Muncul Inovasi Baru Untuk Mendekti Virus Covid 19 Dengan Metode Kumur, Berikut Cara Kerjanya
Di tengah pandemi, sejumlah inovasi dihadirkan guna mengatasi penyebaran virus corona. Beberapa inovasi, di antaranya GeNose C-19 sebagai alat skrining Covid-19 metode tiup. Baru-baru ini, muncul inovasi baru lagi, yakni tes Covid-19 dengan metode kumur. Jika umumnya pengambilan sampel PCR melalui swab nasofaring, dengan metode ini sampel diambil melalui metode kumur (gargling), kemudian sampel diperiksa menggunakan alat PCR.
PT Bio Farma bekerja sama dengan perusahaan rintisan bioteknologi Nusantics membuat inovasi terkait alat tes Covid-19. Alat tes yang diberi nama Bio Silva tersebut menggunakan metode kumur (gargling) untuk pengambilan sampelnya, kemudian sampel diperiksa menggunakan alat PCR (polymerase chain reaction). Alat ini disebut-sebut bisa digunakan untuk alternatif pengambilan sampel pemeriksaan PCR selain yang umum dilakukan yaitu menggunakan swab nasofaring-orofaring.
"Gargle-PCR memiliki sensitifitas hingga 95 persen sehingga dapat digunakan sebagai alternatif selain gold standard Swab Nasofaring-Orofaring menggunakan PCR Kit," tulis Biofarma dalam siaran pers.
Alat uji Covid-19 dengan metode kumur ini buatan BioFarma ini diberi nama Bio Saliva. Alat ini ke depan dinilai akan memberikan kenyamanan lebih dalam mendeteksi virus Covid-19 di tubuh pasien baik pasien dengan atau tanpa gejala.
"Bio Saliva merupakan pelengkap dari produk sebelumnya, mBioCov19," ujar CTO Nusantics Revata Utama seperti dikutip dari Kompas.com, Sabtu (3/7/2021).
Bio Saliva dibuat dengan melibatkan 400 lebih sampel dari pasien positif Covid-19 baik pasien rawat jalan, rawat inap, dan riset validasi selama 7 bulan. Adapun uji validasi telah dilakukan bersama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Rumah Sakit Nasional Diponegoro dan Rumah Sakit Dokter Kariadi (RSDK).
Alat deteksi Covid-19 dengan metode kumur ini telah memiliki izin edar dari Kementerian Kesehatan pada 1 April 2021. Izin edar tersebut bernomor KEMENKES RI AKD 10302120673.
Cara kerja PCR kumur
Terkait adanya tes PCR kumur tersebut, Direktur Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Amin Soebandrio memberikan catatan kritis. Menurut Amin, pengambilan sampel tes PCR menggunakan air liur melalui kumur lebih nyaman dan tidak menyakitkan.
Amin menjelaskan, cara kerja metode kumur ini adalah mengambil virus yang terlepas dan berada di rongga mulut. Sebab, air liur merupakan salah satu media penularan virus. Pengambilan sampel melalui berkumur juga dikhawatirkan mengalami pengenceran, sehingga menurunkan kepekaannya. Kendati demikian, Amin menyebut metode berkumur ini sama-sama membutuhkan waktu lama untuk bisa mengetahui hasilnya.
"Ini tidak mengubah lamanya PCR itu sendiri, tapi hanya pengambilan sampelnya lebih nyaman," jelas dia. "Tetap dikerjakannya di laboratorium dan tidak bisa ditunggui, karena berjam-jam. Paling cepat 2 jam-an untuk mendapatkan hasil," tambahnya.
Sebelumnya disebutkan, tes Covid-19 PCR kumur Bio Saliva diteliti dengan melibatkan 400 lebih sampel dari pasien positif Covid-19 baik pasien rawat jalan, rawat inap, dan riset validasi selama 7 bulan.
Adapun uji validasi telah dilakukan bersama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Rumah Sakit Nasional Diponegoro dan Rumah Sakit Dokter Kariadi (RSDK). Alat deteksi Covid-19 dengan metode kumur ini telah memiliki izin edar dari Kementerian Kesehatan pada 1 April 2021. Bio Saliva dapat mendeteksi hingga angka CT 40 dan diklaim memiliki performance yang sangat baik untuk CT kurang dari 35 dengan sensitivitas hingga 93,57 persen.
Cara penggunaan
-
Dalam kondisi masih menggunakan masker, tarik nafas dalam 5-6 kali
-
Batuk keras seperti orang tersedak
-
Ambil Tube Cairan Kumur (Gargle Solution) dari dalam box, lepaskan masker lalu tuangkan larutan kumur dari tube cairan kumur ke dalam mulut. Jangan ditelan
-
Gunakan kembali masker, lakukan gerakan berkumur selama 10-15 detik sambil menengadahkan kepala ke belakang dan pastikan saat berkumur mengenai tenggorokan, kemudian berhenti sebentar sambil menahan cairan kumur di dalam mulut lalu ulangi gerakan berkumur sebanyak 3 kali
-
Pasangkan corong (adapter) ke tube cairan kumur
-
Buka masker dan keluarkan cairan kumur dari dalam mulut ke tube hingga mencapai batas garis 2,5 ml
-
Pasang kembali masker ambil tube larutan pencampur (collection buffer) lalu tuangkan isi ke tube cairan kumur melalui corong (adapter) yang telah terpasang sebelumnya Lepaskan corong dan pasangkan kembali tutup pada tube cairan kumur lalu kocok tube hingga berbusa
-
Masukkan tube ke plastik biohazard dan spesimen siap diujikan.
Adapun, ketentuan sebelum melakukan pemeriksaan dengan PCR kumur maka 1 jam sebelum penggunaan pasien dilarang 1 jam sebelum penggunaan, yakni:
-
Tidak makan dan minum
-
Tidak merokok
-
Tidak berkumur
-
Tidak menggosok gigi.
Baca Juga :