Voral Stroke Telinga, Apakah Benar Ada?
Salah satu penyakit yang patut kita waspadai karena bisa datang tiba - tiba selain serangan jantung adalah stroke. Stroke, terkadang disebut serangan otak adalah kondisi dimana pasokan darah ke otak mengalami gangguan atau berkurang akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik).
Tanpa pasokan darah, otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi, menyebabkan sel-sel pada sebagian area otak akan mati. Kondisi ini menyebabkan bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang rusak tidak dapat berfungsi dengan baik. Stroke dapat menyebabkan kerusakan otak yang bertahan lama, kecacatan jangka panjang, atau bahkan kematian.
Baru - baru saja viral di media sosial membahas tentang stroke telinga. Berita tersebut berawal dari Twitter @kikisaputrii yang membalas unggahan kun twitter @jokowi yang menyebutkan bahwa hampir 2 juta orang Indonesia masih memilih berobat ke luar negeri setiap tahun. Kurang lebih 1 juta ke Malaysia, 750 ribu ke Singapura, sisanya ke Jepang, Amerika, Jerman, dll.
Dalam Twit balasan tersebut, komika tersebut menulis "Mertua saya didiagnosa stroke kuping karena tiba2 pendengarannya terganggu. Disuntik dalemnya malah makin parah pendengarannya. Akhirnya ke RS Spore & diketawain sama dokternya mana ada stroke kuping. Itu cuma flu jadinya bindeng ke telinga & sekarang udah sembuh. Kocak kan?"
Banyak jawaban yang pro dan kontra dari unggahan Kiky Saputri. banyak yang menyebut jika 'Stroke Telinga' itu meman ada.
Prof Delfitri Munir, Dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) mengatakan jika istilah stroke pada telinga memang ada. Dia juga mengatakan jika stroke telinga memang tidak lazim dan terdengar baru, namun kenyataannya memang ada.
Stroke telinga atau kuping sebenarnya dikenal juga sebagai ear stroke, atau gangguan pendengaran sensorineural mendadak atau Sudden Sensorineural Hearing Loss (SSNHL). Stroke telinga merupakan terganggunya aliran darah yang mensuplai saraf - saraf pendengaran. Ganguan tersebut membuat saraf pendengaran terganggu dan bisa menyebabkan kematian sel.
Delfitri menyampaikan, telinga memiliki pembuluh darah dengan diameter yang paling kecil di tubuh. Diameter pembuluh darah di telinga itu kira-kira hanya setengah diameter rambut.
Penyebab dan Gejala Stroke Telinga
Bila seseorang mengalami stroke telinga, pendengarannya akan kehilangan sebagian atau seluruh kemampuan pendengarannya secara mendadak. Gejala lain yang bisa muncul berupa pusing mendadak, tinnitus, dan sakit telinga.
Penyebab penyakit ini sejatinya belum diketahui secara pasti. Namun pada umumnya disebabkan infeksi virus yang menyerang saraf pendengaran atau telinga bagian dalam.
Peluang penyebab lainnya dari stroke telinga adalah oklusi vaskular yang mirip dengan stroke, yakni saraf pendengaran rusak akibat suplai darah yang tak normal.
Baca Juga :