Mengenal Doomscrolling Lebih Dalam
Doomscrolling atau doomsurfing adalah istilah untuk menggambarkan seseorang yang terus-menerus menelusuri media sosial untuk membaca Informasi yang negatif. Biasanya, perilaku ini terjadi karena seseorang ingin mencari tahu lebih banyak tentang isu-isu yang tengah dihadapi. Seseorang yang terjerat dalam doomscrolling sering kali terjebak dalam lingkaran tak berujung, terus-menerus memperbarui halaman atau menggulir berita untuk mencari konten yang lebih memicu kecemasan.
Doomscrolling atau doomsurfing diketahui juga lebih berisiko dialami oleh seseorang yang mengalami gangguan mental tertentu, seperti gangguan kecemasan, gangguan panik, PTSD, OCD, dan fobia sosial.
Berikut beberapa dampak doomscrolling bagi kita :
1. Mekanisme Otak
Doomscrolling bisa menjadi perilaku adiktif karena otak kita secara alami merespons stimulus baru. Ketika kita menemukan berita buruk atau konten yang menimbulkan kecemasan, otak kita melepaskan hormon-hormon tertentu yang memberi kita perasaan tertarik atau terangsang.
2. Bias Negativitas
Manusia cenderung memiliki kecenderungan untuk lebih memperhatikan informasi yang negatif atau berpotensi berbahaya. Faktor ini dapat memperkuat perilaku doomscrolling, karena kita secara alami tertarik pada konten yang memicu ketakutan atau kekhawatiran.
3. Kecemasan dan Depresi
Terpapar terus-menerus dengan berita buruk atau konten yang memicu kekhawatiran dapat meningkatkan tingkat kecemasan dan depresi seseorang.
4.Gangguan Tidur
Menggunakan perangkat digital pada larut malam dan terus-menerus mengonsumsi berita buruk dapat mengganggu pola tidur dan kualitas tidur seseorang.
5.Penurunan Produktivitas
Doomscrolling dapat mengalihkan perhatian dan mengurangi produktivitas seseorang dalam melakukan tugas sehari-hari.
Doomscrolling merupakan, fenomena yang semakin umum dalam era digital yang penuh informasi. Meskipun sulit untuk menghindari sepenuhnya, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi kecenderungan ini dan melindungi kesehatan mental kita. Dengan menyadari perilaku doomscrolling, membatasi waktu yang dihabiskan di media sosial, memilih sumber berita yang terpercaya, dan menemukan aktivitas yang lebih positif, kita dapat mengurangi dampak negatif dan menciptakan keseimbangan yang lebih baik dalam kehidupan digital kita.
Baca Juga :