Mengenal Barre, Olahraga dengan Gerakan Balet
Dalam beberapa tahun terakhir, olahraga yang dilakukan secara berkelompok, baik di studio maupun luar ruangan, semakin diminati.
Sebut saja yoga, pilates, crossFIT, atau zumba. Bagi sebagian orang, konsep olahraga berkelompok membuat mereka lebih termotivasi dan semangat dalam berolahraga.
Jika kamu senang dengan olahraga berkelompok namun ingin mencoba jenis olahraga baru, kamu bisa mencoba Barre.
Barre merupakan olahraga pengembangan dari pilates, namun dengan mencampurkan gerakan-gerakan balet.
Instruktur Barre dan pilates dari Breathe Studio, Marcya menjelaskan, gerakan-gerakan Barre dilakukan dengan prinsip pilates, mulai dari cara nafas, postur, hingga core engagement.
Meski begitu, bukan berarti kita harus melakukan atau bisa pilates terlebih dahulu untuk bisa melakukan Barre.
Menurutnya, Barre bisa dilakukan oleh siapa saja.
"Tidak mesti pernah pilates dulu, karena Barre adalah low intensity exercise, low risk, sehingga aman untuk siapa saja. Enggak harus balerina atau advance di pilates baru bisa coba."
Hal itu diungkapkan oleh Marcya ketika ditemui di Breathe Studio, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Tidak ada tingkatan khusus dalam melakukan Barre. Kelas Barre bukan dikelompokkan berdasarkan tingkat kebugaran, melainkan berdasarkan jenis gayanya. Marcya, misalnya, melatih kelas Power Barre. Selain itu, ada pula jenis Cardio Barre dan Core Fusion Barre.
Power Barre, misalnya, bisa menggunakan bantuan beban ringan, biasanya berkisar 0,5 hingga 1 kg. Sementara Cardio Barre tidak menggunakan banyak properti dan lebih fokus pada gerakan cepat. Sedangkan Core Fusion gerakannya cenderung lebih lambat dan fokus pada core.
Latihan Barre juga dilakukan secara bertahap, mulai dari gerakan-gerakan paling mendasar hingga gerakan progresif.
Pada awal kelas, instruktur juga akan menanyakan kondisi fisik kita untuk memastikan keamanan saat melakukan kelas Barre.
"Ada concern enggak, misalnya skoliosis, lutut lagi enggak enak, lower back enggak enak, shoulder bermasalah. Itu ungkapin aja, nanti instruktur akan kasih pilihan," katanya.
Di studio, Barre dilakukan menggunakan bantuan bar yang menempel pada dinding. Karena ada banyak gerakan berjinjit, bar digunakan untuk membantu kira menyeimbangkan badan.
Meskipun banyak dilakukan di studio, kita juga bisa berlatih Barre di rumah. Tapi, pastikan kita bertumpu pada perabotan yang menempel pada dinding atau tidak bergerak agar tidak terjatuh.
Selain itu, pastikan perabot atau dinding tempat bertumpu memiliki tinggi yang sama dengan pinggang.
"Kalau ketinggian bahu jadi naik, enggak rileks. Ketingginnya harus satu level dengan waistline," kata Marcya.
Namun, ia menambahkan, para balerina biasanya menggunakan bar hanya saat latihan. Ketika tampil, mereka tidak akan dibantu bar melainkan berusaha menyeimbangkan tubuhnya sendiri.
Hal itu pula lah yang diharapkan dari kita.
"Jadi jangan too much menumpu di bar, kita harus seimbang. Pakai bar untuk latihan tapi nanti kamu harus bisa dengan otot sendiri,' ucapnya.
Sama seperti pilates, Barre juga bisa membantu memperbaiki postur tubuh, menguatkan core muscle, membuat tubuh lebih fleksibel, dan meminimalisasi risiko cedera.
Selain itu, Barre juga memakai banyak otot-otot kecil yang seringkali luput ketika melakukan olahraga lain.
"Muscle kan ber-layer, bukan cuma paha depan, belakang, bokong belakang, bicep, tricep, muscle tidak hanya itu tapi banyak banget layer-nya dan enggak cuma searah."
"Makanya kami melatih tidak cuma muscle besar yang sering dipakai, tapi muscle kecil juga agar seimbang," katanya.
Marcya menambahkan, otot-otot kecil yang jarang dipakai akan menjadi kaku. Sehingga, kita harus memastikan semua otot, baik kecil maupun besar, digunakan secara merata.
"Jadi, kita akan menciptakan keseimbangan, biar semua bagian strong," ucapnya.
Artikel asli : https://lifestyle.kompas.com/read/2019/10/21/110222420/mengenal-barre-olahraga-dengan-gerakan-balet
Baca Juga :