Sate Kelinci Khas Bandungan yang Nikmat dan Unik
JATENGLIVE.COM - Saat jalan-jalan ke Bandungan, Semarang, Jawa Tengah, jangan cuma mencicipi getuk dan tahu serasi.
Kawasan wisata Bandungan juga memiliki menu lain, lho.
Kuliner yang satu ini mudah ditemui di sepanjang pinggiran jalan Bandungan menuju Candi Gedong Songo.
Kuliner yang dimaksud adalah sate kelinci.
Tidak hanya di Bandungan, sate daging kelinci memang mudah dijumpai di daerah dataran tinggi, misalnya kawasan Puncak, Cisarua Bogor.
Hampir semua sate kelinci disajikan dengan cara yang sama.
Dagingnya dipotong kecil-kecil, dengan siraman sambal kacang ditambah irisan cabai dan bawang.
Pengolahan Lebih Lama
Yuni, satu di antara penjual Sate Kelinci Mas Ari di Kawasan Bandungan menuturkan, banyaknya sate kelinci di Bandungan tidak lepas dari keberadaan ternak kelinci di wilayah tersebut.
"Dulu di sini sentral ternak kelinci. Hampir tiap keluarga punya usaha sama. Meskipun sudah tidak sebanyak dulu, tetap ada yang usaha (ternak kelinci),” ujar Yuni.
Ia mengatakan, untuk pemasok daging kelinci tetap mengambil dari wilayah Bandungan dan sekitarnya.
Kelinci yang dipilih tidak berpatok pada jenis tertentu.
Menurutnya, dari segi usia tidaklah terlalu muda dan terlalu tua.
"Sama pilih yang gemuk. Soalnya kalau untuk sate kan yang kita ambil dagingnya," kata dia.
Sebelum pembakaran, Yuni terlebih dahulu merendam daging kelinci di dalam air panas.
Tahap ini dilakukan usai proses penusukan daging untuk menghilangkan bau pada daging.
Bukan itu saja, saat dibakar, sate kelinci membutuhkan waktu yang relatif lebih lama ketimbang sate ayam.
Hal ini karena tekstur daging kelinci yang lebih kenyal sehingga pembakarannya dilakukan lebih lama.
Usai dibakar, tibalah waktu untuk disajikan.
Satu porsi sate kelinci berisikan 10 tusuk sate.
Pengunjung juga bisa meminta tambahan lontong, jika merasa kurang.
Dagingnya Lebih Halus
Saat dimakan, tekstur daging kelinci memang terasa berbeda ketimbang ayam.
Dagingnya lebih halus dibanding ayam yang lebih berserat.
Gurih dan pedas sate kelinci sangat cocok disantap ketika berada di kawasan lereng Gunung Ungaran tersebut, apalagi saat malam hari tiba.
Bukan itu saja, sate kelinci juga lebih bersahabat terhadap tubuh.
Kandungan sate kelinci memiliki kadar lemak yang lebih rendah dan ramah kolesterol.
Untuk satu porsi sate kelinci dibanderol Rp 22 ribu.
Jika menggunakan tambahan lontong, menjadi Rp 25 ribu.
Selain sate kelinci tersedia juga menu lain seperti sate ayam.
Deretan warung-warung sate kelinci mulai banyak ditemui ketika sudah melewati Pasar Bandungan atas menuju candi Gedong Songo.
Artikel ini telah tayang di Tribuntravel.com dengan judul Kuliner Semarang - Tak Cuma Lezat, Sate Kelinci Khas Bandungan Ini Kaya Manfaat, Super Nikmat!,
Baca Juga :