Alasan Penggunaan Ponsel Dilarang di SPBU, Bisa Menyebabkan Kebakaran

Salah satu larangan keras di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum ( SPBU), yakni menggunakan atau mengoperasikan telepon selular atau ponsel. Pihak SPBU mengataka, perangkat di dalam ponsel dan jaringan dapat memicu terjadinya percikan api. 

Paimin, Kepala SPBU Pertamina MT Haryono mengatakan, salah satu pemicu terjadinya api, yakni kerenggangan baterai ponsel. Sebab baterai memiliki arus listrik, sedangkan SPBU dikelilingi oleh uap bensin. 

"Pada saat koneksi, penggunaan baterai ada setrum, kami khawatir kalau ada celah ada percikan. Seperti menyalakan saklar saja, dalam kondisi malam, waktu menyalakan saklar suka ada percikan kan. Penjelasan yang mudah dipahaminya seperti itu," kata Paimin kepada Kompas.com, Jumat (13/9/2109). 

Paimin melanjutkan, kegiatan apapun yang menggunakan ponsel dilarang di SPBU. Artinya bukan hanya menelepon, tetapi juga berselancar internet, membuka aplikasi, media sosial dan sebagainya. 

"Sifatnya tidak boleh, karena setiap kita menghidupkan dan membuka aplikasi, hp, medsos, begitu, itu pasti menggunakan jaringan dan dan baterai, dan hp juga ada listrik statis," katanya. 

Paimin memberikan contoh, beberapa waktu lalu ada kebakaran di sebuah SPBU di Jawa Timur karena bermain ponsel. Kebakaran diduga dipicu karena pintu tidak ditutup, uap bensin masuk ke kabin dan terpicu oleh ponsel. 

"Belum lama ada kejadian, posisi ada dalam mobil, tapi pintu terbuka, uap masuk ke dalam mobil, sehingga di dalam mobil pakai hp dan terbakar," katanya. 

Selain baterai, penyebab lainnya, yaitu sinyal. Ponsel berkerja memakai sinyal, sedangkan media pengantar sinyal ialah udara. Di udara banyak gas yang terkandung, salah satunya uap bensin karena bensin mudah menguap. 

Mengutip howstuffworks.com, mengenai kemampuan ponsel sebagai pemicu api di SPBU, sejauh ini peneliti telah gagal membuktikan ponsel dapat memicu kebakaran. 

Sering terjadi pemantik api justru terjadi dari listrik statis. Dari tetesan bensin yang jatuh ketikan mengisi BBM terlalu penuh, atau nozel sudah ditarik padahal masih mengeluarkan bensin. 

Uap-uap tersebut lebih mudah terbakar bahkan hanya dipicu oleh listrik statis. Begitu tersulut maka api merambat ke mana pun gas berada, baik di dalam pompa, di dalam mobil dan tangki bahan bakar.

 

Baca Juga :

Keyword:
Google+