Aku Tidak Bisa Bernafas” dan “Tanpa Keadilan, Tidak Ada Perdamaian”
10. Aksi Demonstrasi
Terjadi demonstrasi hari kedua, dengan ratusan massa yang berbaris menuju pusat kota menuntut keadilan atas kasus yang menyebabkan kematian George Floyd. Pada Kamis malam, Polisi Denver juga menembakkan peluru dan gas air mata untuk membubarkan massa yang melakukan aksi demo. Dilansir dari CBS News, dalam demo tersebut, polisi melakukan penangkapan terhadap beberapa demonstran di Foley Square dan beberapa di jembatan Broklyn. Penangkapan tersebut dilakukan karena massa tidak bisa diatur dan menghalangi kelancaran lalu lintas.
11. Rekam jejak Chauvin
Rekam jejak Chauvin seorang polisi yang sekaligus tersangka kasus yang menyebabkan meninggalnya George Floyd, ternyata banyak memiliki catatan buruk dalam menangani banyaknya kasus terhitung dari tahun 2006. Chauvin tidak segan-segan menembak bahkan membunuh sipil, yang melakukan kejahatan. Hal ini menjadi buruk, karena tindakan yang dilakukannya tidak sesuai dengan peraturan kepolisian yang seharusnya.
Baca Juga :