WhatsApp Akan Hilang, Kebijakan Berlaku Dua Minggu Lagi
Dua minggu atau 14 hari lagi WhatsApp akan hilang. Yang dimaksud di sini adalah pengguna tidak akan bisa lagi memanfaatkan layanan milik Facebook itu apabila mereka tidak mau menekan tombol setuju atas syarat dan ketentuan baru tentang kebijakan privasi.
Ya, pengguna hanya diberi dua pilihan saja oleh WhatsApp. Setuju atau diblokir. Harus diingat pula bahwa pengguna hanya diberi deadline atau tenggat waktu sampai 15 Mei dari sebelumnya pada 8 Februari 2021.
Tak pelak, kebijakan privasi baru ini malah memicu keributan dari pengguna. Banyak pengguna ketakutan karena obrolan dan data pribadi mereka dibagikan ke Facebook dan anak usaha lainnya. Kebijakan privasi baru tersebut juga mengakibatkan eksodus massal digital, yang memaksa pengguna WhatsApp beralih ke aplikasi pesan instan alternatif yang lebih aman, seperti Signal atau Telegram.
Keributan itu pun akhirnya membuat WhatsApp memundurkan waktu bagi pengguna untuk menerima kebijakan privasi baru, yakni 15 Mei mendatang. WhatsApp menegaskan kembali bahwa obrolan pribadi dengan teman dan keluarga akan tetap dilindungi oleh enkripsi ujung ke ujung (end-to-end encryption).
“Informasi yang kami bagikan dengan Facebook dan anak usaha termasuk informasi pendaftaran akun (seperti nomor telepon), data transaksi, informasi terkait layanan, cara Anda berinteraksi dengan bisnis saat menggunakan layanan kami, perangkat seluler, alamat IP, serta informasi lain yang diidentifikasi bagian dari kebijakan privasi," kata WhatsApp, dalam sebuah pernyataan resmi, seperti dikutip dari situs Ary News, Kamis, 29 April 2021.
Kebijakan privasi berlaku 15 Mei 2021
Dari penelusuran dalam notifikasi atau pop up tercantum penjelasan terkait pembaruan ketentuan dan kebijakan privasi WhatsApp. Kebijakan itu akan berlaku mulai 15 Mei 2021. WhatsApp mengimbau kepada user atau pengguna untuk menerima pembaruan itu agar dapat terus menggunakan WhatsApp setelah tanggal tersebut.
Di akhir notifikasi, pengguna akan diminta untuk memilih, yaitu "Nanti" dan "Terima". Pengamat Teknologi Informasi Ruby Alamsyah menjelaskan, pada prinsipnya notifikasi itu adalah kebijakan privasi baru WhatsApp yang beberapa waktu lalu sudah disosialisasikan.
"Bagi pengguna yang masih muncul notifikasi tampilan itu confirm bahwa pengguna masih klik 'no' (nanti) atau masih belum menyetujui. Sampai batas waktunya nanti bulan Mei, notifikasi itu akan tetap ada dan pengguna masih bisa menggunakan WhatsApp," ungkapnya pada Kompas.com, Rabu (28/4/2021).
WhatsApp tidak bisa digunakan
Ruby menjelaskan, jika sampai batas waktunya pengguna masih menolak kebijakan tersebut, otomatis dia tidak akan bisa menggunakan WhatsApp lagi. Sementara bagi yang setuju, otomatis dia masih bisa menggunakan akun WhatsApp-nya dengan konsekuensi ada beberapa fitur baru yang diterapkan oleh WhatsApp.
Dia mengatakan, WhatsApp menekankan telah menggunakan teknologi end to end encryption sehingga mereka tidak bisa membaca isi percakapan WhatsApp kita dengan siapa pun.
Menurut Ruby, adanya notifikasi yang dikirimkan ke pengguna menunjukkan iktikad baik WhatsApp. Sebab, pengguna diberi tahu perubahan-perubahan terbaru apa yang mau diterapkan, apalagi sedikit berhubungan dengan data pribadi.
Meski begitu, keputusan untuk menerima kebijakan baru WhatsApp atau tidak, kembali pada user atau konsumen.
Jika menerima artinya data di WhatsApp, akan dihubungkan dengan data Facebook untuk melengkapi database mereka. Masih belum diketahui untuk apa database tersebut dikumpulkan oleh pihak WhatsApp dan Facebook.
Namun, jika tidak menerima, akan terputus dari WhatsApp dan tidak bisa memakai WhatsApp lagi. Jika menilik tanggal yang disebutkan, maka mulai tanggal 15 Mei jika user tidak menyetujui kebijakan baru WhatsApp, mereka tidak bisa menggunakan WhatsApp lagi.
Baca Juga :