Tidur Tidak Nyeyak Karena Sering Terbangun Untuk Buang Air Kecil? Berikut Cara Mengatasinya
Tidur yang berkualitas 8 jam sehari adalah dambaan hampir semua orang. Tapi terkadang tidur akan terganggu ketika harus buang air kecil berkali kali setiap malam yang dalam dunia medis disebut "nuktoria". Normalnya, frekuensi buang air kecil adalah 4–8 kali sehari. Jika terlalu banyak minum air, minum mendekati jam tidur, hingga mengonsumsi makanan dan minuman mengandung kafein, frekuensi buang air kecil akan meningkat.
Sekitar 1 dari 3 orang dewasa di atas usia 30 tahun mengalami nokturia. Tingkat orang yang terkena dampak meningkat seiring bertambahnya usia. Hal ini dapat disebabkan oleh kebiasaan gaya hidup atau masalah kesehatan yang mendasarinya. Nokturia dapat disebabkan oleh:
-
Poliuria: ketika tubuh menghasilkan terlalu banyak urin dalam waktu 24 jam
-
Poliuria nokturna16l: ketika tubuh menghasilkan terlalu banyak urin di malam hari
-
Masalah penyimpanan kandung kemih: ketika kandung kemih tidak dapat menyimpan atau mengeluarkan urin dengan baik
-
Nokturia campuran: ketika lebih dari satu masalah ini terjadi
Penyebab Nokturia / Sering Buang Air Kecil Di Malam Hari
Buang air kecil melebihi batas normal untuk waktu yang lama bisa menjadi gejala dari kondisi medis tertentu. Berikut ini adalah beberapa kondisi yang menyebabkan sering buang air kecil:
-
Minum terlalu banyak cairan sebelum tidur (terutama kafein atau alkohol)
-
Kebiasaan terbangun di malam hari untuk buang air kecil
-
Konsumsi obat tertentu yang sifatnya diuretik contohnya obat hipertensi
-
Gangguan tidur, seperti insomnia atau sleep apnea
-
Kehamilan
-
Gangguan prostat
-
Diabetes
-
Masalah pada ginjal seperi infeksi dan batu ginjal
-
Divertikulitis
Cara Mengatasi Nuktoria
Sementara itu, penanganan sering buang air kecil akibat kandung kemih yang terlalu aktif dapat dibantu dengan tips berikut ini:
• Batasi asupan cairan pada malam hari
Minumlah banyak cairan sepanjang hari (terutama air putih), namun batasi cairan 2-4 jam sebelum tidur. Pastikan untuk membatasi alkohol dan kafein (soda, teh, dan kopi).
• Kelola penggunaan diuretik
Jika harus mengonsumsi diuretik, lakukan setidaknya 6 jam sebelum tidur. Ini akan membantu mengurangi frekuensi buang air kecil di malam hari.
• Tinggikan kaki atau gunakan kaus kaki kompresi.
Beberapa orang mengalami penumpukan cairan di kaki mereka. Saat meninggikan kaki, hal ini membantu mendistribusikan kembali cairan ke aliran darah, sehingga mengurangi kebutuhan untuk buang air kecil. Stoking kompresi elastis membantu dengan memberi tekanan pada kaki Anda untuk mencegah penumpukan cairan.
• Nikmati tidur siang.
Saat kurang tidur, tidur siang dapat membantu tubuh merasa lebih baik sepanjang hari. Tidur siang juga memungkinkan cairan diserap ke dalam aliran darah. Namun, berhati-hatilah untuk tidak tidur siang terlalu lama atau terlalu sering.
• Melatih kandung kemih
Latih kandung kemih dalam mengendalikan waktu buang air kecil. Latihan ini bisa dilakukan selama kurang lebih 12 minggu. Tujuannya adalah untuk melatih kandung kemih menahan kencing lebih lama. Dengan begitu, frekuensi buang air kecil dapat kembali normal.
• Melakukan senam kegel
Senam Kegel dapat menguatkan otot di sekitar kandung kemih dan uretra sehingga dapat mengurangi dorongan buang air kecil. Mengendalikan kandung kemih dapat dilakukan dengan latihan yang berfokus pada otot panggul. Lakukan latihan senam Kegel selama 5 menit sebanyak 3 kali dalam sehari.
• Mengatur pola makan
Untuk mengurangi dorongan buang air kecil, disarankan menghindari makanan dan minuman yang dapat mengiritasi kandung kemih atau bersifat diuretik. Makanan atau minuman mengandung kafein, pemanis buatan, dan makanan pedas dapat meningkatkan keinginan untuk berkemih.
Baca Juga :