Siapakah Ismail Marzuki Yang Ada di Google Doodle Hari Ini 10 November 2021
Sebagai penghormatan kepada para Pahlawan, hari ini Google Doodle menampilkan sosok Ismail Marzuki sebagai pengingat untuk bangsa Indonesia akan Hari Pahlawan Nasional yang diperingati setiap 10 November.
SIAPAKAH ISMAIL MARZUKI?
Lahir di Kwitang Jakarta pada 11 Mei 1914, Ismail marzuki adalah salah satu komposer Indonesia yang membuat lagu-lagu patriotik selama masa pergerakan kemendekaan bangsa. Marzuki tumbuh dengan gemar bermain musik dan ia menghabiskan waktu lima jam sehari untuk berlatih. Ia berhasil menguasai delapan instrumen yang terdiri dari harmonika, mandolin, gitar, ukulele, biola, akordeon, saksofon, dan piano.
Ketika Marzuki berusia 17 tahun, ia menggubah lagu pertama dari ratusan lagu yang akan ia hasilkan sepanjang kariernya. Lagu-lagu ciptaan Ismail Marzuki diputar melalui radio publik dan didengarkan oleh seluruh rakyat di Indonesia.
Karya Ismail Marzuki tersebut mengisi semangat rakyat untuk bangga terhadap tanah air yang dibawakan dengan nada melankolis. Ismail Marzuki lalu mengambil alih sebagai pemimpin Orkestra Studio Jakarta yang bergengsi dan menggubah lagu Pemilihan Umum sebagai tema musik pemilihan umum pertama di Indonesia pada 1955.
Pemerintah Indonesia menobatkan Ismail Marzuki sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 2004 untuk menghargai dan menghormati kontribusinya dalam karya-karya lagu nasional.
Melansir kemdikbud.go.id, Ismail Marzuki mengalami masa-masa yang sulit pada era 1950 karena ada banyak pihak yang berusaha menggagalkan usahanya mengembangkan kesenian daerah. Hal tersebut berdampak pada kesehatan Ismail Marzuki.
Saat itu ia akhirnya mengundurkan diri dari kegiatan orkestra dan menghabiskan waktu di rumah bersama istrinya, Eulis, dan anak yang mereka adopsi bernama Rahmi Asiah. Aktivitas Ismail Marzuki setelah keluar dari orkestra hanya terbatas pada karya komposisi saja.
Akhirnya pada 25 Mei 1958 Ismail Marzuki meninggal duni di pangkuan istrinya di usia ke 44 tahun dan dimakamkan di TPU Karet Bivak Jakarta. Pada batu nisannya dipahatkan lirik lagu "Rayuan Pulau Kelapa".
PERJALANAN KARIR ISMAIL MARZUKI
Melansir perpusnas.go.id, perjalan Ismail Marzuki dikenal sebagai komponis besar Indonesia yang berjuang melalui karya-karya yang menginspirasi dan membakar gelora semangat perjuangan kemerdekaan saat itu.
Tahun 1931 disaat usianya 17 tahun Ismail Marzuki menciptakan lagu pertamanya berjudul "O Sarinah". Ia semakin tertarik dunia seni musik, tahun 1936 Beliau bergabung dengan perkumpulan Orkes Lief Java sebagai pemain gitar, saxophone, dan harmonium pompa.
Ismail Marzuki juga aktif berkarya pada masa pendudukan Jepang. Beliau tergabung dalam Orkes Radio di radio publik Hozo Kanri Keyku, yaitu radio militer Jepang. Setelah masa pendudukan Jepang, Ismail Marzuki tetap berkarier di Radio Republik Indonesia (RRI).
Beliau berhasil menciptakan lagu untuk Pemilihan Umum yang diperdengarkan pertama kali dalam Pemilu 1955. Karya legendaris Ismail Marzuki sering diperdengarkan melalui radio saat itu. Rayuan Pulau Kelapa adalah lagu karya Ismail Marzuki yang sering diputar di stasiun TVRI setiap akhir siaran acara TV selama masa pemerintahan Orde Baru.
Ismail Marzuki mendapat banyak penghargaan dari Pemerintah Indonesia atas semua karyanya.
Beliau mendapatkan Anugerah Kehormatan dengan dibukanya Taman Ismail Marzuki sebagai pusat kebudayaan Jakarta pada 1968. Selain itu, ia juga memperoleh penghargaan Anugerah Komponis Indonesia oleh Perpustakaan Nasional Indonesia dan dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional pada 9 Maret 2004.
KARYA ISMAIL MARZUKI
Berikut daftar lengkap lagu karya Ismail Marzuki menurut situs Wikipedia:
• Panon Hideung
• Aryati
• Gugur Bunga (1945)
• Melati di Tapal Batas (1947)
• Wanita (1948)
• Rayuan Pulau Kelapa (1944)
• Sepasang Mata Bola (1946)
• Bandung Selatan di Waktu Malam (1948)
• O Sarinah (1931)
• Keroncong Serenata
• Ibu Pertiwi
• Kasim Baba
• Hari Lebaran
• Halo, Halo Bandung (1946)
• Bandaneira
• Lenggang Bandung
• Sampul Surat
• Karangan Bunga dari Selatan
• Selamat Datang Pahlawan Muda (1949)
• Juwita Malam (1950)
• Sabda Alam (1950)
• Roselani
• Rindu Lukisan (1950)
• Indonesia Pusaka (1949)
Baca Juga :