Joker, Sebuah Film dari Sudut Pandang Seorang Penjahat
Sebuah film yang menceritakan kisah superhero, menjadi pahlawan, dan mengalahkan musuh-musuhnya mungkin sudah menjadi hal yang biasa. Namun, apa jadinya bila seorang villain (penjahat) yang biasanya menjadi musuh di film superhero, diangkat menjadi tokoh utama dalam sebuah film? Ya, hal itu terjadi pada karakter Joker, musuh Batman yang diangkat kisahnya ke dalam sebuah film dengan judul yang sama.
Disutradarai oleh Todd Phillips, film keluaran DC ini berlatar tahun 1981. Berkisah tentang Arthur Fleck (diperankan Joaquin Phoenix) sebagai seorang yang diabaikan dan dikucilkan di masyarakat Gotham City. Ia disebutkan sebagai seorang stand-up comedian yang gagal hingga diejek pada suatu acara televisi. Pada trailer final film Joker, Arthur diceritakan mendapat penolakan ketika mencoba menghibur seorang anak di bis. Di adegan lain, ia dikejar-kejar di jalanan ketika menjadi badut.
Karena penolakan oleh masyarakat itu, Arthur bertransformasi. Arthur merias wajahnya dengan dandanan seperti badut Joker. Menggunakan tampilan seperti itu, ia berubah menjadi dalang kriminal yang gila yang membuat kekacauan. Hal tersebut merupakan balasan atas kekecewaan yang membuat hidupnya pahit dan menyedihkan.
Film Joker akan tayang di bioskop pada 4 Oktober 2019. Selain Joaquin Phoenix sebagai Joker, film ini akan turut menampilkan tokoh Murray Franklin (Robert de Niro), Sophie Dumond (Zazie Beetz), dan Penny Fleck (Frances Conroy). Film ini sejatinya telah tayang perdana pada acara 76th Venice International Film Festival di Italia pada 31 Agustus 2019. Dalam festival itu, film Joker berhasil memenangkan piala Golden Lion.
Baca Juga :