Waspada Burnout Karena Work From Home, Berikut Tips Untuk Mengatasinya
Setahun memasuki pandemi, dengan pembatasan serta memberlakukan protokol kesehatan kini terus dilakukan. Bahkan beberapa tempat kerja masih memberlakukan kerja dari rumah bagi karyawannya.
Work from home (WFH) menjadi sebuah sistem yang muncul semenjak pandemi muncul. Bekerja di rumah dilakukan agar penularan virus Covid-19 bisa ditekan.
Bagi sebagian orang WFH menjadi hal yang menyenangkan. Anda bisa lebih santai tanpa dikejar-kejar jam masuk kantor. Banyak orang menganggap WFH jauh dari kata stres dan kelelahan. Nyatanya pekerja bisa mengalami burnout meski sedang WFH.
Gejala Burnout
Melansir dari laman resmi WHO, burnout adalah sindrom yang muncul karena stres selama bekerja. Stres tersebut tidak tertangani secara baik sehingga mengganggu pekerja.
Tanda dan gejala burnout dini mirip dengan depresi, terutama jika sifatnya konsisten. Terus-menerus merasa lelah, mudah tersinggung, menarik diri dari pergaulan, dan gelisah adalah tanda-tanda umum dari kelelahan.
Gejala fisik yang umum muncul dalam bentuk sakit kepala, sakit perut, jantung berdebar-debar, mual, nafsu makan meningkat atau menurun, pola tidur dan penurunan secara keseluruhan, sistem kekebalan pun menurun.
Sangat penting untuk mengamati diri sendiri terhadap pola yang muncul dari kinerja yang buruk, produktivitas rendah, kurangnya motivasi dan perasaan tidak kompeten.
Cara Mengatasi Burnout
Agar tidak terus-menerus mengalami burnout,berikut beberapa cara yang bisa diterapka, dikutip dari The Muse.
1. Buat jadwal kerja yang jelas
Tulis jadwal kerja sedemikian rupa agar jelas waktu kerja dan istirahat Anda. Beri jeda waktu setidaknya 15-30 menit setiap harinya. Usahakan saat makan siang Anda menjauh dari laptop atau ponsel.
2. Sisakan waktu untuk "me time"
Atur jadwal "me time" setiap harinya agar pikiran Anda jauh dari stres. Gunakan waktu tersebut untuk istirahat dan menjauhlah dari pekerjaan.
Anda bisa tidur, menonton film, atau melakukan hobi. Cara ini bisa menjauhkan Anda dari kelelahan karena WFH.
3. Bersosialisasi
Selama pandemi berlangsung kegiatan di luar ruangan menjadi terbatas. Tetapi bersosialisasi sekarang tidak perlu bertemu langsung.
Anda bisa berkirim pesan atau menggunakan video call untuk mengatasi burnout. Buat jadwal untuk "curhat" dengan teman setidaknya seminggu sekali.
4. Berkonsultasi dengan atasan
Jika stres sudah tidak bisa teratasi, Anda bisa berkonsultasi dengan atasan. Mintalah pendapat agar pekerjaan Anda tetap berjalan dengan baik. Di satu sisi kehidupan dan kesehatan mental Anda tetap terjaga.
5. Fokus pada Nutrisi dan Pola Tidur
Makan makanan yang seimbang, dan tidur malam yang nyenyak sangat penting untuk mencegah peningkatan tekanan. Dirimu mungkin berpikir itu sudah pasti, tetapi seringkali nutrisi dan tidur diabaikan. Jika dirimu salah satunya, fokuslah secara aktif untuk memahami pola makan dan pola tidurmu. Makan makanan secara berkala dan mulai mengurangi waktu layar setidaknya dua jam sebelum tidur.
Baca Juga :