Mencegah Terjadinya Mata Minus Pada Si Kecil
Mata minus menjadi salah satu musuh terbesar generasi milenial yang dituntut banyak berinteraksi dengan berbagai macam alat elektronik mulai dari smartphone, laptop, televisi yang efeknya bakal berpengaruh buruk pada kesehatan mata. Belum lagi cara membaca buku yang salah bakal memperbesar munculnya masalah kesehatan mata seperti mata minus.
Tidak hanya dialami oleh orang dewasa, tetapi akhir-akhir ini pun anak-anak juga sudah mengalaminya. Baru-baru ini Gisele dalam akun instagramnya menuliskan perasaan bersalahnya lantaran ada minus dan silinder di mata sang buah hati Gempita.
"Mama pengen maraahh tapi sedihh ngerasa bersalah tapi juga pgn ketawa. Kemarin Gem minta diperiksa matanya waktu kita di @optik_melawai karna waktu itu di sekolah pernah cek dan kayaknya Gempi mulai ada minusnya sedikit:( Setelah semua keribetan periksa mata karna muka Gem kecil banget akirnya dapet hasil," tulis Gisel dalam Instagram miliknya.
Saat ini banyak sekali anak kecil sudah memakai kaca mata karena ada masalah dengan penglihatan atau istilah medis "Miopi". mata minus atau Miopi adalah gangguan tajam penglihatan atau mata kabur. Menurut penelitian terbaru, hingga 60% anak menderita miopi. Usia dari 11 sampai 16 sangatlah mudah untuk terkena rabun jauh. Jadi, bagaimana sebaiknya Anda merawat anak Anda?
Berikut ini adalah tanda-tanda anak Anda mungkin menderita rabun jauh:
- Saat melihat benda jauh, mata si Anak cenderung memicingkan sesuatu dan mengedip-ngedipkan matanya.
- Melihat dan membaca apapun dilakukan dalam jarak dekat.
- Si Anak sering memiringkan kepala saat membaca atau bermain smartphone.
- Lebih memilih maju atau duduk depan jika menikmati sesuatu.
- Mata si Anak berair dan dia sering merasa pusing.
- Si Anak juga sering menggosokkan matanya karena pedih dan perih.
Saat orang tua mendeteksi tanda-tanda ini, bawa anak Anda ke dokter mata untuk diperiksa sebelum dipesankan kacamata.
Penyebab minus mata pada anak
Faktor penyebab yang diturunkan dari ibu ke anak atau ayah ke anak. Saat minus orang tua lebih dari 20 diopter, kemampuan anak untuk pulih dari rabun jauh sangatlah sulit, meskipun Anda memberinya terapi.
Faktor penyebab eksternal antara lain adalah belajar atau bekerja di lingkungan dengan cahaya redup. Jika dideteksi dengan cukup dini, rabun jauh ini akan mudah diobati. Pada tahap awal, Anda mungkin juga bisa menggunakan terapi untuk penyembuhan.
Bagaimana cara mencegah minus mata pada anak?
Postur yang buruk, kurangnya cahaya, atau terlalu banyak terpapar layar gadget adalah penyebab utama semakin bertambahnya kondisi ini. Jadi, untuk membantu mencegah penyakit ini, orang tua harus memperhatikan yang berikut ini:
- Ajari anak untuk duduk dengan benar. Jarak buku minimal 30 cm dari mata dan harus dibaca sembari duduk alih- alih berbaring.
- Jauhkan anak dari layar televisi atau komputer dengan jarak minimal 2 meter. Pastikan kamar anak memiliki penerangan yang baik sehingga tidak terlalu silau atau terlalu gelap dan menyebabkan minus mata.
- Batasi anak agar tidak menonton TV dan menggunakan komputer untuk terlalu lama juga merupakan cara untuk mencegah penyakit rabun jauh.
- Anak-anak harus didorong untuk istirahat selama sekitar 30 menit setelah membaca atau menonton televisi.
- Dorong anak untuk menghabiskan lebih banyak waktu di luar ruangan.
- Orang tua juga harus membawa anak untuk melakukan pemeriksaan mata rutin sehingga dapat mendeteksi penyakit mata pada anak tepat waktu dan melakukan pencegahan dan pengobatan tepat waktu.
- Jika anak ternyata menderita rabun jauh, orang tua harus memesankan kacamata dengan resep yang tepat di bawah bimbingan dokter agar kondisi tidak memburuk.
Ini adalah beberapa cara untuk membantu Anda merawat anak yang menderita rabun jauh. Semoga, dengan pertimbangan ini, Anda akan membantu anak Anda untuk menjalani gaya hidup belajar dan istirahat yang benar setelah jam belajar yang menegangkan yang meningkatkan resiko miopi.
Baca Juga :