Memahami Lebih Jauh Upacara Adat dalam Pemahaman Teks Deskripsi
Penggunaan Bahasa dan Budaya Jawa di era sekarang ini cukup memprihatikan, karena banyaknya generasi muda yang tidak pandai berbahasa Jawa bahkan terkadang tidak mau menggunakannya dalam percakapan sehari - hari.
Hal itulah yang menyebabkan bagi sebagian siswa kurang antusias pada mata pelajaran Bahasa Jawa, padahal cakupan materinya cukup beragam.
Salah satunya pada materi kelas IX dengan Kompetensi Dasar “Menulis Teks Deskripisi Upacara Adat”.
Untuk mencapai KD tersebut diharapkan siswa dapat memahami teks deskrpisi sekaligus tentang budaya upacara adat Jawa.
Namun kenyataannya banyak siswa yang belum memahami teks deskripsi berbahasa Jawa dan juga budaya Jawa yang sudah semakin luntur.
Teks deskripsi itu sendiri menurut Gorys Keraf adalah suatu tulisan yang digunakan untuk menyampaikan hal atau objek yang dibicarakan sehingga pembaca bisa seperti melihat sendiri objek yang digambarkan tersebut secara langsung.
Penulis harus bisa memindahkan hasil perasaan, rincian wujud yang ditemukan pada suatu hal atau objek.
Sedangkan dalam KBBI deskripsi adalah suatu pemaparan, uraian atau penggambaran dengan kata-kata yang tertulis jelas dan rinci.
Dengan menulis teks deskripsi bisa jadi pembelajaran untuk penulis itu sendiri.
Hal ini karena menulis teks deskripsi berarti membantu dalam melatih kepekaan karena penulis menjelaskan nyata suatu objek atau suasana tertentu.
Selain itu, dengan menulis teks deskripsi bisa juga melatih siswa untuk bisa melihat rinci dari unsur-unsur benda atau bentuk secara konkret.
Sedangkan adat istiadat menurut KBBI adalah tata kelakuan yang kekal dan turun temurun dari generasi satu ke generasi lain sebagai warisan, sehingga kuat integrasinya dengan pola perilaku masyarakat.
Disini peran guru sangat penting dalam proses belajar mengajar yaitu mengarahkan dan merancang proses pembelajaran.
Dalam merancang proses pembelajaran semestinya guru harus menggunakan model yang tepat.
Menurut Permendikbud No.103 Tahun 2014 tentang pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, pasal 2 disebutkan bahwa model pembelajaran adalah kerangka konseptual dan oprasional pembelajaran yang memiliki nama, ciri, urutan logis, pengaturan dan budaya.
Salah satunya adalah Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning menurut Sanjaya (2006) menyatakan bahwa belajar dalam CTL bukan hanya sekadar duduk, mendengarkan dan mencatat, tetapi belajar adalah proses berpengalaman secara langsung.
Lebih jauh ia mengupas bahwa Contextual Teaching and Learning adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk menemukan materi yang dipelajarinya dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata, sehingga siswa didorong untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.
Sedangkan Blanchard (Trianto, 2007) mengemukakan bahwa pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang terjadi dalam hubungan yang erat dengan pengalaman sesungguhnya.
Model Contextual Teaching and Learning ini sangat sesuai untuk pembelajaran menulis teks deskripsi Upacara Adat.
Dengan diawali mengembangkan pemikiran siswa, melaksanakan kegiatan inqury, mengembangkan sikap ingin tahu pada siswa, mencipatakan suasana belajar berkelompok, memberikan contoh pada siswa, memberikan refleksi, lalu melakukan penilaian dengan cara memberikan penugasan untuk menulis teks deskripsi tentang upacara adat lain yang pernah dilihat secara langsung dengan penggambaran menggunakan kata-kata secara rinci dan jelas.
Hal inilah yang membuat proses belajar mengajar menjadi hidup dan keterkaitan yang merupakan inti dari Contextual Teaching and Learning.
Dengan menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Lerning dalam KD Menulis Teks Deskripsi tentang Upacara Adat siswa dapat terlibat aktif, berfikir kritis, kreatif, mampu bekerjasama dengan teman, belajar lebih menyenangkan dan tidak membosankan.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Mengenal Upacara Adat dalam Pemahaman Teks Deskripsi
Baca Juga :