Pemerintah Kini Memberikan Bayi Vaksin Rotavirus Secara Gratis
Pemerintah melalui Kementrian kesehatan mengadakan program pemberian imunisasi rotavirus gratis bagi bayi di seluruh Indonesia mulai hari ini Selasa (15/8/2023).
Rotavirus adalah virus berbentuk seperti roda yang memicu gastroenteritis ditandai diare dan muntah-muntah sehingga bisa menyebabkan seorang anak mengalami dehidrasi berat. Tanpa penanganan yang tepat, terutama bila tak pernah mendapat imunisasi anak dengan vaksin rotavirus, ada kemungkinan infeksi ini berujung fatal.
Apa itu Vaksin Rotavirus
Vaksin rotavirus adalah salah satu jenis imunisasi tambahan untuk melindungi tubuh dari infeksi rotavirus. Virus ini menginfeksi usus dan menyebabkan diare pada bayi dan anak-anak. Vaksin rotavirus diberikan guna melindungi anak - anak dari serangan diare akibat rotavirus. Penyakit rotavirus sangat menular. Kuman rotavirus dapat bertahan lama di permukaan benda, termasuk tangan orang. Anak-anak rentan terinfeksi lantaran kerap menyentuh dan memasukkan benda secara sembarangan ke mulut. Orang tua dapat memberikan perlindungan terhadap infeksi rotavirus lewat imunisasi anak.
Vaksin rotavirus berfungsi untuk mencegah infeksi rotavirus penyebab diare, muntaber atau gastroenteritis, yang ditujukan bagi bayi yang baru lahir hingga berusia 2 bulan.
Kapan Harus Melakukan Vaksin Rotavirus?
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan pemberian imunisasi Vaksin rotavirus umumnya diberikan pada usia 6-12 minggu atau 2 bulan. Vaksin rotavirus diberikan melalui tetes mulut (oral), bukan dengan suntikan. Ada dua macam vaksin rotavirus di Indonesia, yakni Vaksin rotavirus monovalen (@Rotarix) dan pentavalen (@Rotateq) dan jumlah dosis untuk masing-masing vaksin tersebut berbeda.
-
Rotateq: 3 dosis, dosis pertama ketika anak berumur 6-14 minggu; dosis kedua 4-8 minggu kemudian, dosis ketiga maksimum saat usia anak 8 bulan.
-
Rotarix: 2 dosis, dosis pertama untuk anak berusia 10 minggu; dosis kedua ketika umur anak 14 minggu, maksimal 6 bulan.
Efek samping vaksin ini ringan seperti mual dan muntah, rewel dan menangis, serta diare. Umumnya hilang tanpa penanganan khusus.
Baca Juga :