Menstrual Cup Bisa Merusak Keperawanan, Mitos atau Fakta?
Saat ini banyak alternatif pembalut wanita yang muncul, salah satunya adalah menstrual cup bisa dijadikan alternatif saat datang bulan yang lebih ramah lingkungan dan murah.
Perlu diketahui pembalut wanita yang sering dipakai adalah sampah yang sulit untuk diurai, karena sebagian besar bahan yang digunakan adalah plastik. Tiap perempuan menggunakan 4-5 pembalut sekali pakai dalam sehari, dalam setahun ada lebih dari 300 sampah pembalut yang 'disumbangkan' buat bumi.
Meski dibilang murah tapi pembelian di awal memang terbilang mahal. Namun masih banyak wanita yang ragu dan takut untuk menggunakan menstrual cup ini. banyak dari para wanita yang khawatir jika menstrual cup akan merusak selaput daranya dan membuatnya tidak perawan lagi.
Apa itu menstrual cup?
Menstrual cup yang artinya cawan menstruasi berbentuk corong atau lonceng yang terbuat dari bahan karet atau silicon. Ujung cawan terdapat bagian memanjang menyerupai tangkai yang digunakan untuk membantu menarik cup keluar dari vagina.
Menstrual cup versi awal pertama kali dipatenkan 1932 oleh Kelompok kebidanan McGlasson dan Perkins. Kemudian 1960 menstrual cup dengan merk Tassaway diperkenalkan, namun Sayangnya cup itu tidak sukses secara komersial.
Lantas Mitos atau Fakta Penggunaan Menstrual Cup bisa merobek selaput dara?
Selaput dara sendiri adalah jaringan tipis yang menutupi seluruh atau sebagian vagina. Dalam beberapa tradisi, keutuhan selaput dara dianggap sebagai hal yang menentukan status perawan seorang wanita.
Namun sebenarnya, berdasarkan penelitian, ada wanita yang terlahir tanpa selaput dara. Ada juga wanita yang secara tidak sengaja merusak selaput daranya ketika beraktivitas seperti berolahraga atau cedera. Keperawanan seseorang tidak ditentukan dari keutuhan selaput daranya melainkan riwayatnya dalam berhubungan seksual.
Menurut r. dr. Herbert Situmorang SpOG KFER dari Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI, bahwa penggunaan menstrual cup bisa merobek selaput dara merupakan fakta. Dia menambahkan jika penggunaan menstrual cup sendiri memang dianjurkan untuk wanita yang sudah pernah melakukan hubungan seksual, karena penggunaan menstrual cup dimasukkan ke dalam vagina yang berpotensi merobek selaput dara.
Berbeda dengan Anna Targonskaya, pakar ob-gyn di Belarus mengatakan menstrual cup cocok dipakai semua wanita, baik yang sudah menikah maupun masih lajang.
"Anda dapat menggunakan cangkir menstruasi jika masih perawan. Anda tidak perlu khawatir; memasukkannya tidak akan merusak selaput dara Anda," jelasnya, dikutip dari laman Flo.
Prinsip penggunannya hampir serupa dengan tampon, yang lebih dulu populer. Selain itu, ada berbagai ukuran cangkir menstruasi agar kita merasa nyaman. Kita dianjurkan memilih ukuran yang sesuai dengan kondisi personal, termasuk riwayat melahirkan, hubungan seksual maupun derasnya aliran darah menstruasi.
Wanita yang belum pernah berhubungan seksual atau masih perawan, bisa memilih ukuran yang lebih kecil dan sesuai. Hanya saja, otot vagina wanita dengan selaput dara yang masih utuh cenderung lebih kencang dan tegang.
Hal ini akan sedikit menyulitkan ketika kita memasukkan dan mengeluarkan menstrual cup untuk pertama kalinya. Namun kita akan semakin terbiasa setelah beberapa kali pemakaian sehingga prosesnya lebih mudah.
Baca Juga :