Ingin Diet, jahe Bisa Jadi Salah Satu Alternatifnya
Menu diet jahe bisa jadi pilihan bagi yang mau menjalani program diet sekaligus menjaga imun tubuh. Menu diet jahe ini aman utuk tubuh loh, sebab jahe memang dikenal sebagai obat herbal. Bahkan menu diet jahe ini dijamin bisa memberikan hasil nyata untuk Anda loh.
Menu diet jahe ini juga mudah banget untuk Anda terapkan. Sebab jahe pasti selalu ada di rumah Anda. Namun, jika Anda ingin mengikuti menu diet jahe, Anda harus mencampurnya dengan bahan ini ya!
Penasaran kan apa saja campurannya?
Menu Diet Jahe
Rupanya jahe bukan hanya bermanfaat sebagai rempah-rempah yang membuat rasa masakan semakin lezat. Jahe ternyata bisa menekan nafsu makan sehingga bisa membantu melangsingkan tubuh.
Tak hanya menekan nafsu makan, diet jahe juga memberikan stimulus yang baik untuk pencernaan serta mengurangi inflamasi atau peradangan.
Bagi yang ingin menggunakan jahe untuk diet, tentu harus terlebih dahulu melihat bagaimana reaksinya pada tubuh. Penggunaan jahe untuk diet tentu tak lepas dari dua kandungan utamanya yaitu gingerol dan shogaol.
Kedua kandungan tersebut memberikan stimulus bagi aktivitas biologis tubuh setelah mengonsumsi jahe.
Beberapa manfaat jahe untuk diet di antaranya:
1. Mencegah inflamasi dan stres oksidatif
Inflamasi dan stres oksidatif bisa terjadi dari mana saja, salah satunya adalah obesitas. Selain itu, stres oksidatif juga kerap terjadi karena terpapar radikal bebas.
Kandungan antioksidan dalam jahe dapat mengendalikan radikal bebas. Selain itu, mereka yang menjalani diet jahe juga mendapatkan manfaat anti-inflamasi.
2. Mencegah penyakit jantung
Memiliki kelebihan berat badan atau obesitas dapat menyebabkan penyakit lain seperti jantung hingga diabetes. Konsumsi jahe untuk diet dapat membantu mencegah efek samping dari obesitas.
3. Mengendalikan nafsu makan
Salah satu hal yang kerap menyebabkan obesitas adalah saat seseorang tak bisa mengendalikan nafsu makan. Namun jahe untuk diet dapat membantu mengendalikan rasa kenyang lebih lama.
Hal ini disimpulkan dari penelitian pada 10 pria dengan indeks massa tubuh 27.2 atau tergolong obesitas yang mengonsumsi jahe secara rutin.
4. Mengurangi lingkar perut
Tumpukan lemak yang paling sulit dihilangkan salah satunya adalah di bagian perut. Dalam sebuah penelitian meta-analisis pada November 2017 lalu, ditemukan bahwa langsing dengan jahe bisa terwujud dengan mengurangi berat badan serta lingkar perut.
Dari 14 penelitian dengan 473 responden, konsumsi jahe ditemukan bisa mengurangi berat badan, rasio waist-to-hip, rasio hip, glukosa puasa, dan indeks resistensi insulin.
5. Baik untuk pencernaan
Diet jahe juga merupakan stimulus yang baik untuk pencernaan seseorang. Jahe membantu pencernaan makanan lebih cepat hingga sampai ke usus. Hal ini membantu seseorang mengurangi risiko mengalami obesitas.
6. Mengendalikan gula darah
Kandungan gingerol dalam jahe juga membantu mengendalikan gula darah dalam tubuh. Tentunya, gula darah yang stabil sangat penting untuk membantu mengurangi berat badan.
Tak kalah penting, mengurangi konsumsi karbohidrat sederhana atau diet tanpa nasi juga bisa jadi pilihan. Air jahe memang dapat membantu mengurangi berat badan. Namun tentunya, harus diiringi dengan pola makan sehat dan juga berolahraga secara teratur.
Diet jahe dapat membantu mengendalikan nafsu makan, membuat rasa kenyang lebih lama, dan mengendalikan kadar gula darah dalam tubuh.
Bagaimana konsumsi jahe untuk diet?
Tidak seperti jenis diet lain yang jelas menghindari menu tertentu, bisa jadi konsep jahe untuk diet masih belum familiar. Berikut ini beberapa ide olahan jahe untuk diet yang bisa dicoba:
Jahe dan lemon
Campurkan lemon ke olahan teh jahe atau olahan minuman jahe lainnya. Bila dikonsumsi secara berkala, perpaduan jahe dan lemon bisa mengendalikan nafsu makan. Bonusnya, tubuh mendapat asupan vitamin C yang cukup. Kita bisa mengonsumsinya 2-3 kali dalam sehari.
Jahe dan cuka apel
Campurkan teh jahe dengan cuka apel. Namun ingat, tunggu hingga cukup dingin sebelum menambahkan cuka apel agar bakteri dalam cuka apel yang berkhasiat probiotik tidak hilang.
Jahe dan teh hijau
Campurkan jahe dengan teh hijau dan mengonsumsinya 1-2 kali per hari. Namun ingat, teh hijau juga mengandung kafein jadi perhatikan bagaimana reaksinya pada tubuh.
Umumnya, jahe untuk diet cukup aman dikonsumsi banyak orang. Mungkin ada efek samping yang dirasakan seperti konstipasi atau buang angin berlebih. Mereka yang memiliki masalah dengan kantung empedu juga tidak direkomendasikan mengonsumsi diet jahe.
Penting untuk tahu bagaimana reaksi tubuh jika memang ingin mewujudkan langsing dengan jahe. Kenali tubuhmu, jika tidak ada masalah, maka jahe bisa jadi teman baik dalam menurunkan berat badan.
Cara Memilih Jahe
Saat membeli jahe baiknya Anda perhatikan beberapa hal ini agar mendapat jahe dengan kualitas yang baik. Ukuran jahe yang besar belum tentu menunjukkan kalau kualitasnya baik.
Sebaiknya memilih jahe dengan ukuran kecil dan berwarna lebih gelap. Jahe seperti itu tua, hingga aromanya lebih kuat dan segar. Jahe yang besar dan berwarna lebih pucat biasnya muda sehingga kurang beraroma dan seringkali menimbulkan rasa pahit pada masakan.
Jahe berasal dari tanah, karena itu tidak heran kalau seringkali masih kotor. Ingat, pilih jahe yang telah dibersihkan dari tanahnya. Kesegaran jahe hanya bisa terlihat dari kulitnya. Jadi, kalau tertutup tanah, sudah pasti kita tidak bisa melihat kondisinya.
Pilih jahe dengan kulit yang mulus sebagai tanda jahe masih segar. Sementara, kalau keriput menandakan jahe sudah lama dipetik sehingga jadi lebih kering. Jahe yang seperti ini sudah berkurang rasa maupun aromanya.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Menu Diet Jahe, Cukup Campurkan Bahan Ini ke Jahe dan Pantau Hasilnya, Punya Manfaat Ganda.
Baca Juga :