Takut Jadi Workaholic? Kenali 7 Tandanya!
Berkomitmen dan memiliki gairah tinggi terhadap pekerjaan memang bukan hal buruk. Tetapi jika sampai menjadi karyawan yang workaholic, bisa-bisa hal penting lain seperti kehidupan pribadi dan kesehatan ikut bermasalah. Luangkanlah waktu untuk olahraga, habiskan waktu dengan teman dan keluarga. Jauhkan pikiran dari masalah pekerjaan. Jika saat ini kamu sudah berhenti olahraga, susah tidur, dan makan sembarangan, kamu mungkin sudah mengalami efek samping dari workaholic.
Seorang workaholic alias mereka yang gila kerja nggak sadar kalau dirinya workaholic karena sudah tenggelam dalam pekerjaannya. So, supaya bisa waspada, berikut berapa tanda seorang workaholic yang bisa kamu perhatikan.
1. Bekerja melewati batas
Saat orang-orang normalnya akan berhenti bekerja saat waktu pulang kerja atau saat weekend atau saat hari libur lainnya, seorang workaholic akan tetap bekerja. Karena ketika seorang workaholic menghentikan pekerjaannya, ia akan merasa bosan, nggak produktif, bahkan merasa dirinya buruk. Padahal sebenarnya, saat kita bekerja kelewat batas, kita malah sebaliknya dari apa yang dipikirkan seorang workaholic. Bekerja berlebihan akan membuat tubuh lelah, mudah terserang berbagai penyakit, hingga nggak produktif dalam bekerja.
2. Stres saat tidak bekerja
Pekerja biasanya ingin segera selesai bekerja. Pulang ke rumah, istirahat bersama keluarga atau nonton serial bagi yang jomblo. Mereka bisa bersantai tanpa merasa buang-buang waktu. Tapi orang yang workaholic akan merasa bahwa setiap waktu yang dia habiskan tanpa bekerja adalah waktu yang terbuang sia-sia. Jika kamu malah stres saat sedang luang, saat sedang berkumpul dengan keluarga atau teman, alias saat sedang break dari pekerjaan, kudu hati-hati, Sob. Kecanduan bekerja yang membuat kita nggak bisa rileks barang sebentar.
3. Hubungan sosial menjadi renggang
Tanda lainnya adalah memiliki pemikiran kumpul bersama teman dan keluarga bukan prioritas, maka ini sudah menjadi sinyal bahaya dan menjadi tanda pertama bahwa Anda seorang 'workaholic'. Orang-orang terdekat kamu pun merasa kamu menjauh dan tenggelam dengan kesibukanmu sendiri.
4. Mengabaikan kesehatan
Kerja terlalu keras bisa membuat kamu lupa makan, lupa tidur, lupa bangkit dari kursi. Apalagi jika ditambah aliran kafein tanpa henti. Dalam jangka waktu lama, kebiasaan buruk ini akan merusak tubuh kamu sendiri. Dari yang tak pernah batuk, sekarang jadi batuk-batuk. Dari yang suka menyantap makanan sehat berimbang, sekarang makan apa saja yang penting kenyang! Akibatnya, kekokohan tubuh pun tak fit lagi. Penampilan pun jadi kuyu. Oh la la…
5. Tidak pernah puas dengan hasil pekerjaan
Waspada ketika kita terus bekerja dan bekerja, melewati batas seorang perfeksionis. Sampai-sampai kita nggak bisa menghargai hasil pekerjaan diri kita, tim kita, maupun staf kita. Seorang workaholic akan selalu merasa tidak pernah puas dengan pekerjaannya. Sehingga mereka terus-terusan bekerja keras dan mengabaikan kesehatannya sendiri demi mencari kesempurnaan dalam pekerjaan.
6. Terus-menerus mengejar proyek baru
Seorang workaholic terus menerus ingin mendapatkan proyek-proyek baru, dan berusaha menyelipkan aneka pekerjaan baru di tengah tugasnya. Mereka sangat optimis dan yakin bisa menyelesaikan semuanya dengan baik dan tepat waktu. Kenyataannya, justru malah terengah-engah menghadapi semua pekerjaan yang menumpuk.
7. Tak dapat menolak pekerjaan
Seorang workaholic biasanya tidak akan menolak pekerjaan yang menghampirinya. Ada dua alasan mengapa ia melakukan hal tersebut. Pertama karena ia sangat mencintai pekerjaan tersebut dan ingin menyelesaikannya hingga tuntas sementara yang kedua adalah mereka merasa bersalah jika menolak pekerjaan tersebut. Alhasil, walaupun pekerjaan sebelumnya belum selesai, ia tetap mengambil pekerjaan baru.
Dari sederet tanda di atas, kamu pastinya sudah cukup pintar untuk mengetahui jalan keluarnya. Seimbangkan waktumu ya, guys!
Baca Juga :