Indomie Ditarik Dari Taiwan Karena Kandungan Etilen Oksida. erapa Batas Aman Etilen Oksida?
Indomie adalah makanan instant yang disukai hampir semua orang. Namun beberapa waktu lalu “Indomie Rasa Ayam Spesial” ditarik peredarannya dari Taipei., hal ini atas laporan dari Otoritas Kesehatan Kota Taipei yang menyatakan keberadaan etilen oksida (EtO) pada bumbu mi instan produksi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
Etilen oksida atau EtO adalah gas beracun tidak berwarna yang bersifat reaktif dan mudah terbakar. Senyawa EtO umumnya digunakan sebagai bahan baku di industri, misalnya untuk sintesis etilen glikol, sterilisasi alat medis, serta pestisida.
Paparan dari senyawa tersebut bisa berbahaya bagi manusia. Jika terpapar, seseorang dapat mengalami iritasi pada mata, kulit, dan saluran pernapasan. Selain itu, paparan EtO juga dapat menyebabkan kanker.
Otoritas Kesehatan Kota Taipei melaporkan keberadaan EtO pada bumbu produk mi instan merek “Indomie Rasa Ayam Spesial” produksi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, sebesar 0,187 mg/kg (ppm). Taiwan tidak memperbolehkan EtO pada pangan. Metode analisis yang digunakan oleh Taiwan FDA adalah metode penentuan 2-Chloro Ethanol (2-CE), yang hasil ujinya dikonversi sebagai EtO. Oleh karena itu, kadar EtO sebesar 0,187 ppm setara dengan kadar 2-CE sebesar 0,34 ppm.
Melalui laman resminya, Keputusan Kepala BPOM Nomor 229 Tahun 2022 tentang Pedoman Mitigasi Risiko Kesehatan Senyawa Etilen Oksida menyatakan bahwa Batas Maksimal Residu (BMR) 2-CE sebesar 85 ppm. Menurut BPOM, kadar etilen oksida (EtO) yang ditemukan pada produk Indomie di Taiwan masih jauh di bawah batas normal ketentuan di Indonesia, yakni 0,187 mg per kg atau setara dengan 0,34 ppm.
Kadar 2-CE yang terdeteksi pada sampel mi instan di Taiwan (0,34 ppm) masih jauh di bawah BMR 2-CE di Indonesia dan di sejumlah negara lain, seperti Amerika dan Kanada. Oleh sebab itu, di Indonesia produk mi instan tersebut aman dikonsumsi, karena telah memenuhi persyaratan keamanan dan mutu produk sebelum beredar.
Baca Juga :