Penyebab dan Cara Mengobati Vaginosis Bakterialis
Pasti sebagian wanita pernah merasakan gatal di daerah vagina. rasa gatal itu terkadang sampai membuat wanita harus menggaruk kemaluan berualng kali. Sensasi gatal itu bisa saja disebabkan oleh Vaginosis bakterialis.
Vaginosis bakterialis (VB) atau Bacterial vaginosis (BV) adalah infeksi vagina yang disebabkan oleh terganggunya keseimbangan jumlah bakteri alami (flora normal) di dalam vagina. Vaginosis bakterialis bukan kondisi yang berbahaya, tetapi dapat menimbulkan gejala yang cukup mengganggu.
Vaginosis bakterialis dapat mengenai wanita, baik yang sudah melakukan hubungan intim ataupun yang belum. Penyakit ini juga memiliki nama lain, seperti Haemophilus vaginalis vaginitis, Corynebacterium vaginale vaginitis, Gardnerella vaginalis vaginitis, dan Gardnerella vaginalis associated vaginitis.
Vaginosis bakterialis terdiri dari 2 bakteri yaitu Lactobacillus (bakteri baik) dan anaerob (bakteri jahat). Apabila anaerob lebih banyak, maka terjadilah gangguan kesehatan seperti vaginosis bakterialis yang kerap terjadi pada wanita usia 15-40 tahun.
Gejala Vaginosis Bakterialis
Selain gatal, ada gejala lain vaginosis bakterialis yang kerap membikin para wanita khawatir dan tak nyaman, yaitu:
• Bau kemaluan amis atau seperti ikan
• Keputihan teksur encer berwarna putih keabu-abuan atau kuning
• Rasa sakit dan sensasi terbakar saat buang air kecil
• Keluar darah dari vagina setelah berhubungan seksual.
Penyebab Vaginosis Bakterialis
Penyebab pasti terganggunya keseimbangan pertumbuhan bakteri di dalam vagina belum dapat diketahui secara pasti. Namun, terdapat sejumlah faktor yang diduga bisa meningkatkan risiko wanita mengalami vaginosis bakterialis, yaitu:
- Mengalami perubahan hormon akibat menstruasi, kehamilan, dan menopause
-
Merokok
-
Memiliki riwayat penyakit infeksi menular seksual
-
Sering berganti pasangan seksual dan tidak menggunakan kondom
-
Menggunaan obat antibiotik untuk jangka panjang
-
Menggunaan alat kontrasepsi dalam rahim atau intrauterine device (IUD)
-
Menggunaan sabun cuci dengan kandungan kimia yang keras untuk mencuci pakaian dalam
-
Membersihkan vagina dengan semprotan air atau menggunakan sabun yang dapat menyebabkan iritasi pada vagina, seperti sabun yang mengandung parfum dan sabun antiseptik
-
Mengalami penurunan bakteri Lactobacillus secara alami
Pencegahan Vaginosis Bakterialis
Cara untuk dapat terhindar dari penyakit vaginosis bakterialis, antara lain:
- Jika menggunakan AKDR dan mengalami vaginosis bakterialis, diskusikan kepada bidan atau dokter untuk metode kontrasepsi lain yang dapat digunakan.
- Tidak berganti-ganti pasangan dan menjaga kebersihan alat reproduksi pasangan.
- Menjaga kebersihan alat reproduksi diri, yaitu dengan:
1. Selalu menggunakan pakaian dalam yang menyerap keringat dan tidak terlalu ketat.
2. Menghindari menggunakan pewangi yang berlebihan pada pakaian dalam.
3. Menghindari menggunakan pembalut yang terlalu lama dan sering.
4. Tidak menggunakan sabun pembersih vagina terlalu sering
5. Tidak menggunakan detergen yang terlalu kuat untuk mencuci pakaian dalam.
Mengatasi vaginosis bakterialis
• Antibiotik setelah pemeriksaan dokter
• Konsumsi makanan mengandung probiotik
• Memakai kondom
• Gunakan celana dalam yang nyaman
• Jangan membersihkan vagina dengan cairan pembersih
Baca Juga :