Mumi Lady Dai Menjadi Satu-satunya Mumi Yang Masih Memiliki Darah Di Pembuluhnya
Jatenglive.com - Ada dari Peru, China, Chile, Meksiko dan daerah Semenanjung Yucatan.
Menurut para arkelolog, orang yang meninggal dan dijadikan mumi biasanya ialah bangsawan atau orang yang dikorbankan dalam sebuah ritual.
Seperti dikutip dari suar.grid.id dan Amusing Planet, Minggu (11/11) sesosok mumi di China dijuluki mumi terbaik.
Mumi yang diberi nama Lady Dai ini walau nampak menakutkan, namun kulitnya masih lunak, organ internalnya masih utuh dan ada darah di pembuluhnya.
Hal itulah yang menyebabkan Lady Dai dijuluki mumi terawet di dunia.
Bahkan setelah 2.100 tahun kematiannya, Lady Dai masih bisa diotopsi oleh dokter layaknya mayat baru meninggal kemarin.
Dengan otopsi ini dokter bisa mengetahui penyebab kematiannya bahkan hidup si Lady Dai.
Rupanya Lady Dai atau Xin Hui (nama semasa hidupnya) adalah seorang istri dari aristrokrat bangsawan Dinasti Han, Li Cang.
Gelar sebagai permaisuri istri bangsawan membuat kehidupan Xin Hui diselimuti kemewahan duniawi.
Dalam peti matinya saja terdapat pakaian bersulam sutra, rok, sarung tangan kecil, kantong sutra yang diisi dengan berbagai bumbu bunga yang harum, kotak-kotak kosmetik, alat musik dan patung musisi, serta lebih banyak barang-barang mewah lainnya.
"Benda-benda ini menunjukkan Lady Dai hidup dalam kemewahan yang sangat dia nikmati," kata Willow Weilan Hai Chang, direktur Galeri Institut Tiongkok di New York City pada tahun 2009 lalu.
Menurut Weilan, Lady Dai ingin hidup mewah di akhirat layaknya saat ia di dunia.
"Dia ingin mempertahankan gaya hidup yang sama di akhirat," tambahnya.
Lady Dai dikenal sebagai wanita yang mendamba kecantikan di masa mudanya.
Dirinya juga kerap mengonsumsi makanan aneh macam sup kalajengking.
Dirinya bahkan mengalami obesitas lantaran kebanyakan makan makanan serba enak.
Gaya hidup mewah tak sehatnya membawa Lady Dai ke komplikasi penyakit mematikan.
Ia divonis mengalami trombosis koroner dan arteriosklerosis karena hanya makan saja kerjaannya, jarang olahraga.
Arterinya juga tersumbat, punya penyakit jantung, osteoporosis yang menyebabkan ia harus berjalan menggunakan tongkat serta batu empedu.
Beragam penyakit ini menggantar Lady Dai menemui ajal pada usia 50 tahun.
Sebelum meninggal pun dokter otopsi memastikan jika Lady Dai sehabis makan melon.
Ironisnya, selain harta benda, maka Lady Dai berisi buku berisi tulisan mengenai kesehatan, kesejahteraan dan umur panjang yang bertolak belakang dengan penyebab kematiannya.
Dalam rekonstruksi wajah, Lady Dai pada masa mudanya adalah seorang permaisuri cantik.
Namun kini dirinya hanya seonggok mumi untuk bahan penelitian para arkeolog.
Kini mumi Lady Dai disimpan di Museum Provinsi Hunan, di mana orang-orang dapat melihatnya. (*)
Baca Juga :