Perbedaan Antara Darah Rendah dan Kurang Darah: Gejala, Penyebab, dan Penanganannya
Darah rendah dan kurang darah sering disalahartikan sebagai kondisi yang sama, padahal keduanya memiliki perbedaan mendasar.
Darah rendah atau hipotensi berhubungan dengan tekanan darah yang rendah, sedangkan kurang darah atau anemia terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah.
Mengetahui perbedaan kedua kondisi tersebut sangat penting agar bisa menanganinya dengan tepat.
Pengertian
Darah rendah atau hipotensi merupakan kondisi ketika tekanan darah lebih rendah dari normal, yaitu kurang dari 90/60 mmHg. Dalam kondisi ini, tekanan darah tidak cukup kuat untuk mengalirkan oksigen dan nutrisi ke organ tubuh.
Sementara itu, kurang darah atau anemia adalah keadaan tubuh yang kekurangan sel darah merah atau hemoglobin. Hemoglobin ini bertugas membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Kadar hemoglobin normal untuk pria adalah 14–18 g/dL, sedangkan untuk wanita adalah 12–16 g/dL. Jika kurang dari kadar tersebut, maka seseorang bisa berada pada kondisi anemia.
Gejala
Gejala darah rendah adalah tubuh terasa pusing, lemas, penglihatan kabur, kehilangan keseimbangan, dan pingsan.
Sementara itu, kurang darah ditandai dengan rasa lelah, pusing, pucat, sesak napas, dan jantung berdebar-debar.
Penyebab
Kondisi darah rendah bisa disebabkan oleh dehidrasi, kekurangan gizi, masalah jantung, gangguan endokrin, atau efek samping obat-obatan.
Di sisi lain, penyebab kurang darah adalah kekurangan zat besi, vitamin B12, kehilangan darah yang berlebihan, atau gangguan pada sumsum tulang.
Dampak
Darah rendah bisa menyebabkan menurunnya aliran darah ke organ penting yang berpotensi menyebabkan pingsan atau kerusakan organ.
Sementara itu, kurang darah bisa menimbulkan kondisi kekurangan oksigen dalam tubuh yang dapat mengganggu fungsi organ vital, termasuk otak dan jantung.
Pengobatan
Darah rendah bisa ditangani dengan minum air yang cukup, makan makanan kaya garam, menggunakan stoking kompresi, dan penanganan medis sesuai penyebab yang mendasari.
Kemudian, pengobatan kurang darah bisa dilakukan dengan mengkonsumsi suplemen zat besi atau vitamin B12, atau obat-obatan yang meningkatkan produksi sel darah merah, dan transfusi darah.
Meskipun darah rendah dan kurang darah memiliki gejala yang serupa, penyebab dan cara pengobatannya berbeda.
Dengan memahami perbedaannya, kita bisa lebih waspada dan memilih penanganan yang tepat untuk masing-masing kondisi.
Baca Juga :