Intermittent fasting ternyata tidak untuk menurunkan berat badan, Kata Ahli Gizi
Banyak metode diet yang bisa digunakan untuk mengurangi berat badan, salah satunya adalah intermittent fasting. Diet ini juga banyak digunakan oleh sejumlah selebriti Indonesia diketahui telah menerapkan metode diet intermittent fasting. Di antaranya Melaney Ricardo, Vicky Shu, dan Raditya Dika.
Apa itu Intermittent Fasting?
Intermittent fasting (diet puasa) adalah metode untuk mengatur pola makan dengan cara berpuasa makan selama beberapa waktu. Namun di antara waktu tersebut, kita masih dapat mengonsumsi minuman.
Metode intermittent fasting lebih mengatur kebiasaan makan. Diet puasa tidak mengatur makanan apa yang harus dikurangi atau dikonsumsi, tetapi kapan kita makan dan kapan harus berhenti makan alias “puasa”. Metode ini kerap menganjurkan puasa makan selama 16 jam, tapi waktunya dapat ditentukan sendiri.
Metode ini melatih ketahanan tubuh agar tetap dapat menjalankan fungsinya walaupun sedang tidak mengonsumsi makanan dalam periode tertentu. Intermittent fasting juga membantu tubuh mengendalikan tekanan darah dan kolesterol karena tubuh melakukan pembakaran lemak lebih efektif saat berpuasa, serta membuat hormon insulin lebih sensitif terhadap makanan.
Dengan begitu, tubuh akan terbantu untuk melakukan peremajaan dan perbaikan sehingga dapat meningkatkan kebugaran tubuh secara keseluruhan. Diet puasa turut membuat respons tubuh dalam melawan atau mencegah kerusakan organ.
Banyak orang kerap memilih jenis makanan yang kurang tepat atau tidak disiplin dalam menjalankan waktu puasa dan makan, sehingga menyebabkan berat badan tidak turun. Perlu dipahami tujuan intermittent fasting bisa terpenuhi jika seseorang membakar lebih banyak kalori daripada yang dikonsumsi.
Kesalahan intermittent fasting yang perlu di ketahui :
1. Mengurangi porsi makanan
2. Tidak berpegang teguh pada rencana diet
3. Tidak memilih rencana makan yang tepat
4. Menetapkan waktu makan terlalu malam
5. Kurang minum air putih
6. Minum minuman tinggi gula
7. Memilih makanan yang salah selama jendela makan
8. Tidak berolahraga
Ternyata belum banyak yang tahu jika diet metode Intermitten Fasting ini tidak ditujukan untuk menurunkan berat badan. Sebagian orang merasa berhasil menurunkan berat badan dengan melakukan diet Intermitten Fasting. Pada kenyataanya, metode diet ini tidak dirancang bagi kamu yang ingin menurunkan berat badan.
Menurut dr. Ray Wagiu Basrowi, asal muasal metode diet intermittent fasting dilakukan oleh seseorang yang pasca operasi, penyembuhan setelah operasi, mereka yang punya gangguan sistrm pencernaan, dan beberapa kondisi calori restriction yang ketat.
Secara hasil, mungkin Intermitten Fasting terlihat menjaga leans mass pada waktu melakukan diet. Tapi penelitian menunjukkan diet tersebut merupakan clinical setting yang diawasi dengan dokter. Ahli gizi pun tidak merekomendasikan Intermitten Fasting, diet keto, dan beberapa diet lainnya untuk menurunkan berat badan.
Kebanyakan orang melakoni Intermitten Fasting hanya berdasarkan panduan yang ada di internet. Padahal metode diet semacam ini dirancang berdasarkan observasi dokter terhadap kondisi tertentu pada tubuh pasien. Ketika kalori berkurang, organ bekerja lebih ekstra. Terutama otak.
Untuk mendapatkan berat badan yang diinginkan, dr. Ray menyarankan untuk makan tepat waktu dengan makanan yang seimbang, seperti mengikuti panduan Isi Piringku dari Kementrian Kesehatan.
Konsumsi protein hewani dari ikan untuk keseimbangan metabolisme secara menyeluruh. Selain protein dan lemak, ikan juga mengandung mikronutrien seperti vitamin C yang siap diserap oleh tubuh. Sehingga penyerapan vitamin dalam tubuh lebih maksimal.
Baca Juga :