Sudah Mencoba Lari Di Malam Hari, Berikut Manfaatnya
Sulit meluangkan waktu di pagi hari untuk lari atau melakukan olahraga lainnya? Tak perlu khawatir, karena lari juga bisa dilakukan di malam hari. Selain karena faktor kesibukan, beberapa orang memilih lari di malah hari karena beberapa alasan lain, seperti menyesuaikan dengan kebiasaan makan atau cenderung lebih memiliki energi di malam hari.
Ketika lari di pagi hari, kita memang bisa sambil berjemur di bawah matahari untuk mendapatkan "suntikan" vitamin D. Tapi, manfaat lari di malam hari juga tak boleh disepelekan. Berikut sejumlah manfaat yang bisa didapatkan ketika kita melakukan lari di malam hari:
Lebih adem
Dilansir dari Livestrong, lari maupun joging menghasilkan banyak panas. Dengan melalukan olahraga lari atau joging saat malam maka bisa menghindari paparan sinar matahari, dan itu bisa jadi sebuah kelebihan.
Perbedaan suhu antara lari pada siang hari dan jam 4 sore, dan lari antara jam 10 atau 10.30 malam bisa 6 derajat Celcius. Tak hanya itu, lari saat matahari terbenam juga menurunkan paparan radiasi ultraviolet hingga nol!
Meredakan stres
Dikatakan oleh dr. Andika Widyatama dari KlikDokter, setelah seharian bekerja, Anda pasti ingin menghilangkan rasa penat atau stres. Menurutnya, Anda bisa mencurahkannya dengan berolahraga seperti berlari, atau olahraga lainnya yang Anda suka.
Banyak orang yang menumpuk stres psikologis, entah penyebabkan karena pekerjaan, kondisi rumah tangga, atau masalah lain yang secara kolektif memengaruhi jiwa mereka. Lari atau joging pada malam hari bisa membantu meredakan stres tersebut.
Menurut Mayo Clinic, olahraga dapat membantu menurunkan stres dalam beberapa cara: produksi endorfin (hormon yang meningkatkan rasa bahagia), menciptakan kondisi mental meditatif sehingga dapat tubuh lebih relaks, serta memperbaiki mood dengan cara meningkatkan kecepercayaan diri sekaligus mengurangi gejala depresi dan kecemasan.
Mencapai performa terbaik
Lari atau joging pada malam hari juga bisa membantu mendapatkan performa terbaik.
“Jumlah kalori yang dibakar saat pagi hari bisa sama dengan malam hari. Ini bergantung pada kebiasaan Anda mengalokasikan energi tubuh dalam sehari. Jika merasa punya banyak energi pada malam hari, tentunya Anda akan lebih maksimal berolahraga pada waktu ini, begitu pula sebaliknya,” jelas dr. Andika.
Tidur lebih nyenyak
Olahraga secara rutin terbukti dapat meningkatkan kualitas tidur lewat berbagai cara. Tak hanya membuat Anda tertidur lebih cepat, tetapi juga mengatalisasi tidur yang lebih dalam sekaligus mengurangi kejadian terbangun saat tidur. Jika Anda punya kencenderungan sulit tidur atau insomnia, lari atau joging pada malam hari bisa Anda coba.
Meski demikian, Anda juga perlu mempertimbangkan jeda waktu antara olahraga dan waktu istirahat.
“Olahraga pada malam hari bisa meningkatkan metabolisme tubuh, sehingga Anda justru bisa sulit untuk tidur. Hal ini bisa terjadi saat jarak waktu antara olahraga dan tidur malam terlalu dekat. Tak hanya itu, kadar hormon adrenalin dan hormon stres meningkat saat berolahraga,” ungkap dr. Andika. Karenanya, Anda disarankan untuk memberi jeda paling tidak 3 jam sebelum tidur.
Metabolisme tubuh lebih siap
Kata dr. Andika, setelah melakukan banyak aktivitas seharian, tubuh secara langsung sudah “dipanaskan”. “Artinya, tubuh sudah lebih lentur saat berolahraga pada malam hari,” jelasnya singkat.
Lebih nyaman
Olahraga pada malam hari umum dilakukan oleh karyawan kantoran yang selesai aktivitas kerjanya di atas pukul 5 sore. Memang kesannya lebih capek, tetapi banyak yang menganggap olahraga pada malam hari terasa lebih nyaman. Misalnya, macetnya jalanan dan polusi sudah berkurang atau antrean treadmill di gym tidak semengular seperti sore hari.
Tips Aman Lari Di Malam Hari
Meskipun lari atau joging pada malam hari menawarkan berbagai kelebihan, tetapi keselamatan tetap harus menjadi prioritas. Perhatikan beberapa hal ini, khususnya jika Anda lari atau joging outdoor.
Pastikan rute lari diterangi lampu jalanan yang memadai, sehingga Anda mampu melihat kondisi jalanan atau arah Anda berlari.
-
Tak perlu berlebihan. Alih-alih menargetkan 16 km sekali lari, lebih baik 8 km yang bisa Anda gandakan alias bolak-balik. Lebih baik lagi, lakukan putaran lari 3 km yang bisa Anda lakukan berulang semampunya. Dengan begini, Anda tak akan terlalu jauh dari rumah jika perlu atau ingin berhenti dan berlari di area yang Anda ketahui. Jangan lupa memberi tahu pasangan atau keluarga mengenai rute lari, sehingga Anda bisa mudah ditemukan jika ada keadaan darurat.
-
Usahakan untuk tetap terlihat. Kenakan pakaian olahraga berwarna ngejreng dengan bahan yang mampu memantulkan cahaya yang lewat. Jika perlu, gunakan lampu safety yang bisa dipasangkan di lengan, pinggang, dada dan punggung, termasuk sepatu.
-
Lupakan headphone atau earphone, kecuali Anda berlari indoor. Berlari outdoor tanpa dukungan pendengaran bisa meningkatkan risiko cedera atau kecelakaan.
-
Tidak lari sendirian, khususnya jika Anda seorang wanita dengan rute lari yang rawan atau di area yang masih asing. Pencegahan ini bisa menurunkan kemungkinan Anda menjadi korban kejahatan kekerasan (violent crime).
Baca Juga :